Chapter 10 A Peaceful Time

4 1 0
                                    

"Tadaima" Ucap seorang lelaki berambut hitam memasuki asrama.

"Oh, Narusaka-san, kau kembali" Ucap Izuku bersama yang lain menghampirinya.

"Lain kali jika kau ingin pergi beritahu kami kemana kau pergi, bagus tadi ketemu Hatsume-san" Ucap Iida.

"Ya, maaf"

"Oh ya, Narusaka, kami hendak memasuki ruangan mu tadi karena kita sedang melaksanakan semacam lomba" Ucap Mina. "Tapi Yaomomo tidak mengizinkan kami untuk masuk"

"Memasuki kamar seseorang tanpa izin itu sangat tidak sopan, apalagi dia lawan jenis" Ucap Yaoyorozu nampaknya mengulangi kalimat yang tadi ia katakan.

"Oh!" Narusaka seolah baru ingat dan segera berlari ke depan kamarnya dan nampak mempertahankannya.

"Eh? Ada apa? Kau nampaknya sangat ketakutan begitu" Ucap Mina.

"Ti-Tidak ada apa-apa" Ucap Narusaka berusaha melindungi kamarnya, meski percuma karena mereka tetap memaksa dan pintu terbuka secara paksa. "Sudah kubilang tidak ada apa-apa"

"Ha? Kau bahkan belum mengeluarkan barang-barangmu Narusaka-san?" Tanya Izuku yang melihat setumpuk kardus di sana.

"Ya, kebetulan hari ini kaa-san pindah rumah ke daerah dekat sini, jadi aku membantunya dulu" Ucap Narusaka.

"Oh, begitu ya..."

"Oh ya, kau punya apa di sini?" Tanya Izuku menghampiri sebuah kardus. "Rasanya lumayan berat"

"Oh, itu adalah koleksi ku" Ucap Narusaka mengambilnya, menaruhnya di lantai dan membukanya.

"Kau mengoleksi senjata?" Tanya Izuku.

"Ya, aku sendiri yang menempa nya, tapi karena apartemen tempat tinggal ku tidak akan muat, jadi aku menitipkan nya pada pandai besi tempat aku menempa nya" Ucap Narusaka menjelaskan.

"Kalau ini?" Tanya Kirishima mengangkat sebuah kardus lain.

"Oh, itu buku catatan ku" Ucap Narusaka menjawab. Kirishima kemudian membuka kardus itu.

"Buku catatan apa?" Tanyanya.

"Yah..." Narusaka yang agak malu dan malas menjawabnya berakhir tidak menjawab.

"Woah, kau otaku hero seperti Midoriya-san?" Tanya Kirishima setelah membuka buku itu. "Kau bahkan sangat terperinci pada setiap gerakan, kelemahan, keunggulan, dan lain-lain"

"Ya, aku mencatat semuanya, sejak kecil aku sangat menyukai mereka, aku selalu menonton mereka di televisi" Ucap Narusaka membereskan buku itu dan menaruhnya di rak. "Salah satu alasanku menjadi otaku hero karena aku merasa mereka hebat dan mendapat hormat orang-orang tidak peduli latar belakang mereka"

"Biarkan aku membereskan ini sebentar" Ucapnya mendorong yang lain keluar dan segera merapihkan barang-barangnya. "Selesai"

"Lumayan, kau terbiasa merapihkan atau bagaimana?" Tanya Izuku melihat kamarnya.

"Aku terbiasa merapihkan kamar nee-san sendiri sewaktu kecil" Ucap Narusaka.

"Mesum" Ucap Mineta.

"Kau ngaca dong" Meski Narusaka tak mengucapkannya secara jelas, tapi hal itu tergambar di wajahnya. "Bagaimana jika kita makan? Kebetulan tadi aku belanja bahan makanan, aku yang masak"

"Asik" Narusakapun ke dapur dan memasak makanan. 

"Kau tak apa Naru-chan? Tidak biasanya kau pergi tanpa bilang setidaknya padaku" Ucap Yaoyorozu mengejutkan Narusaka yang tengah memasak dan hampir memotong jarinya. "Kau tak apa Naru-chan?" Karena suara Yaoyorozu yang lumayan keras membuat mereka yang tengah menunggu terpanggil dan menghampiri dapur. 

The Unwanted Hero vol.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang