OO7

185 42 0
                                    

Gangnam 19 - 10 - 20
13.55 kst

Kini jungwon tau, hyunseo bekerja separuh waktu di sebuah toko roti yang berdiri tidak jauh dari sekolahnya. Gadis itu rupanya datang untuk mencari pekerjaan guna mencukupi kebutuhannya sehari-hari.

Berulang kali dirinya mampir dan sekedar untuk mengajak berbicara, namun hasilnya selalu sama. Bahkan gadis pemilik honey voice tersebut sama sekali tidak menatapnya.
Jungwon rindu. Sangat. Akan tetapi ia tidak boleh egois. Jungwon pikir, sudah seharusnya hyunseo memutuskan untuk tidak berkomunikasi kembali dengannya seperti dulu. Ini salahnya, dan sudah saatnya ia menerima seluruh balasan dari kesalahan yang ia perbuat.

Satu kata maaf tentu tidak akan bisa membayar rasa sakit yang telah ia berikan pada gadis berkelahiran tahun 2005 tersebut. Tatapannya tertuju pada hyunseo yang dengan lihai memberikan seluruh pesanan pada konsumen yang mengantri sejak pukul sebelas tadi.

Hari ini, sekolah jungwon diliburkan karena adanya rapat guru secara mendadak. Alhasil, dirinya datang kemari hanya untuk menyaksikan bagaimana teman dekatnya bekerja di toko roti ini.

Apa boleh jungwon menyebutnya dengan sebutan teman?

Setelah apa yang telah ia lakukan dua tahun silam?

...

- flashback

".. Bagaimana dengan testmu hari ini, won-ah? Apakah kau mendapat nilai sempurna? Eish sudah pasti nilaimu jauh lebih besar di banding milikku."

"Hyunseo, sungguh aku lelah dengan sikapmu."

"A-ah maaf aku hanya bertanya.."

Dan setelahnya, jungwon pergi meninggalkan hyunseo yang nampak berusaha agar air matanya tidak jatuh saat itu juga.

....

"Kau menyalahkan dia?! Sungguh Choi Hyunseo, berkacalah-! Sudah jelas kau yang bersalah disini."

"Tapi"--

"Berhenti, pergi dari hadapanku sekarang. Aku benar-benar muak denganmu."

Telak pertahanan hyunseo runtuh. Air matanya mengalir deras tanpa henti. Ini yang dinamakan teman? Inikah yang dinamakan menepati janji tidak akan mengecewakan satu sama lain?

Hyunseo mengerti, jungwon benar. Tidak seharusnya ia menaruh hati pada pemuda dihadapannya ini. Seharusnya ia menetapkan diri untuk mengubur perasaannya sejak dulu. Bukan seperti ini.

"Aku akan pergi, maaf telah membuatmu kecewa."

Hingga pada saat ini, jungwon sadar. Bahwasanya terkadang, apa yang terlihat tidak menarik justru sangat berharga. Hari-harinya mendadak sunyi. Sepi. Tidak ada suara lembut yang menemaninya hampir setiap saat dikala dirinya bosan atau kesepian.

Semuanya terlambat, dan giliran jungwonlah yang mendapatkan balasannya.

- flashback off

"Kau tumbuh menjadi seorang malaikat, dengan senyuman indah dan suara lembut yang membuat candu. Meskipun dua sayapmu kini terlihat patah, karena seseorang yang tidak becus dalam menjaga malaikat indah sepertimu. Maaf"

- jungwon 2020


— tbc .

octoberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang