Chapter 02 The Shadow in Action

10 2 4
                                    

"Hah, lelahnya, setelah belajar hampir seharian di perpus, aku sampai kelupaan untuk pulang, bagus pustakawan nya memberitahuku" Keluh Narusaka berjalan dibawah langit senja, matahari pun terbenam sesampainya ia di dalam rumah.

"Naru-chan, kau dari mana saja? Kamu bilang sudah izin kepada bos mu untuk belajar, tapi kamu malah pulang sore" Ibunya yang khawatir langsung menanyai Narusaka yang baru saja masuk.

"Tenanglah kaa-san, aku sehabis dari perpus, aku lagi seru baca eh malah kelupaan pulang" Jawab Narusaka cengengesan. "Aku ganti baju dulu ya" Ucap Narusaka langsung menuju kamarnya. "Tou-san?"

"Halo Narusaka, tadi kamu pulang bareng Momo tidak?" Tanya ayahnya tepat setelah Narusaka mengangkat telponnya.

"Tenanglah tou-san, aku tidak bisa mendengar tou-san dengan jelas" Ucap Narusaka menenangkan ayahnya. "Ada apa? Mengenai pulang tadi, aku tidak bersama nee-san, katanya dia ada belajar kelompok di rumah temannya, kupikir sudah izin tou-san"

"Ya, tapi ketika aku tanya pada temannya dia bilang Momo tidak sampai kesana dan berpikir Momo tidak enak badan dan langsung pulang" Jawab ayahnya yang masih panik.

"Mungkin masih di jalan, tou-san tenang sedikit" Tepat ketika Narusaka menyelesaikan kalimatnya, bunyi sering telfon terdengar bahkan sampai ke telinga Narusaka. "Coba tou-san periksa itu, siapa tahu itu nee-san"

"Baiklah" Ayahnya kini mengangkat telfon itu tanpa menutup panggilan di HP nya. "Halo?"

"Ah, Yaoyorozu-san, akhirnya anda mengangkat telfon kami" Terdengar suara seorang lelaki yang sangat berat. "Kami menculik anak anda dan tidak akan kami kembalikan jika anda tidak menyiapkan satu juta dolar amerika sebagai uang tebusan"

"Satu juta, dolar Amerika?!" Narusaka hanya bisa terkejut tanpa bicara apa-apa karena takut membuat orang-orang itu curiga. Tanpa berlama-lama Narusaka dengan cepat berusaha mencari lokasi asal dari panggilan itu, sayangnya mereka memakai pengacau sinyal, membuat Narusaka agak kesulitan.

"Jangan membawa polisi apalagi hero, pistol kami ada dikepalanya" Kemudian terdengar bunyi tembakan dan teriakan seorang perempuan yang terdengar ketakutan. "Aku memastikan padamu, kami tak segan jika harus membunuh anak ini, kau tadi dengar sendiri kan suaranya. Oh ya, kau juga perlu mencari supir pengganti, supir mu mungkin akan resign dari pekerjaannya sebagai manusia di dunia. Hahaha, aku beri waktu satu jam untuk menyiapkan uang itu" Kemudian panggilan pun dihentikan.

Baru saja Narusaka mendapat lokasi si penelepon, ia langsung mendengar suara bising dari depan yang lebih tepatnya berasal dari TV.

"Berita Utama, sekelompok orang telah menculik seorang anak perempuan bernama Yaoyorozu Momo, anak pemimpin perusahan terbesar Yaoyorozu-sama. Saat ini polisi telah mengepung kelompok penculik itu namun tak bergerak sedikitpun, bahkan Endeavour sekalipun dipanggil, sayangnya penculik berkata akan membunuh perempuan itu jika ada yang bergerak mendekat meski hanya satu langkah" Karena sudah tidak tahan Narusaka segera mengenakan kostum The Shadow nya dan bergerak menuju lokasi itu. "Di sisi lain, kami mendapatkan info mengenai seorang seleb instagram menangkap pergerakan sebuah benda hitam yang baru saja terekam ketika ia sedang live, mungkinkah ia adalah The Shadow, vigilante yang mengalahkan banyak penjahat kecil hampir diseluruh negeri ini?"

"Jangan ada yang menengok" Ucap sebuah suara lelaki yang diperberat. "Jangan ada yang bersikap aneh, aku akan katakan sesuatu. Di sekitar sini, lebih tepatnya di beberapa dahan pohon, ada kamera CCTV, jangan ada yang menghancurkannya, biar aku yang menangani mereka"

"Tidak, kau berhenti, ini adalah tugas kami yang sudah pro" Ucap Endeavour agak kesal. "Kau seenaknya main hakim sendiri tanpa perlu memiliki izin dan kami yang bersusah payah mendapatkan izin begitu saja kalah dengan mu"

The Unwanted Hero vol.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang