🌻Bagian 11

99 18 1
                                    

Mila berlari ke kamar inap Keyla. Mila merasa selama ini sangat egois pada Keyla seharusnya Mila bersyukur memiliki adik secantik Keyla.

Mila membuka pintu dan dilihat-nya ada Papa dan Mama-nya serta Keyla sedang dalam posisi duduk bersandar.

"Key maafin kakak Key." ujar Mila mengelus lembut kepala Keyla.

"Kakak selama ini ga peduli perasaan kamu, kakak merasa diri kakak yang selalu dijahatin orang padahal kakak sendiri jahat sama kamu Key." ucap Mila memeluk Keyla sambil menangis terisak.

"Kak Key juga minta maaf seharusnya Key ngertiin perasaan kakak dulu, harus-nya Key tau dan Key bela kakak yang dibully semuanya, Key ngerasa jahat banget." Ucap Key membalas pelukan Mila sambil menangis.

"Key kakak sayang kamu." ucap Mila melepas pelukan-nya dan mengusap air mata Keyla.

Mama dan Papa Kedua-nya bingung mengapa kedua anaknya ini saling mengungkapkan perasaan.

Tapi hal ini membuat Papa dan Mama-nya lega karena kakak dan adik itu akhirnya berpelukan setelah sekian lama.

"Key, maafin mama kalo selama ini kamu merasa ga diperlakukan adil sama Mama Papa tapi kami sayang kalian berdua." Ujar Mama-nya lembut memeluk kedua putri kesayangannya.

"Papa tidak akan biarkan kalian berdua disakiti siapa pun, Papa sayang kalian semua." Ucap Papa memeluk tiga orang yang sangat disayangi-nya.

🌸🌸🌸

Setelah kondisi Keyla membaik besoknya Keyla dibolehkan pulang ke rumah.

Mila yang mendengar ini dari mama-nya pun langsung senang. Sampai Arkan heran kenapa dia bertingkah seperti itu.

"Lo kenapa Mil?"

"Pulang masih lama loh kok udah kegirangan gitu." ucap Arkan heran menatap Mila.

"Hm... Adek aku udah keluar dari rumah sakit kondisi-nya udah membaik dan dibolehkan pulang, aku pengen banget ketemu deh." Ucap Mila pada Arkan dengan semangat dan menatap balik mata Arkan.

"Ya udah ayo"

"Kemana"

"Gue anter ketemu adek lo"

"Hahaha, kamu aja kesekolah pake angkot."

"Kita bolos, terus gue anterin lo pake angkot." ucap Arkan dengan senyum manis khasnya.

"udah gila ya Ar ga mungkin aku bolos."

"sekali-kali gapapa kali lagian masa SMA ga akan keulang dua kali." ucap Ar sambil mengulurkan tangan-nya mengajak Mila.

Mila tidak menjawab pernyataan Arkan. Namun yang ia pikirkan kalau yang dibilang Arkan ada benar-nya.

Setelah berpikir panjang Mila berdiri dan membalas uluran tangan seorang Arkan Muhammad.

"Gitu dong"

" Kamu yakin ga ketahuan kan?" tanya Mila pada Arkan

Kini tangan Mila dipegang Arkan menuju ke area belakang sekolah. Tanpa ia sadari sekali lagi Arkan membuat jantung Mila tidak karuan.

Mereka tiba di area belakang sekolah. Kini Arkan sibuk mencari tangga yang kata-nya ia beli bersama teman-teman basketnya khusus apabila bolos dari pelajaran bu Tata untuk latihan basket dirumah Arkan.

"Eh kok kamu duluan yang naik Ar"

"Iyalah, lo mau kaki lo patah gara-gara loncat dari sini? soalnya lo pendek."

"Terus kamu gimana?"

"Gue sih udah biasa, lagian gue tinggi"

"Terus Aku gimana Ar"

"Ntar gue tangkep lo Mil dan gue janji ga bakal modus."

"Awas kamu Ar macem-macem."

Arka pun sudah berada di luar sekolah.

"Mil cepetan ntar kita ketahuan."

"Iya sabar bawel."

"Cepetan sini gue tangkep, buru gih."

"Aduh aku malu banget, kenapa juga aku harus pendek." Ucap Mila dalam hati.

Akhirnya Mila berhasil turun setelah itu Mila dan Arkan langsung berlari untuk menunggu angkot jauh dari sekolahnya.

Lagi-lagi Arkan memegang tangan Mila.

"Mungkin Arkan spontan kali." ucapnya dalam hati.

"Tapi kenapa jantung aku ga karuan gini sih."

Akhirnya Mila dan Arkan sudah berada dalam angkot kuning arah ke rumah keduannya. Didalam angkot Arkan tertawa dan tersenyum membuat Mila juga ikut tertawa di balik maskernya.

"Gimana perasaan lo?" ucap Arkan mengakhiri tawanya.

"Aku lega Ar, akhirnya ngerasain rasanya bolos juga." Ujar Mila yang melihat ke arah Arkan tersenyum dan dibalas oleh Arkan dengan senyuman khasnya.

Sekarang Mila yakin bahwa Arkan bisa melihat senyum Mila hanya dari matanya. Tibalah Mila di depan rumah nya sekarang dan disambut tatapan tajam dari adiknya diruang TV.

"Kakak bolos?"

" Key kakak..."

"Kita dipulangin karena guru rapat " ucap Arkan memotong Mila.

"Dek kenalin teman sekelas kakak namanya Arkan, ini adek aku Keyla Ar di kelas X IPA 3."

"Arkan " sambil tersenyum manis ke arah Keyla.

"Iya kak"

"Dek kakak kangen"

"Kak belum cukup seminggu tapi lo udah kangen gue?".

Mila langsung memeluk adiknya dan dibalas oleh Keyla. Setelah itu Mila menyuruh adiknya untuk tidur siang. Keyla pun pergi kekamarnya. Kini Arkan dan Mila duduk diruang tamu sambil menonton TV.

"hm... Ar kamu mau minum apa?"

"Air putih aja Mil" ucap Arkan singkat.

"Aku ambilin dulu ya"

Namun Mila teringat jaket Arkan yang masih ada padanya. Mila kemudian mengambil jaket itu.

"Ar ini minumnya."

"Oh iya Ar ini jaket yang kamu pinjamin waktu itu."

"Lo ambil aja Mil"

"Hah kok gitu"

" Waktu itu gue lihat lo di spion motor gue, lo ciumin bau jaket gue." ucap Arkan dengan nada menggoda Mila sambil tersenyum meledek.

"Ih ga ada ya... Ar nanti kalo udah selesai tutup pintu rumah aku ya, aku mau keatas maksud aku kekamar dan ga turun lagi." ucap Mila salah tingkah.

"Mil.."

"apa?"

"Tangga nya disana." ucap Arkan tersenyum karena melihat tingkah Mila.

"Ga usah di kasih tau"

Arkan tertawa kecil dengan aksi Mila yang malah berlari ke dapur bukan ke kekamar nya.


Jangan lupa vote yaa...
Maaf kalo ceritanya membosankan
Terimakasih sudah membaca

It's Me and You (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang