Two " Tidur Seranjang?"

3.5K 125 3
                                    

Happy Reading

Akupun membukakan mataku dan benar pak Darka sudah memakai bajunya. Memakai kaos putih polos dipadukan celana panjang hitam.

'Nikmat mana lagi yang kamu dustakan' pujiku dalam hati .

" Kenapa liatin saya sampe begitu?" Tanya pak Darka membuat aku tersadar

" Emang kenapa ,toh liatin suami sendiri ,nggak dosa kan" jawabku menutupi rasa malu nan gugup karena ketahuan menatapnya.

" Terserah" balas pak Darka

" Hmm dasar datar,dingin ,kulkas" gumamku pelan ,ya mungkin saja dia mendengar

" Kamu ngatain saya?" Tanya pak Darka

" Nggak kok,kalo pak Darka merasa ya bagus sih" jawabku santai. Sedangkan pak Darka hanya memicingkan matanya melihat ku

"Udah ah,ayo kita sarapan,mama sudah nunggu dibawah" Ajakkuu sekaligus mengalihkan topik pembicaraan.aku pun menarik tangannya ya seperti biasa pak Darka menyerah dan menuruti ku.

"Eh pengantin baru " sapa papa mertuaku
Sedangkan aku hanya tersenyum. Aku dengan pak Darka pun duduk bersebelahan kemudian aku mengambil kan sarapan untuk suamiku ini.

" Jadi kapan kalian memberikan kita cucu?" Tanya mama disela sela sarapan membuat aku dan pak Darka tersedak.

" Iya ,papa nggak sabar loh pingin gendong cucu" tambah papa mertuaku

" Iya pa ,Darka bakal ngusahain secepatnya ma,pa. Iya kan sayang" jawab pak Darka menoleh kearahku dan mengkodekan agar aku masuk ke sandiwara nya itu membuat aku melototkan mataku kaget.

'' H... Iy...ya" jawabku kikuk

'Dasar pembohong publik' gumamku dalam hati sedikit tak terima karena kenyataannya pak Darka ga mau nyentuh aku bahkan seranjang nggak mau .

" Okke mama dan papa doakan agar kalian cepat diberi momongan " doa mama mertuaku.

" Oh iya ma,nanti sore darka Sam Dena mau pindah ke rumah kami sendiri" ucap pak Darka yang menurut ku mengalihkan topik pembicaraan tapi ya bagus lah . Disisi lan aku juga kaget secepat itukah kita pindah ke rumahnya dan nggak ngomong ke Dena .

" Kok mau pindahan aja ,nggak nginep sini dulu aja" tawar mama mertuaku

" Kita mau hidup mandiri mah "jawab Darka singkat.

" Yaudahlah ma, terserah mereka aja" tambah papa mertuaku

" Yaudah ,kapan kalian merapikan barang,biar mama dan papa bantu" ucap mama mertuaku

" Nggak usah ma ,Darka sama Dena sudah merapikan barang barang kita" jawab Darka. Keadaan berubah jadi hening dan tak terasa sarapan telah selesai dan berjalan dengan khidmat . Setelah itu kita menuju kamar.

" Pak Darka kenapa nggak bilang sama Dena kalau mau pindah ?" Tanyaku kesal

" Tadi kan sudah" jawab singkat pak Darka tanpa ada rasa bersalah atau gimana membuat ku semakin sebal.

Dosenku Suamiku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang