HUNTER DISTRICT | TortorSigalegale

22 5 0
                                    

Cerpen ini hasil kolaborasi karya dari Mochichi26 xohanrie lecanopus Braino_S baihaqisr ArchieElysia 

💌💌💌

Taksi yang mengantarkan seorang perempuan berhenti setelah memasuki sebuah desa, Ambarita namanya. Tampak dari sekilas, Desa Ambarita hanyalah perkampungan dan beberapa model rumah biasa yang juga diselingi dengan model rumah adat Batak. Melihat kehijauan alam sepanjang jalan yang tidak dia dapatkan di kota membuat perempuan itu senang.

"Terima kasih, Pak." Dia mengeluarkan selembar uang berwarna biru setelah mengeluarkan kopernya dari bagasi taksi.

Karin berbalik, kini ia mendapati sebuah rumah berbentuk rumah adat Batak dengan ukuran lebih kecil.

"Permisi."

Setelah beberapa kali mengucapkan kata permisi, akhirnya seorang wanita paruh baya keluar dan mengajaknya. "Ayo masuk, Amang sudah menunggu di dalam."

Saat masuk, perempuan kota itu dipersilakan untuk duduk dan dihidangkan tiga jenis kue serta air putih untuk meyambutnya. Kepala desa menampakkan diri dan perempuan itu segera berdiri.

"Selamat siang, Pak. Maaf kalau saya membuat Anda menunggu."

"Tidak masalah, kok. Yang penting sudah sampai dengan selamat sentosa saja cukup. Selamat datang di Desa Ambarita ini, Inang." Setelah berbicara begitu, kepala desa beralih ke wanita yang menyambut pertama tadi. "Ini, lho. Orang yang kubicarakan kemarin."

Sebagai bentuk inisiatif, perempuan itu memperkenalkan ulang identitasnya dan maksud dari kedatangannya. "Perkenalkan, Amang, Inang. Nama saya Karinina Savitri, panggil saja Karin. Saya bekerja di agensi majalah Horizoni, dan ingin menelusuri lebih dalam dan mengangkat salah satu budaya sini di majalah kami."

"Saya benar-benar merasa terhormat dan senang akan kedatangannya yang akan membawa dampak positif. Untuk menyambut Anda, kami sudah mempersiapkan pertunjukan Tari si gale-gale yang diadakan besok."

Karin tersenyum, bersyukur karena kepala desa mau bekerja sama untuk tugasnya.

Sekalian saja karena sudah menyerempet sedikit mengenai Tari Sigale-gale, dia bertanya, "Kalau berkenan, apa Amang bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai Tari si gale-gale?"

"Oh, tentu-tentu. Tari si gale-gale ini adalah sebuah pertunjukan tari yang disertai dengan boneka Sigale-gale. Awalnya tari si gale-gale ini dilakukan untuk upacara kematian, tetapi namanya juga perkembangan jaman, ya. Sekarang tari si gale-gale kami gunakan untuk festival, bagian dari penyambutan, dan lain-lain yang untuk memperkenalkan tari si gale-gale ke masyarakat lebih luas. Boneka si gale-gale sendiri, adalah boneka kayu yang kerangkanya seperti persendian manusia asli."

Penjelasan singkat tadi sudah cukup bagi Karin, dan ia yakin bisa mengingatnya dengan baik. "Wah, saya semakin tidak sabar untuk menonton pertunjukkannya besok. Kira-kira nanti lokasi pertunjukannya ada di mana, ya?"

"Tidak usah khawatir, saya akan menjemput Anda. Omong-omong, daripada tinggal di penginapan, sebaiknya tinggal di salah satu rumah warga desa saja, ya? Bukannya mau menghalang rejeki penginapan, tapi biar anda bisa berbaur dan lebih merasakan suasana dari desa ini. Tidak apa-apa, kan?"

"Tidak masalah kok, Pak." Justru dengan begini Karin bisa menghemat pengeluarannya. "Asal tidak memberatkan semua orang di desa ini, saya akan menerima tawarannya. Terima kasih, Pak."

HUNTER DISTRICTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang