Pagi ini Ningning memang sengaja untuk bangun terlambat dari biasanya. Hari adalah hari libur yang dihabiskan banyak orang untuk bersama dengan keluarganya ataupun kerabatnya. Sedangkan ningning sendiri, dia tidak tau hari ini ingin melakukan apa. Mungkin Ningning seharian di rumah saja dengan melakukan kegiatan seperti menonton film, mendekorasi rumah, membaca buku dan lain sebagainya. Tetapi sepertinya kegiatan itu sangatlah membosankan untuknya. Ningning sekarang bingung harus melakukan apa untuk mengisi hari libur.
Dritt.....
Ningning meraih handphonenya dari ranjangnya dan membaca siapa yang saat ini sedang mengirim pesannya. Ternyata teman sekampusnya yang ingin mengajaknya bertemu di restoran terkenal di kota ini. Kebetulan restoran itu tidak jauh dari rumahnya mungkin sekitar 2 kilometer. Daripada dia bingung mau melakukan apa lebih baik dirinya langsung menerima ajakan teman-temannya. Tanpa berfikir panjang Ningning beranjak dari ranjangnya mencari pakaian yang cocok. Setelah menemukannya dirinya langsung masuk ke kamar mandi. Setelah selesai membersihkan dirinya Ningning memakai pakaian yang dipilihnya. Saat Ningning ingin bergegas meninggalkan rumahnya tiba-tiba Ibunya datang menghampirinya.
"Ningning kau ingin pergi kemana pagi-pagi begini sayang?" Celetuk ibunya membuat langkah kaki gadis itu terhenti. Dia langsung membalikkan badannya tersenyum manis kepada ibunya.
"Mom aku di ajak teman-teman ku untuk kumpul bersama"
"Biar pak Theo ikut bersamamu" Suruhnya membuat putrinya tidak setuju dengan apa yang perintah ibunya itu. Sebenarnya Ningning ingin leluasa menghabiskan waktu bersama dengan teman-temannya tanpa pengawasan seperti ini. Ningning harus pulang tepat waktu saat keluar dari rumahnya. Itulah yang membuat dirinya tidak suka dengan peraturan kedua orangtuanya. Tetapi dia tidak bisa membantahnya karena Ningning bukan gadis yang pembakang.
"Astaga sayang biarkan dia pergi sendirian" Celetuk ayahnya yang menghampiri mereka.
"Bukan begitu sayang ini adalah kota baru untuknya. Dia tidak tau tempat daerah tempat ini, aku takut jika sesuatu terjadi kepadanya" Jelasnya yang begitu khawatir dengan keadaan putrinya saat tidak ada pengawasan dari kedua orangtuanya.
"Jangan khawatir semuanya akan baik-baik saja".
" Sayang jika terjadi sesuatu kepadamu di jalan langsung kabari ayah"tegas pria itu mengingatkan putri semara wayangnya itu. Sedangkan anaknya hanya menganggukan kepalanya menandakan jika dia pasti akan melakukannya.
Ningning langsung bersaliman dengan kedua orangtuanya secara bergantian. Kedua orangtuanya tak lain adalah Jennie dan Taehyung. Saat dipenjara Jennie dinyatakan hamil oleh dokter kandungan. Hal itu membuat dirinya benar-benar terkejut dan tidak menyangka. Jika saat ini di dalam perutnya ada janin yang akan tumbuh. Dengan penuh kebahagiaan dirinya langsung menemui pria yang dia anggap adalah ayah dari bayi ini.
Flashback
Kai berdiri di balik jeruji besi, wajahnya tampak tegang dengan tatapan dingin yang menusuk. Ruangan sempit itu tercium aroma lembap dan bau karat, membuat suasana semakin mencekam. Di sudut ruangan, Jennie berdiri dengan mata penuh ketidakpercayaan, menggenggam perutnya yang mulai membuncit."Aku tidak pernah menyentuhmu sama sekali," tegas Kai, suaranya bergetar dalam kesunyian yang mengerikan. Pandangannya tak pernah lepas dari Jennie, seolah-olah ingin menghapus semua kenangan di antara mereka.
Jennie berusaha menahan air mata yang menggenang. "Tidak, Kai. Jangan katakan itu. Ini adalah anakmu..."
"Kenyataannya, aku tidak pernah menyentuhmu. Malam itu, bukan aku yang menyentuhmu, tetapi orang lain yang melakukannya." Ucap Kai, dengan nada suara yang keras dan penuh keyakinan. Jennie terkejut, merasakan kepanikan merayap di dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strength Of Us
FanfictionMengisahkan hubungan antar dua bersaudara Mark dan Haechan yang telah menghadapi berbagai tantangan dalam hidup mereka ( ⚠No bxb)