Chapter 07 Yaoyorozu Narusaka was Caught

3 1 0
                                    

Beberapa menit sebelum akhir Chapter 06

"Eraser Head!" Seru Narusaka memukul sosok penjahat pria berambut hitam(?), memakai kostum hitam, mengeluarkan api biru dari tangannya, meski ia berhasil menghindar. "Mati kau!" Serunya lagi dan berhasil menendang penjahat itu.

"Aizawa-sensei, kau tak apa?" Tanya Narusaka. "Nampaknya mereka mengejar saya, tapi mungkin saya bisa menarik mereka ke kota, setidaknya membuat mereka menyerah"

"Tidak, kau harus bersembunyi"

"Maaf, nampaknya saya tidak bisa, saya hanya klon, meski sangat mirip dengan manusia dan hanya bisa dibunuh layaknya manusia, meski begitu saya akan tetap berjuang" Ucap Narusaka tak memperdulikan perintah dari Aizawa. "Permisi"

Beberapa menit setelahnya.

"Tetsutetsu!" Seru seorang perempuan ketika melihat temannya tertembak.

"Nampaknya kau sampai pada batas mu" Ucap pria ber masker yang menembaki nya.

"Dan kau sampai pada ajalmu" Ucap seorang pria membelah dua pelurunya. "Peluru selambat itu takkan menghentikanku"

"Kau Narusaka kan? Pergilah, kenapa kau malah ada di sini?! Kaulah yang mereka incar" Ucap perempuan itu.

"Tujuanku adalah menjadi hero no.1, bagaimana mungkin itu terwujud jika aku bahkan tidak mau bergerak hanya karena diriku terancam" Ucapnya menggenggam erat pedangnya. "Kau pergilah bawa dia, aku akan menahannya semampuku"

"Hibur aku jika begitu" Ucap si pria ber masker.

"Dengan senang hati" Balas Narusaka mulai menangkis semua peluru yang datang, meski beberapa masih menggores dirinya.

"Haaa!" Perempuan tadi, biar jelas deh, namanya Kendo, menerjang pria bermasker itu dari belakang dan menekan tubuhnya dengan tangan besarnya. "Kami punya cara untuk mengatasinya"

"Mati!" Ucap pria itu mengarahkan pistolnya ke Kendo, reflek Narusaka menerjang Kendo dan hendak menahan pelurunya, tapi

"Takkan kubiarkan!" Seru seorang pria dengan tubuh berwarna abu-abu besi yang memukul wajahnya. "Untuk...Seorang pengguna gas...yang menggunakan masker gas...pasti akan kuhancurkan...kau juga harus membayar...karena menyerang kemah kami"

"Sudah ku suruh kalian pergi kan?" Tanya Narusaka.

"Dan kami juga sudah menyuruh mu untuk tidak bertarung karena kaulah yang diincar"

"Sekarang, kita hanya perlu mengalahkan semuanya, kalian kembalilah dan cari nee-san, maksudku Yaoyorozu Momo, cari dan lindungi dia, aku akan coba menarik perhatian mereka menjauh" Ucap Narusaka kembali pergi tanpa memperdulikan pandangan Kendo dan Tetsutetsu.

"Tolong! Siapa saja! Ini sangat berbahaya" Sebuah teriakan dari seseorang yang Narusaka sangat  tidak ingin dengar.

"Kalian kembalilah ke penginapan, aku akan menuju nee-san" Ucap Narusaka melompati dahan-dahan pohon dan menuju ke kakaknya. "Mati kau!" Serunya memukul sosok berbadan besar yang mengejar seorang siswa dan Yaoyorozu. "Nee-san, kau tak apa? Bertahanlah!"

"Naru-chan, pergilah, kau tak aman di sini" Ucap Yaoyorozu.

"Takkan, aku takkan ke mana-mana" Ucap Narusaka mulai marah. "Maaf, aku akan menggiring mereka menjauh dari sini"

"Woy penjahat sialan! Kalian mengincar ku kan?! Kemari dan tangkap lah aku!" Seru Narusaka setelah melompat ke udara.

"Ternyata semudah ini ya" Ucap seorang pria dari belakang Narusaka mengejutkannya. "Tertangkap juga. Misi sudah selesai, meski sedikit kelewat batas, tapi itu sepadan, kita kembali berkumpul di tempat itu"

"Apa ini, mereka pergi, jangan-jangan-" Semua sudah mengira ini adalah kemungkinan terburuk.

"Bakugo-san, bisakah aku minta tolong kau untuk melemparkan ku ke sana, Naru-chan butuh bantuan" Ucap Yaoyorozu menghampiri Uraraka dan yang lain yang sedang berkumpul.

"Aku akan ikut" Ucap Todoroki, Shouji, dan Izuku.

"Jangan salahkan aku jika kalian kenapa-kenapa" Ucap Bakugo kemudian melemparkan mereka ditambah sedikit angin ledakan.

"Itu dia"

"Semua sudah berkumpul?" Tanya si pria berapi sebelumnya. "Kau sudah mendapat sampel darah beberapa orang?"

"Hanya satu" Jawab seorang gadis (SMA kayaknya).

"Hanya satu? Tapi tadi kan diperintahkan minimal paling sedikitnya tiga" Ucap seorang pria yang seluruh tubuhnya tertutup kain hitam.

BRAK Ketika mereka tengah berbincang, bunyi sesuatu jatuh dengan keras terdengar. "Bocah sialan, kalian ini siapa?!"

"Kembalikan Naru-chan!" Seru Yaoyorozu marah.

"Tuan, mundur sebentar" Ucap pria itu.

"Awas!" Teriak sebuah suara yang tak disangka oleh siapapun. "Pergilah! Aku tak bisa menahannya terlalu lama"

"Naru-chan?! Kau-" Betapa terkejutnya semua orang disana ketika sosok itu muncul.

"Tak ada waktu menjelaskan, pergilah!" Ucap Narusaka kembali memerintah. "Mati kalian!" Serunya membalikkan api itu.

"Kau hanya salah satu klon nya, tak berharga" Ucap pria itu kembali mengeluarkan api yang sangat panas. Sosok Narusaka itupun hangus menjadi abu.

"Waktunya pergi" Ucap salah satu dari mereka kemudian masuk ke dalam sebuah portal warp.

"Portal Warp?!"

"Selamat tingg-ugh" Sebuah laser hampir mengenai si pria bertopeng yang membawa Narusaka. "Itu tadi nyaris" Sosok Narusaka pun sengaja dibawa keluar dengan tangan salah satu penjahat itu di lehernya.

"Naru-chan!" Seru Yaoyorozu berusaha meraih tangan adiknya.

"Nee-san" Kedua tangan itu hendak bersentuhan, tapi tak berhasil. Narusaka kini sudah melewati portal itu dan sampai di suatu tempat entah di mana.

---

"Jadi, inikah markas kalian?" Tanya Narusaka melihat sekeliling. "Menurutku kalian lebih baik hentikan bisnis penjahat ini dan mulai membuka bar, pasti lumayan laku"

"Huh, aku sungguh kagum padamu, katanya meski kau sudah di dalam bola kau tetap merepotkan" Ucap Shigaraki, sosok dibalik semua ini. "Kau mempunyai klon, tapi mereka semua sudah mati, satu bunuh diri, dua hangus terbakar dan yang satu terpotong, lumayan juga"

"Kau menangkapku untuk apa? Balas dendam karena terakhir kali kau menyerang, tidak, dua-duanya, setiap kali kau menyerang aku pasti ada di sana menghentikanmu, kan? Karena itu kah?" Tanya Narusaka agak meledek.

"Tentu tidak, Yaoyorozu Narusaka, anak haram dari keluarga Yaoyorozu, quirk copy muncul ketika awal SMP. Menggunakan quirk api dan semen, aku tahu, tentangmu aku tahu" Ucap Shigaraki. "Sekarang, bisakah kita menggunakan cara mudah dengan kau bergabung dengan kami"

"Hehe, langkahi dulu mayat ku" Ucap Narusaka.

"Yah, ini akan makan sedikit waktu"

---di rumah sakit malam-malam

"Kalian sudah disini" Ucap Yaoyorozu yang menunggu Izuku, Todoroki, dan Bakugo.

"Maaf membuatmu menunggu" Ucap Izuku.

"Jadi, kalian benar-benar akan pergi?" Tanya Iida yang sampai di sana juga.

"Bagaimanapun kami akan menyelamatkan Narusaka-san" Ucap Izuku. "Karena aku masih bisa menolongnya, dia itu"

"Jadi, kalian hendak kesana dan melanggar peraturan dengan melawan para penjahat" Ucap Iida yang merasa sudah tak bisa berbuat apa-apa.

"Kau bodoh ya?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Bakugo. "Tak ada seorang pun di sini yang bertujuan untuk melawan para penjahat, menyelamatkan si peniru itu adalah tujuannya. Menyadarkannya kalau dia itu lemah dan masih butuh pertolongan"

"Ya, aku juga takkan sampai meminta mereka melawan para penjahat hanya untuk keegoisan ku sendiri" Ucap Yaoyorozu.

"Untuk berjaga - jaga saja, aku akan ikut"

The Unwanted Hero vol.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang