Chapter 12 Rescue Test and Against Gang Orca

2 1 0
                                    

Sekarang, setelah 100 orang lulus bagian penyisihan, kini ujian yang sebenarnya, nampaknya baru akan dimulai. Lapangan yang tadi mereka lihat dan gunakan, kini hancur layaknya kota yang hancur oleh serangan penjahat. "Nah, selamatkanlah setiap nyawa yang kalian bisa!"

Ketika semua orang berlari, Narusaka dengan santainya berjalan dan membuat beberapa klon.

"SMA SHIKETSU KELAS SATU, YOARASHI INASA, NAMA PAHLAWAN GALE, OPERASI PENYELAMATAN INI MELUAP!" Seru seorang murid Shiketsu yang diikuti dengan berhembus nya angin dengan amat kencang. "AYO!"

"Tetap saja kasar, poinmu kukurang-" Kalimat orang berpakaian layaknya bayi itu terhenti ketika satu sosok lelaki menangkapnya dan menurunkannya.

"Tak apa, kau aman sekarang. Aku akan membawamu ke pos p3k" Ucap lelaki itu dan dengan cepat berlari menuju lokasi yang mana, sekarang sudah ada banyak orang di sana. "Oh, Midoriya-san, kebetulan bertemu, tadi aku agak terpisah dari yang lain, nee-san di mana?"

Belum sempat Izuku menjawab, sebuah ledakan membuat mereka terkejut. "Sudah kuduga, ini tidak akan mudah hanya dengan mengumpulkan orang saja, jika memang begitu siapapun bisa menjadi pahlawan dengan mudah, tapi sekarang harus melindungi sekaligus bertarung, yang benar saja"

"Lindungi mereka sebisa kalian! Aku akan menahan Gang Orca" Seru Narusaka menahan 'penjahat' yang mendekat bersama anak buahnya.

"Tidak, quirk-ku takkan berguna untuk melindungi, biarkan aku yang melawannya" Belum sempat ia menyentuh tanah, Gang Orca sudah berada di depannya. Sebuah sonarpun keluar dari sesuatu di kepalanya dan membuatnya kesulitan bergerak.

"Berusaha menghadapiku seorang diri, kau pikir siapa yang kau lawan?! Kau mengejekku ya?!" Ucap Gang Orca kesal.

Sebuah es raksasa pun menyerangnya disusul oleh sebuah angin kencang yang berusaha mendorong mereka mundur. "Majulah!" Seru Gang Orca yang nampak mulai terhibur. Todoroki, orang yang membuat es tadi kini menggunakan apinya. Inasa yang tadi menggunakan angin besar, kini menggunakan anginnya lagi. Tapi karena suatu hal, mereka malah saling mengganggu. Merekapun malah bertengkar dan Narusaka yang membawa mundur Shindo kini juga ikut kesal.

"Dasar bodoh! Kalian tidak mau jadi pahlawan hah?!" Ucapnya kesal dan memukul kepala keduanya dengan keras dan cepat. "Jika kalian memang tidak bisa berguna, maka jangan menghalangi yang berguna" Kini Narusaka menerjang Gang Orca. "Ayo maju!" Serunya, Gang Orca yang menyiapkan sonarnyapun dibalas dengan serangan yang sama dari Narusaka.

"Kau itu belum cukup kuat" Narusaka pun terhempas mundur sangat jauh sampai menabrak Izuku yang tengah membawa Shindo.

"Maaf, aku-" Dengan sangat mengejutkan, Shindo melepaskan diri dan menyentuh kan tangannya ke tanah. Membuat tanah berguncang dan berhasil menghentikan pergerakan Gang Orca.

"Aku sudah menghentikan pergerakannya, masalah mengalahkannya kuserahkan pada kalian" Ucap Shindo.

"Haaa!" Seru Narusaka menghabisi satu persatu penjahat itu bersama Izuku.

"Kau akan benar-benar kami binasakan" Seolah itulah yang terucap ketika sebuah api amat besar mengelilingi Gang Orca. Itu adalah api dari Todoroki dengan bantuan angin dari Yoarashi Inasa.

"Aku pinjam sebentar" Sebuah suara sangat mengejutkan Izuku dan Narusaka, itu berasal dari Ojiro. "Bantuan akan segera datang, bertahanlah" Seperti yang dikatakan, satu persatu peserta ujian berdatangan dan membantu mereka.

"Penjara yang terbuat dari api dan angin, ide yang bagus. Penjahat biasa pun akan tunduk dengan ini, bahkan memohon ampun" Ucap Gang Orca nampaknya melakukan sesuatu, tapi para peserta ujian tak bisa melihat apapun karena api yang mengepungnya. "Akan tetapi, bagaimana jika bukan itu masalahnya? Akupun sudah memperkirakan pergerakanku setelah melihat ini" Sebuah semacam gelombang yang amat besar pun meniup dan menghilangkan api itu dalam sekejap. "Nah, apa rencana kalian selanjutnya?!" Penampilannya saat ini sangat mirip dengan seorang villain.

"Menyingkir dari mereka!" Seru Izuku menerjang nya dari atas dan menggunakan kakinya untuk menyerang Gang Orca.

"Aku akan menghabisimu!" Narusaka kini berlari ke arah Gang Orca sambil memegang pedangnya, tepat ketika ia akan menariknya keluar, sebuah suara terdengar.

"Em...Bisakah aku minta perhatian kalian? Semua anggota PTK(Perusahaan Tolong Kami) yang tersebar di lokasi sudah terselamatkan" Dengan sangat mengejutkan nampaknya ini akan jadi pengumuman ujian berakhir. "Meski agak egois dan sedang serunya, tapi dengan itu ujian izin pahlawan sementara ini ku akhiri" Setelahnya, semua berkumpul dan melihat skor akhir mereka.

"Sembilan puluh poin?! Kupikir aku cukup baik dalam menyelamatkan, mungkin aksi semacam memukul rekan ku sendiri di lapangan adalah pengurangan" Pikir Narusaka setelah melihat poinnya. "Todoroki, Yoarashi-san, maaf karena tadi aku memukul kalian"

"Tak apa, aku juga..." Tiba-tiba ia menghantamkan kepalanya ke tanah(si Yoarashi Inasa). "MAAF!"

"Hah, langkah lainnya yang telah kuambil untuk mencapai tujuanku" Gumam Narusaka memerhatikan Kartu Izin Pahlawan Sementaranya.

---

"Begitu ya,,, syukurlah jika begitu" Ucap seorang perempuan berambut merah muda pada Narusaka. "Yah, berkat temuanku juga kau bisa mendapat lisensi sementara ini"

"Ya ya, kedepannya, mohon bantuannya" Ucap Narusaka. "Sekarang, kita mau kemana? Hatsume-san ada rencana?"

"Tidak sih" Balas perempuan tadi yang bernama Hatsume. "Bagaimana jika membeli beberapa alat, kebetulan untuk alatmu ada yang harus diperbaiki"

"Iya juga" Pikir Narusaka mengingat beberapa fungsi alatnya rusak.

"Itu salahmu juga sih, kenapa kau gunakan melawan Gang Orca?!" Ucap Hatsume protes.

"Kau bilang tak apa jika kugunakan di luar dari perjanjian kita" Balas Narusaka.

"Tapi kan aku tidak menyangka jika lawanmu di ujian itu adalah Gang Orca" Balas Hatsume lagi. "Yasudah, ayo, kau harus ikut dan membawakan semua barangku"

---

"Ini sih udh bukan untuk alatnya saja kan?!" Tanya Narusaka kesal karena ia terpaksa menggunakan klonnya untuk membawa barang yang Hatsume beli.

"Yah, kebetulan barangnya lagi murah, jadi aku beli" Balas Hatsume seperti tak peduli.

"Oh, Naru-chan?" Sebuah suara memasuki telinga Narusaka, ia pun menoleh dan mendapati sosok yang familiar.

"Oh nee-san, Kendo-san, konnichiwa" Ucap para Narusaka.

"Kau sampai menggunakan quirkmu, apa tak masalah?" Tanya Kendo.

"Yah, selama ini bukan penyalahgunaan seperti untuk kejahatan dan lain-lain, kupikir tak masalah" Jawab Narusaka nampaknya tak terlalu memperdulikan hal itu. "Nee-san dan Kendo sedang apa kemari?"

"Oh, kebetulan ada yang ingin dibeli dan kami tak sengaja bertemu" Ucap Yaoyorozu.

"Oh, baiklah, mau berkeliling bersama? Aku juga tak tahu manusia ini mau berapa lama lagi di sini sih" Ucap Narusaka melirik Hatsume.

"Siapa yang kau sebut manusia hah?! Aku ini punya nama!" Seru Hatsume menarik daun telinga Narusaka.

"Sakit" Ucapnya dengan wajah datar.

"Wajahmu mengatakan hal sebaliknya" Tarikan nya semakin kencang.

"Sakit sakit sakit sakit sakit" Ucapnya masih dengan wajah datar. Merekapun berkeliling sebentar dan kemudian berhenti di sebuah restoran untuk makan. "Haaa...Tadi itu sangat enak"

"Jadi, kalian bertiga berhasil lulus ujian lisensi sementara ya...Selamat kalau begitu" Ucap Hatsume setelah Yaoyorozu dan Kendo mengatakannya.

The Unwanted Hero vol.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang