Jika ingin pergi
Jangan
Bawa aku ke atas langit
Lalu dilepaskan~Waktu pulang sekolah pun tiba Mila langsung berberes dan langsung bergegas keluar dari kelas. Namun ada yang mengikuti nya, dia adalah Arkan. "Huftt...kenapa sih dia ngikutin aku" ucap Mila sambil berjalan cepat agar bisa menghindari Arkan. "Mau apa lagi sih dia."
"Mil... tunggu dulu sih, kok buru banget sih lo, dikejar cowok ganteng kok lari." Arkan berusaha mengejar cewek bermasker itu sampai tepat disampingnya.
"Ya udah kalo lo ga mau gue ikutin diem makanya jangan lari-lari mulu."
"Ar... jangan ikutin aku pliss... nanti orang-orang salah paham, sana Ar jauh-jauh." ucap Mila berhenti dan sedikit mendorong Arkan.
"Kita bicara disana aja Ar." Mila menunjuk gudang sekolah yang jauh dari kerumunan orang itu.
"Gue mau nanya tadi kenapa lo nangis?"
"Aku gapapa kok"
"Kalo lo ga mau kasih tau gue sendiri yang akan cari tau." Ar langsung pergi meninggalkan Mila menuju ke kantor guru, namun dicegah oleh Mila.
"Ar tunggu dulu, bu Tata ngasih kita hukuman drama pake bahasa inggris di panggung sekolah judulnya beauty and beast."
"Terus lo nangis gitu karena duet nya sama gue?"
"Bukan gitu Ar, Hm... ga penting juga."
"Segala yang terkait sama lo, sekarang penting buat gue!!!"
Mila yang mendengar hal itu sedikit terkejut karena Arkan adalah cowok yang berani dan cukup blak-blak an padanya. Hal itu membuat pipi Mila merah karena malu dengan perkataan Arkan. Namun Mila yakin setelah Arkan mengetahui dan melihat wajah Mila dia akan takut bahkan jijik mungkin.
Ia yakin cowok modelan Arkan pasti melihat cewek dari fisiknya. Tanpa pikir panjang lagi Mila langsung berlari sekencang mungkin, setelah itu langsung menaiki angkot kuning ke arah rumahnya.
Diangkot Mila teringat wajah Arkan jujur saja dia sangat ganteng, dengan alis tebal, mata coklat dan lesung pipi yang memberikan kesan ramah serta tinggi Arkan yang ideal. Namun Mila segera menghilangkan Arkan dari pikirannya.
"Ngapain juga sih aku mikirin dia di angkot hahahaha." Dengan suara ketawa yang cukup keras sehingga para penumpang di angkot itu melihat ke arah Mila sinis.
Akhirnya Mila tiba dirumahnya disambut makanan rumahan buatan Mama nya. Mila segera makan dan sedikit berbincang dengan Mamanya kemudian naik kekamar nya.
"Akhirnya aku bisa ngerasain kamu kasurku sayang empuk banget, huh lega banget."
" Aku mau mandi dulu ah..."
Setelah mandi Mila langsung melihat ke cermin seperti biasa, dilihatnya kemerahan, jerawat dan bekas jerawat yang ada diwajahnya. Hal itu dilakukan Mila bukan karena malu tapi Mila melihat ke seperti merasa bersemangat untuk menghilangkan semua masalah yang ada diwajah nya.
"Maskeran dulu ah... biar relax, terus ngapain lagi yaa... skincare an terus apa lagi yaa hehehehe.... ketemu Iki ah pengen banget deh cerita tentang hari ini." ucap Mila berbicara sendiri didepan cermin.
Setelah melakukan aktivitas yang tadi Mila rencanakan. Mila ngambil HP dan langsung ngechat iki. Namun ternyata Iki udah ngechat Mila duluan.
"Apa-apa an ini, Apa aku jodoh ya sama Iki" Kata Mila sambil senyum-senyum kegirangan.
Iki baik
Mil kamu dimana?
Dirumah Ki
Temenin aku dong Mil
kok ga sama Keyla
Keyla ngambek sama aku Mil
Jemput!!!
Oke Cantik
Mila sampe senyum-senyum sendiri dibilang cantik sama Iki. Mila segera memilih baju yang akan ia kenakan pilihan nya jatuh pada kaos oversize putih dan rok berwarna lilac dan membiarkan rambutnya tergerai.
Namun ketika Mila menunggu Iki di sofa luar Mila bertemu dengan Keyla yang baru saja pulang sekolah dan langsung bertanya pada Mila.
"Kak mau kemana lo?"
"Hmm... mau nemenin Iki Key"
"Oh gitu ya udah gue ke atas ya Kak"
"Key... kamu baikan ya sama Iki, Kita bareng perginya Iki pasti mau cerita tentang kamu deh."
" Gak kak kayak nya Key mau putus aja kak."
"Tapi Key ga bisa gitu dong... kalian udah 4 tahun lo."
" Liat aja ntar kak"
Mila tidak tau harus senang ataupun sedih karena adiknya Keyla ingin putus dari Iki orang yang sudah lama dia sukai. Tidak lama setelah itu Iki datang dan langsung membukakan pintu mobil nya untuk Mila.
Faktanya jika bepergian dengan Iki, Mila selalu tidak menggunakan masker. Dan karena Iki takut Mila merasa risih dia selalu menggunakan mobilnya jika bersama Mila. Iki memang sahabat yang baik.
Diperjalanan yang dibicaran Iki hanya Keyla saja. Hal ini membuat Mila merasa sedikit cemburu.
"Dari tadi itu mulu sih ngomong si Iki" jawab Mila dalam Hatinya.
"Mil kamu tau ga bentar lagi anniv aku bareng Keyla"
"Mil Keyla marah gara-gara apa ya"
"Mil Keyla tadi udah pulang sekolah?"
"Satu-satu kek nanya nya Ki aku pusing nih" Kata Mila dengan nada kesal.
"Ya anniv kamu aku tau kok, ya mana aku tau, udah tadi" jawab Mila.
"Mil kamu mau kemana?"
"Hah?
bukannya kamu ya yang ngajakin aku?"Mil, sebenarnya aku cuma pengen ketemu Keyla tapi tadi aku ga lihat dia, maaf ya Mil, kita balik aja aku pengen banget ketemu keyla Mil."
"Ohh gituu... Ok deh"
Mila senyum terpaksa karena Mila ternyata hanya menjadi alasan saja. Mila merasa sudah dibawa tinggi sekali kemudian dihempaskan sangat malang nasibnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me and You (On Going)
Teen FictionArkan pemuda tampan sang kapten basket yang tiba-tiba datang memberi perhatiannya pada Mila seorang Acne Fighter yang selalu insecure pada dirinya juga perjuangan Mila melawan insecurity. Apakah Arkan dan Mila nantinya akan saling mencintai baik suk...