Definisi Kesendirian

6 2 0
                                    

Aku buat momen khusus Chanyeol dan Sunny nih, ehe.

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

.

.

Sunny pun kembali bersama Chanyeol ke rumah setelah pergi ke pasar tradisional. Sunny memerhatikan suasana rumah yang tampak sepi. Agaknya di mana keberadaan nenek Haewon? Sunny tampak mencari-cari.

"Nenek pergi ke pertemuan desa" ucap Chanyeol memasuki rumah mendahului Sunny pergi ke arah dapur sembari menenteng plastik berisi bahan makanan. Sunny bisa mendengar alat masak yang berdentingan, tanda pria itu tengah memasak untuk makan malam. Sunny yang tidak tahu harus berbuat apa pun pergi menyusul Chanyeol, berniat menawarkan bantuan yang bisa ia lakukan.

"Adakah yang bisa ku lakukan untuk membantumu?" Tanya Sunny memerhatikan bahan-bahan makanan yang dikeluarkan dari plastik. Chanyeol sempat melirik gadis itu lalu kembali mengeluarkan bahan-bahan makanan. "Kau bisa mencuci sayurnya?" Tanya Chanyeol. Sunny tersenyum lebar lalu mengangguk yakin. Chanyeol pun meletakkan satu baskom besar berisi sayuran yang siap dicuci di depan Sunny.

Gadis itu pun dengan cepat mengambil baskom berisi sayuran tersebut dan berjalan menuju wastafel. Menyalakan keran lalu mencuci sayuran tersebut dengan air mengalir. Suhu dingin menyapu tangan Sunny saat air itu mengaliri tangannya. Dengan cekatan Sunny mencuci sayuran itu lalu membawanya kembali pada Chanyeol.

Sunny berdiri berseberangan dengan Chanyeol, hanya dipisahkan dengan island counter yang berada di tengah keduanya. Chanyeol dengan terampil memotong sayur di atas talenan dengan pisau. Sunny cukup terpukau karena tangan pria itu begitu lihai memakai pisau. "Kau biasa memasak?" Tanya Sunny. Gadis itu hanya berusaha meramaikan suasana. Pria itu mengangguk pelan tanpa mengalihkan matanya dari sayuran di tangannya.

"Saat tidak tinggal di sini, aku tinggal sendirian di apartemen." Jawab Chanyeol. Sunny menarik kursi untuk duduk dan menumpu kedua sikunya di atas meja dapur tersebut dengan kepalanya bertopang pada kedua tangannya, memerhatikan kegiatan Chanyeol. Kakinya tanpa sadar berayun-ayun kecil karena tinggi kursi yang didudukinya membuat kakinya menggantung tak menginjak lantai.

"Apa saat tinggal sendirian di sana kau tidak merasa kesepian?" Tanya Sunny lagi. Pria itu berbalik untuk memasukkan sayuran yang telah dipotong olehnya ke dalam panci berisi kaldu yang mulai mendidih. "Tidak, aku lebih suka sendirian" jawab Chanyeol membelakangi Sunny. Sunny membasahi bibirnya hendak berucap kembali.

"Kenapa? Aku benci sendirian" gadis itu bertanya, lagi. Karena ia tidak menyukai sendirian, lebih tepatnya kesepian. Pria itu tak langsung menjawab, tangannya sibuk menggoreng ikan segar yang tadi mereka beli. Sunny melemaskan bahunya ketika ia merasa pria itu enggan menjawab pertanyaannya.

"Saat sendiri, aku merasa diriku yang memiliki tubuh ini, hanya diriku yang bisa mengendalikannya. Bisa bebas menghirup udara, bebas melakukan apa yang kusuka. Rasanya tak ada yang akan bisa menghentikanku," jawab Chanyeol panjang. Tampaknya sedari tadi pria itu menimbang-nimbang kata yang sekiranya cocok untuk menggambarkan perasaannya. Sunny terlihat memikirkan ucapan Chanyeol.

"Definisi sendirian versimu beda dengan versiku ternyata.." tuturnya. Chanyeol mematikan kompor setelah supnya matang. Mengambil dua kain lap lalu memegang pegangan panci berisi sup tersebut dan menaruhnya di atas tatakan di hadapan Sunny. Saat tutup panci terbuka, keluar asap yang mengepul, menerbangkan aroma kaldu yang terasa enak dan pastinya hangat.

"Apa versimu?" Tanya pria itu dengan suara beratnya.

Sunny menerima semangkuk nasi hangat dan mangkuk kosong untuk supnya yang diberikan oleh Chanyeol. Pria itu bahkan tak segan mengisi mangkuk kosong Sunny dengan sup yang dibuatnya, membiarkan gadis itu menikmati supnya tanpa banyak bergerak. Gadis itu tampak menyeruput kuah supnya mencicipi rasa. Perutnya langsung menghangat saat kuah kaldu itu mengaliri kerongkongannya.

Un MeseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang