2.0 • Simbiosis mutualisme

974 174 24
                                    

| ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄|
HAPPY
READING
AYANGIE!
|___________|
(\__/) ||
(•ㅅ •)||
/   づ

****

"Asslamualaikum, Haekal pulang."

Sunyi. Itu suasana yang didapati Haechan kala ia masuk kedalam rumahnya. Wajar jika rumahnya sudah sunyi, karena ya ini sudaj jam setengah satu malam dan pasti seluruh keluarganya sudab tidur di kamar masing-masing.

Sebenarnya Haechan haus tapi ia terlalu malas untuk melangkah ke dapur, jadi ia langsung menaiki tangga untuk menuju kamarnya, tetapi Haechan dibuat heran ketika kamarnya gelap total padahal sebelum dia pergi lampu tidur dikamarnya menyala jadi tidak mungkin akan gelap total seperti ini.

Tak peduli urusan lampu Haechan langsung masuk saja kedalam kamar dengan memutar kenop pintu berwarna putih itu.

Sesaat sudah di dalan kamar dan menutup pintu kembali, sungguh kamarnha benar-benar gelap total! Akhirnya tangan Haechan meraba-raba dinding untuk menemuka saklar lampu untuk menyalakan lampu, dan ketika sudah ketemu-

Ceklek

"Happy Birthday Aa'!"

Haechan dikejutkan dengan Helina yang berdiri ditengah-tengah kamarnya dengan tangan yang membawa cake coklat beserta lilin menyala bertuliskan 'happy birthday Lina brother!' dan tak lupa dengan topi khas pesta ulang tahun anak kecil yang berbentuk kerucut yang terpasang rapih di kepala Helina.

"Kaget ga Lina supriesin?"

Haechan terkekeh lalu berjalan mendekati Lina "Engga tuh."

Helina berenggut sedih "Yahhhh gagal dong."

Haechan tertawa kencang, adiknya ini memang lucu sekali.

"Gak engga gagal kok."

Helina kembali tersenyum lebar.

"Oke! Sekarang tiup lilinnya! Eh make a wish dulu sebelum tiup lilin, ayo make a wish!"

Haechan tersenyum lalu tangannya terangkat membuat gerakan doa untuk make a wish sesuai perintah Lina, ketika sudah cukup tangan Haechan ia usapkan ke wajahnya lalu Haechan meniup lilin itu kencang hanya dengan sekali tiup lilin yang berjumlah 5 itu sudah padam.

Melihat lilin itu sudah padam, Lina memekik girang yang membuat tangan Haechan terangkat untuk mengusak rambut adik kecilnya itu.

"Padahal gausah malem-malem gini na, besok juga masih bisa. Kamu ini kan besok sekolah, kalo telat bangunnya gimana?"

Helina mendengus sebal "Ish gapapa kali! Ini kan ulang tahun A' Haechan yang ke 20, jadi Lina harus rayain tepat jam 12!"

"Ya tap--"

"Udah udah gausah protes! Sekarang ayo kita makan cakenya! Cake nya hampir meleleh tau A'! Aa' lama banget lagian perginya."

"Kamu nungguin?"

Lina hanya mengangguk-ngangguk karna ia sedang fokus memotong kue di lantai beralas karpet dikamar Haechan.

Protect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang