Iki memang sangat pandai membuat Mila bahagia dan mematahkan hati Mila dalam sekejap. Mila berusaha kuat dengan apa yang Iki bilang barusan.
Namun Mila tidak siap lagi untuk dipatahkan kembali. Dengan cepat Mila mengambil keputusan.
"Ki, aku turun disini aja deh aku lupa ada tugas kelompok!""Kok gitu Mil, bareng siapa?"
"Kenapa lo harus tau sih gue bareng siapanya?"
"Mil kamu kok gitu, kan aku mau jaga kamu."
"Ga perlu Ki gue bisa jaga diri gue sendiri ga usah khawatirin gue."
Mila keluar dari mobil Iki, dan langsung berlari kini Mila si cewek kuat itu rapuh hanya karena seorang Iki, ya memang Iki satu-satu laki-laki setelah Papa nya yang sangat Mila cintai.
"Udah 4 tahun Ki kamu buat aku sakit hati dan bodohnya aku masih berharap Ki, aku udah capek terus-terus nahan cemburu dan nguatin hati aku kalo kamu sama Keyla." ucap Mila dalam hati sambil menangis tersedu.
Kini Mila hanya bisa menangis di sepanjang jalan pulang, sampai ada seseorang yang Mila tidak tau siapa memakai motor KLX dan helm kaca hitam dengan jaket kulit mengklaksonnya dari belakang.
Mila bingung setelah itu cowok membuka helm nya dan melihat Mila. Ya pastinya setelah keluar dari mobil Iki, Mila tidak mau wajahnya ditertawakan orang lain.
"Heii...unik lo setiap ketemu gue kenapa nangis?" tanya cowok itu.
"Ar?
Kok kamu belum pulang sekolah sih?""Oh iya gue kan punya lo jadi harus gue kabarin ya?" Arkan sambil tersenyum khas seorang Arkan.
"Ih bukan itu maksud aku Ar"
"Iya-Iya buat gue bahagia dikit kenapaa sih, tadi gue daftar ekskul basket dan langsung latihan terus gue langsung kepilih jadi ketua basket."
"Ga usah dijelasin, jadi kamu bisa main basket?"
"Gue suka lo, eh maksud gue, gue suka banget basket."
Tanpa sadar Mila sudah tak menangis lagi, kini air mata diganti oleh senyum dan pipi merona. Mila merasa beruntung ia memakai masker sehingga Arkan tidak bisa melihat senyum dan pipi nya yang memerah.
"Kenapa lo nangis sih?"
"Gapapa Ar aku duluan ya, nanti keburu malam."
"Eh... ga ga lo bareng gue, percuma dong kalau gue bawa motor tapi lo ga gue tumpangin, jangan nolak Mil gue cuma nolong lo kok, kasihan kan cewek sendirian jalan."
"Makasih Ar"
Sore itu sakit hati Mila sedikit terobati karena diatas motor Ar selalu memberikan nya gombal-gombalan dan jokes yang sebenarnya tidak lucu tapi Mila sudah terhibur.
Dan Mila juga tidak menyangka dirinya akan diberikan jaket yang dipakai Ar tadi.
"Ar kamu aja yang pake jaketnya nanti kamu masuk angin loh."" Buat lo aja, ntar lo juga masuk angin"
Sesampai nya dirumah Mila turun dan berterimakasih pada Ar yang telah mengantarkannya.
"Ar makasih ya udah anterin aku""Iya Unik, gue pamit ya... salam buat mama gue."
"Hah? Unik terus apa tadi mama gue?".
Mila sambil senyum-senyum sendiri.
Mila masuk kerumah dengan perasaan lega sekaligus bahagia. Namun Mila menepis perasaan nya sekarang dan langsung ke kamar. Dan melakukan aktivitas seperti biasa. Selepas mandi, Mila melihat jaket kulit itu ya punya Ar.
"Oh iya aku lupa balikin ke dia eh aku cuci dulu apa ya besok aku balikin, bau jaket itu harum Mila sangat menyukai nya sudah lebih dari 10 kali mungkin iya mencium bau nya."
"Eh apaansi lo Mil mesum banget."
"Kek nya kamu udah gila Mil suka ngomong sendiri gitu."
Keesokan hari nya Mila bangun mandi, memakai baju seragam nya dan sarapan. Kemudian Mila teringat sesuatu yaitu Jaket Arkan yang ada padanya, Mila lari lagi ke kamarnya diatas mengambil jaket Ar yang sudah ia cuci dan jemur semalam. Dan melanjutkan sarapannya.
"Ma Keyla ga sekolah ya... Keyla pusing kemaren di sekolah Keyla pingsan ma."
"Key kamu gapapa?" Kata Papa dan Mama nya serentak.
"Gapapa ma pa" jawab Keyla meninggalkan meja makan dan kembali ke kamarnya.
" Mil mama mohon sama kamu jaga adik kamu Mil, kamu tau kan dia anemia mil mama takut banget Mil, Keyla mama masukin ke Zenith karena ada kamu Mil, jadi plis jagain Keyla."
"Iya ma" Kata Mila tertunduk.
"Jangan cuma-cuma iya-iya aja Mil papa khawatir sama adik kamu Mil dia sakit, papa ga mau ya kalo kejadian waktu adik kamu sampai dilarikan ke rumah sakit terulang kembali."
"Iya pa Mila pergi dulu Ma Pa"
Sesampainya di SMA Zenith Mila langsung berlari ke kelas. Namun yang dia lihat bangku kosong disebelahnya padahal 10 menit lagi bel sudah berbunyi.
"Kok dia belum datang juga ya."Mila menatap bangku kosong disebelahnya hari ini sangat sepi tidak ada lagi gombalan atau jokes dari Arkan kepadanya. Perasaan apa ini mengapa dia merasa kehilangan Arkan atau hanya karena hari ini berat baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me and You (On Going)
JugendliteraturArkan pemuda tampan sang kapten basket yang tiba-tiba datang memberi perhatiannya pada Mila seorang Acne Fighter yang selalu insecure pada dirinya juga perjuangan Mila melawan insecurity. Apakah Arkan dan Mila nantinya akan saling mencintai baik suk...