OO6

192 47 5
                                    

Gangnam 14 - 10 - 20
14.10 kst

Gadis tersebut mengalihkan pandangannya kearah jungwon dan menatap jungwon dengan pandangan bingung dan sulit di artikan.

"Kau ingat, jungwon? Yang Jungwon, teman lamamu."

Namun gadis tersebut tetap diam tanpa memberikan respon sama sekali. Pandangannya tetap sama, hanya ada sedikit siluet kecewa dari arah matanya.

"Kau.. Mengingatku, bukan?"

Gadis tersebut tetap tidak menjawab, namun disaat jungwon berusaha mendekat gadis tersebut pergi tanpa meninggalkan sepatah kata untuk jungwon.

"Choi Hyun Seo-!"

Jungwon kembali berlari mengejar sang gadis yang sengaja menjauh darinya.

"Hyunseo-!"

Nihil, gadis tersebut menghilang. Geraman kesal terdengar, jungwon benar-benar kesal sekarang. Ada rasa ingin menyerah, tapi sudah terlanjur menemukan.

"Hyunseo-ah.. Mianhae.."

...

- flashback

"Kalian mengenal siswi bernama choi hyunseo? Ku dengar ia hanya memanfaatkan pertemanannya dengan jungwon sebagai cara untuk mendekati lelaki tersebut"

"Ia hanya mencari perhatian, mentang-mentang terlahir dari keluarga terpandang ia nampak berlaga seolah-olah apapun yang ia inginkan harus ia miliki saat itu juga"

"Kupikir dia bukan orang yang seperti itu, ternyata ia hanya menggunakan topeng supaya sifat bejatnya tidak terlihat"

"Ia tidak pantas bersanding dengan jungwon, ayolah lelaki mana yang mau dengan gadis pencari perhatian?"

Kemarin lusa, jungwon berhasil mempermalukan hyunseo di hadapan semua siswa. Senyuman puas terlihat jelas pada wajah jungwon yang membuat hyunseo semakin putus asa dalam menghadapi perasaannya yang semakin menggebu.

Apa yang harus ia lakukan? Ia kehilangan semuanya.

".. Untuk apa kau datang kemari?"

"Aku tau kau belum"--

"Tidak usah berlaku seolah-olah kau masih memperhatikanku. Pergi, choi. Aku tidak membutuhkanmu lagi sekarang."

Anggukan lemah juga senyuman tipis diberikan sebagai respon. Tangannya nampak sedikit gemetar menahan tangis. Ia tidak pernah berpikir akan seburuk ini jika saja ia menyukai teman dekatnya sendiri.

Tidak ada kisah yang seindah negeri dongeng, jika jungwon menginginkannya untuk pergi, maka ia akan lakukan seribu cara untuk pergi dari hadapan lelaki tersebut.

Sulit. Tapi tidak ada pilihan lain. Seluruh siswa mulai menghinanya dan enggan menatapnya. Bahkan teman dekatnya sendirilah yang membuat mereka menjauh. Seharusnya hyunseo ingat, jika istilah tidak boleh terlalu berharap pada sesama manusia adalah hal yang benar. Maka ia tidak akan terjatuh seperti ini sekarang.

- flashback off

"Aku yang menyuruhmu untuk pergi, dan layaknya menjilat air liur sendiri, aku malah memintamu untuk kembali, bodoh"

- jungwon 2020

— tbc .

octoberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang