🌻Bagian 8

123 17 0
                                    

Mila POV

Mila cewek bermasker sekarang sedang menatap meja Arkan. Perasaan apa ini yang dirasakan Mila merasa kehilangan karena tidak ada Arkan?

Tidak mungkin, Mila meyakinkan dirinya hal ini hanya karena Arkan kemarin baik padanya. Tiba-tiba Mila mendengar ada suara berisik.

"Woi liat deh Arkan, woi dia ngelawan bu Tata nenek sihir."

"Gila masa sih"
"Pokoknya gue harus liat"

" Hah Arkan ngelawan bu Tata kenapa?" Dalam pikiran Mila.

Mila segera mengikuti siswa-siswi lain, dilihatnya Arkan dan bu Tata ditengah lapangan sedang bersitegang. Setelah itu, bu Tata menyebutkan namanya. Mila mendengar semuanya guru nya itu mencap kalau dia jelek.

Mila sadar dan langsung berbalik, ia tahu bahwa pada dasarnya semua orang selalu memandang fisik. Mila pikir Arkan mungkin akan berpikiran sama dengan bu Tata.

Tapi Mila salah Arkan membelanya dia mengatakan dengan jelas sekali jangan merendahkan dirinya. Hal itu terdengar berulang-ulang dipikiran Mila.

Seorang Arkan Muhammad membelanya. Tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang menjauh dari tengah lapangan.

"Mil kamu kenal cowok tadi?" tanya Iki sambil melepaskan tangannya.

"Kenal, Ar..."

Namun langsung dipotong oleh seorang Nugie Rizki.

"Kamu jauhin dia Mil, aku khawatir dia baik diawal aja kamu percaya deh apa yang aku bilang."

"Maksud lo apa?" tukas Mila jutek karena masih marah dengan Iki.

"Aku bisa tebak aja dia deketin kamu, cuma karena ada maunya."

"Apaansih "

"Bisa jadi dia deketin Adek lo aja Mil"

"Ga jelas banget lo, yang ada lo yang deketin gue buat pacaran sama adek gue kan?"

"Gue tulus"

"Gue ga ngerti maksud lo Ki padahal adek gue kan pacar lo, dan satu lagi dia sakit lagi, gue tau karena dia mikirin lo."

"Mil kenapa lo ga bilang Keyla sakit"

"Lo pacarnya, gue kakaknya kalo dia percaya sama lo pasti dia bilang."

"Mil"

Iki memanggil Mila yang pergi menuju lapangan.

Mila berjalan ke arah lapangan sambil melihat semua siswa-siswi berlarian ke arah lapangan.

Berteriak nama Arkan, wajar semua cewek di SMA Zenith menyukainya. Mila yang sedikit kesal karena Iki tadi melangkahkan kaki nya ke lapangan ada pertandingan basket yang dilaksanakan anak-anak basket.

Mila melihat Arkan sedang memasukkan bola membuat poin untuk grupnya. Mila memperhatikan Arkan yang bermain dengan lincah.

"ganteng dan baik" puji Mila sambil tersenyum dibalik maskernya.

Dimenit-menit terakhir Arkan pun masih mencetak poin mengalahkan grup lawan. Mila yang melihat loncat-loncat kegirangan entah kenapa dia sangat senang.

Tanpa Mila sadari ternyata Arkan tersenyum manis padanya. Hal itu sontak membuat ia malu dan langsung lari dari tempat itu.

"Huft panas banget, kenapa si dia senyum ke aku." ucap Mila mengipas-ngipaskan tangannya.

Mila yang melamun karena kejadian itu tidak sadar didepan ada seorang Nugie Rizki. Nugie secara tiba-tiba menarik tangannya. Dan membawa Mila langsung keluar dari SMA Zenith.

"Masuk Mil"

Iki membukakan pintu mobilnya.

"Apaansih"

"Aku mau nganterin kamu pulang sekalian jengukin Keyla"

"Oh gitu"

"Key kamu kenapa sih jutekin aku gini plis, jangan gitu aku minta maaf."

"Gue emang gini"

"Sejak kapan kamu pake gue-gue gitu sih."

" Sejak lo matahin perasaan gue "

Mila tak sengaja dan spontan langsung menutup mulutnya.

"Mil sebenarnya aku tau kamu suka sama aku, tapi aku harap kamu bersabar nunggu aku putus sama keyla Mil, aku sayang kamu."

Mila yang mendengar hal itu sepersekian detik bingung cowok yang selama ini dia sukai menyukainya. Namun Mila kembali berpikir itu tak mungkin.

"Lo gila ya Ki, terus lo pikir gue rela ngorbanin perasaan adek gue?
hapus perasaan lo, dan gue mulai sadar gue juga udah ga suka sama lo, jangan pernah lo bilang apa-apa ke adek gue nanti."

Mila keluar dari mobil diikuti Iki.

"Dek kakak bawa Iki nih, kamu pasti bahagia."

"Iki?
kamu jengukin aku?
maafin aku ya, kemaren aku diemin kamu"

Keyla langsung terduduk dari tidur.

"Key aku mau ngomong sama kamu"

" Dek kakak keluar dulu ya..."

"Kita bertiga Aku, kamu, keyla"

"Key aku suka sama Mila, aku harap kamu ngerti dan ngerestuin hubungan kami aku ngerasa bersalah key, dari dulu aku berusaha ga ngecewain kamu.
Tapi aku suka Mila, aku lebih milih Mila dari kamu. Dia tulus, dan baik sama aku dari dulu juga support aku, aku ngerasa lebih berharga bareng Mila."

"Kak gue selama ini mikir lo ga mungkin kan punya perasaan sama Iki tapi gue salah lo emang goda Iki kak Keluar lo dari kamar gue." jawab Keyla dengan suara melemah.

"Ki lo udah gila ya sejak kapan gue mau berhubungan sama lo lebih dari temen, dan gue baik sama lo bukan berarti ngorbanin perasaan adek gue, gue minta lo keluar sekarang juga."

" Lo berdua keluar dari kamar gue" sambil menangis.

Mila keluar dari kamar adiknya untungnya hanya mereka bertiga dirumah, Mama Papa nya sedang bekerja di luar kota. Kalau sampai orang tua Mila tau perkataan Iki pasti mereka marah besar.

"Dek makan yaa... udah malem" tapi keyla bahkan tak menjawab.

Setelah itu Mila tidak melihat Keyla ditempat tidur. Kemudian Mengetuk pintu wc nya. Tapi apa yang dia lihat adik nya pingsan. Mila sangat panik tak tau harus melakukan apa. Yang terlintas hanya orang tuanya.

"Halo ma, ma Mila takut Keyla pingsan ma cepat kesini ma." dengan suara parau

"Mil kenapaa Keyla lupa minum obat?"

"Ini salah Mila ma, maafin ma"

"Jangan kamu sentuh adik kamu Key,
tunggu sampai ambulance datang, kamu selalu nyusahin mama."

Mendengar perintah mama nya Mila sangat terkejut dan sedih, hatinya remuk, bahkan mamanya pun berkata kalau Mila menyusahkan. Kini Mila hanya bisa menangisi adiknya yang pingsan.

It's Me and You (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang