2.8 • Be careful

786 123 24
                                    


KALIAN TAU GAK SIH KOMEN KOMEN KALIAN TUH MOOD AKU BANGET TAU ASLI GA BOONG😢 jadi kalian sering sering komen yhh😘

Jadi ini foto hasil pemotretannya aku simpen disetiap chapter ya, jadi buat bayangan imajinasi kalian aja xixixi.




****


****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari pertama pemotretan telah dimulai, versi pertama ini bertema white and simple jadi Haechan gak perlu pake baju yang repot-repot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari pertama pemotretan telah dimulai, versi pertama ini bertema white and simple jadi Haechan gak perlu pake baju yang repot-repot. Sekarang jam 9 pagi dan kebetulan Haechan ada kelas sore jadi dia tidak perlu dispen, berbeda dengan Natalia yang harus dispensasi kepada dosen yang dibantu oleh panitia, sebenarnya tidak masalah juga sih, soalnya acara ini juga kan buat kampus bukan acara apa apa.

Haechan udah siap dari 5 menit yang lalu dan udah siap di depan kamera dan background yang berlatar biru, Haechan sekarang tinggal nunggu Natalia selesai di make-up , biasa lah cewe ya pasti lama persiapannya.

Haechan juga cuman bisa bengong nungguin Natalia, mau maen hp juga hp nya disita panitia katanya selama pemotretan ini berlangsung gaboleh ada yang pegang hp katanya biar profesional.

“Ya! Model cewenya udah siap, bisa dimulai sekarang kan?

Haechan nengok ke arah ruangan make-up dan disana Haechan kaget. Natalia udah siap dengan kaus putih polos dengan rambut yang pinggirnya diikat kebelakang dan dengan tambahan kacamata biru.

“Cantik,”

haechan bergumam secara tidak sadar, sungguh memang Natalia saat ini memang benar-benar cantik. Walaupun hanya dengan pakaian simple Natalia benar-benar sangat cantik hari ini, dan Haechan mengakui itu.

“Oke, Natalia bisa berdiri disamping Haechan ya.”

Natalia mengangguk lalu berjalan menuju tempat Haechan berdiri. Haechan yang belum sadar hanya menatapa Natalia yang berjalan mendekat padanya, tak memperdulikan Sintia yang sedari tadi memanggilnya.

“Haechan anjing!”

Kali ini Haechan langsung sadar ketika Sintia mrmanggilnya sembari mengumpat, dengan perasaan tak bersalah Haechan menengok ke arah Sintia yang berada tak jauh dari sang photagrapher.

Protect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang