Chapter 09 Narusaka Join The League

5 1 1
                                    

"Naru-chan, kau tak ikut?" Tanya Yaoyorozu melihat Narusaka yang pergi keluar.

"Ah, tidak, kalian bersenang-senanglah, ada yang harus kulakukan" Ucap Narusaka setelah mengikat tali sepatunya dan langsung berlari pergi. "Oh, Hatsume-san, sudah lama?"

"Tidak juga, bagaimana dengan hari pertama di asrama?" Tanya Hatsume Mei yang sudah lumayan lama tak muncul.

"Ya, tak begitu masalah, yasudah, ayo" Ucap Narusaka kemudian berjalan bersama Hatsume. "Mengenai permintaanku sebelumnya, sudah kau buat?"

"Pedang itu dan kostum dari nano-tech kan?" Tanya Hatsume seolah memastikan. "Sudah, ini"

"Woah, dalam bentuk jam?" Ucap Narusaka agak terkagum karena Hatsume membuatnya dalam bentuk jam.

"Yah, ada dua mode di dalamnya, kau bisa memilihnya" Ucap Hatsume kemudian Narusaka mencobanya.

"Apa maksudnya The Shadow ini?" Tanya Narusaka berpura-pura bodoh.

"Tentu itu untukmu, setidaknya sebagai dirimu yang satunya" Ucap Hatsume mengejutkan Narusaka. "Kau adalah The Shadow, aku bisa tahu itu, agar orang tidak mencurigai mu aku membuat kedua model itu agak berbeda dan bisa terlihat jelas perbedaannya"

"Aku agak tidak mengerti sih, tapi terimakasih" Ucap Narusaka masih berpura-pura.

"Kau tak perlu berpura-pura begitu, aku sudah tahu" Narusaka pun berhenti berpura-pura dan menghapus senyumnya tadi. "Kau perlu mengenakan kostum itu agar tidak ada yang tahu, tapi daripada kau mengenakannya secara manual, lebih mudah menggunakan nano-tech"

"Yah, ternyata aku tak bisa membodohi mu ya" Ucap Narusaka menggaruk kepalanya.

"Kau sungguh akan melakukannya?" Tanya Hatsume.

Flashback ON

"Aizawa-sensei, punya waktu?" Tanya Narusaka kemudian pergi ke tempat yang tak diketahui oleh murid yang lain. "Aku akan bergabung dengan Aliansi Penjahat"

---

"Hmm...Itu tujuanmu?" Tanya kepala sekolah Nezu di mana di sana sudah ada All Might juga. "Meski tujuanmu bagus, tapi  itu hanya akan memperburuk nama sekolah di mata masyarakat"

"Tapi tindakan ini perlu, kita sebelumnya lengah terhadap mereka karena berpikiran mereka hanyalah penjahat kecil yang punya ambisi besar, tapi setelah All For One muncul kita jadi tak bisa berbuat banyak selain melimpahkan semuanya pada All Might" Ucap Narusaka. "Jika salah satu dari kita bisa berhasil menyusup di antara mereka, kita bisa mendapat informasi berharga, seperti, siapa lagi yang ada membantu mereka, bisa semakin mematangkan persiapan melawan mereka dan lainnya. Jika di antara guru yang bergerak itu hanya akan mencurigakan bagi mereka dan memutuskan untuk tak percaya siapapun yang hendak bergabung karena sedikit saja kesalahan"

"Jadi kau mengatakan kau tidak akan membuat kesalahan?" Tanya Aizawa meragukan.

"Tapi Narusaka-san bukannya sebelumnya sudah menolak tawaran mereka?" Tanya All Might. "Akan lebih mencurigakan jika kau yang pergi"

"Aku bisa menggunakan alasan agar menjadi mata-mata yang baik" Ucap Narusaka agak mengejutkan ketiga guru itu. "Agar kalian tak curiga aku melawan sekuat tenaga dan nampak menolak, kalian pun takkan melihatku sebagai potensi penjahat karena apa yang telah disampaikan Aizawa-sensei di wawancara" Lanjut Narusaka. "Intinya aku punya alasan sendiri"

"Jika begitu kita harus jelaskan kepada guru yang lain" Ucap Nezu hendak memanggil guru yang lain.

"Tidak, jangan, anda mencurigai adanya pengkhianat di antara kelompok kita kan? Jika itu benar, semakin sedikit yang tahu semakin mudah menemukan siapa pengkhianat nya" Ucap Narusaka menghentikan Nezu. "Jika informasi ini bocor sampai telinga mereka hanya 3 orang yang berkemungkinan menjadi pengkhianat"

"Tiga? Maksudmu All Might juga?" Tanya Aizawa.

"Seorang lagi adalah temanku, dia juga adalah seorang murid UA, meski agak sulit bilang dialah pelakunya, tapi itu masih mungkin, aku membutuhkan bantuannya dalam teknologi karena aku lebih mampu dalam program" Ucap Narusaka.

"Maksudnya Hatsume Mei-san?" Tanya All Might.

"Ya, dia membantuku membuat kostum nano-tech, rekaman suara dan teknologi komunikasi yang terenkripsi, kalau itu aku akan membantunya" Ucap Narusaka mengingat bagian terakhir itu agak sulit.

"Apa tak apa?" Tanya Aizawa.

"Ya, pada akhirnya aku harus mengungkapkan diriku hanya berkhianat dengan tujuan menggali informasi dari mereka, tapi ini adalah satu-satunya cara yang terpikir olehku agar kita bisa mendapat informasi mendalam dari mereka" Ucap Narusaka. "Tentu, sebisa mungkin aku akan segera menghabisi mereka tanpa jejak dan memastikan tak ada yang tahu siapa pelakunya"

"Kau sudah seperti hit-man saja" Ucap All Might.

"Maaf, bawaan dari menjadi bodyguardnya nee-san" Ucap Narusaka menyadari perubahan sifatnya tadi.

"Hmm...Ini akan menjadi keputusan yang sulit" Ucap Nezu.

"Saya pribadi sebagai hero menyetujuinya, tapi sebagai gurunya tidak" Ucap Aizawa.

"Begitupun saya, Narusaka-san harus paham jika terjadi sesuatu itu juga akan mencemari nama sekolah" Ucap All Might.

"Jika ada cara lain yang tidak mencemari nama sekolah, selama itu mungkin, tidak peduli sesulit apapun pasti akan saya coba" Ucap Narusaka kembali memikirkan rencananya. "Masalah itu akan dipikirkan belakangan, itu untuk kemungkinan terburuk saja, intinya kalian setuju ataupun tidak, pada akhirnya keputusan akhir ini saya yang putuskan untuk pergi atau tidak"

"Yah, jadi tujuanmu kemari agar tak ada salah paham apapun ya" Ucap Nezu paham. "Jika begitu kami hanya bisa tidak menyetujui rencanamu"

"Baiklah, saya paham, permisi" Ucap Narusaka kemudian pergi.

Flashback OFF

"Meski sensei sudah melarang, kau akan tetap pergi?" Tanya Hatsume.

"Ya, itu satu-satunya hal yang saat ini bisa ku lakukan" Ucap Narusaka kini mengenakan kostum nya di sebuah gang sempit. "Jika ada yang menanyakan ku bilang saja aku pergi membeli bahan makanan"

"Oh, Hatsume-san? Kau ngapain di sini sendirian?" Tanya Iida yang melihat sedikit sosok Hatsume di gang itu.

"Oh, tadi aku sepertinya melihat sesuatu, tapi ternyata bukan apa-apa" Ucap Hatsume berbohong.

"Oh, yasudah, oh ya, tadi kau melihat Narusaka?" Tanya Iida.

"Ya, katanya dia mau beli bahan makanan" Jawab Hatsume.

"Oh begitu ya, yasudah, kupikir dia kemana, terimakasih Hatsume-san" Iida pun kembali ke asrama.

---

"Lihat siapa yang datang" Tanya sesosok pria yang terdapat tangan di wajahnya.

"Tawaran kalian, belum kedaluwarsa kan?" Tanya sosok lelaki berbaju hitam dan mantel hitamm

"Mau apa kau kemari?" Tanya sosok pria tadi lagi.

"Jangan main-main denganku, Shigaraki, aku tahu kau tahu tujuanku kemari" Ucap sosok itu.

"Sebelumnya kau menolak dan sekarang kau malah mau bergabung, kau pikir kami ini apa?!" Tanya Shigaraki. "Hei The Shadow, a.k.a Narusaka"

"Yah, memang hebat bisa tahu" Ucap Narusaka cengengesan. "Kalian memang bodoh tidak bisa memahami tujuanku sebenarnya" Ucap Narusaka. "Dengan tujuan menjadi mata-mata kalian, aku bergabung dan menjadi bagian dari kalian secara diam-diam"

"Hmm..."

"Semenjak All For One ditahan, kalian kekurangan bantuan, AFO memang bantuan yang sangat besar" Ucap Narusaka. "Maka dari itu kalian butuh aku agar tidak diketahui publik sebagai bagian dari kalian agar aku bisa menyusup ke UA dan menjadi mata-mata untuk kalian"

"Tapi aku ada permintaan" Ucap Narusaka menghentikan siapapun berbuat apapun. "Apapun rencana kalian, menghancurkan masyarakat pahlawan ini dll aku tak peduli, selama kaa-san, nee-san, dan tou-san akan selamat aku setuju saja"

"Jadi, kau masih ada orang yang berharga ya"

"Bagaimanapun, aku tak peduli jika itu para hero atau para penjahat, jika membahayakan mereka bertiga akan kubunuh" Ucap Narusaka menjelaskan. "Bagaimana, kita sepakat?"

The Unwanted Hero vol.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang