" Kediaman seorang Paranormal"

13 3 0
                                    

" Terimakasih teman-teman atas waktu kalian untuk pembahasan kegiatan tahunan kali ini, untuk lokasinya kita sudah mengaturnya disana biar nanti kita buat beberapa scenario untuk target latihan kali ini. Semoga akan ada sosok jiwa pemimpin dan jiwa kedisiplinan pada tahun ini, sekian".

Andre adalah ketua OSIS SMA negeri putra bangsa. Ia menuturkan beberapa aspek dan hasil keputusan dari beberapa rapat kecil yang sudah dikumpulkan dalam satu file pembahasan.
Sekolah ini selalu memilih anggota tim kedisiplinan untuk bertugas sebagai pengawasan siswa-siswi yang tidak disiplin dibawa naungan OSIS.

Bisa diartikan bahwa jika ada perkelahian, buang sampah sembrangan, pacaran dalam lingkungan sekolah dan lainnya. Mereka akan tegas menindaki kasus itu. Statusnya bisa dikatakan setara guru piket yang berjaga. Mereka adalah pilihan yang telah terlatih dan tidak akan sewenang-wenang dengan posisinya.

Marsel adalah salah satu anggota OSIS disana, sesuai permintaan Cepi pagi itu untuk mengenalkan dirinya pada ketua OSIS, setelah usai rapat akan memperkenalkan mereka tentang keinginan cepi berkonsultasi pada ayah Andre

" Bro, gue mau ngomong ni.. " pangkas Marsel pada Andre".

" Ehh mau ngomong apaan serius amat coi?"
Jawab Andre.

teman kelas gue si Cepi mau konsultasi sama bapak lu. Gue belum tau dia mau ngomong apa, entar lu ikut gue aja".
Ajak Marsel seketika pada Andre.

" Ok lah sip entar gue ikut aja. Paling ada yang sakit kali, makanya mau cari bokap gue". Singkat Andre yang sedikit menebak maksud Cepi lewat Marsel.

Setelah membubarkan rapat dan membereskan semua dokumen rapat, mereka langsung menuju tempat Cepi biasa nongkrong kala waktu istirahat.

" Wihh cep makan gak ajak-ajak lu". Seketika Marsel muncul kala Cepi sedang menyantap makanan.

" Wahh sory ... Ini Andre yah? Salken bro, gue Cepi". Dengan ramah Cepi membuka perkenalan.

" Santai cep. Gue uda tau lu juga kok..kita cuma beda kelas aja, terus lu gak masuk OSIS jadi kita kurang dekat ya. Hehehe ".
Pangkas Andre dengan ringan senyum.

" Tapi cep gue denger Marsel bilang lu mau cari bapak gue, ada apa ya?" Potong Andre segera tengah perkenalan mereka.

" Gini bro, gue ada problem dikit sebenarnya cuma gak bisa bahas sama lu pada. Gue konsultasi aja kok karena gue tau bapak lu bisa ngobatin orang". Jawab santai Cepi sembari menutupi tujuan aslinya.

" Yaaahh.. cep! Semua orang juga tau kali maksud lu kenapa lu cari bapaknya Andre? Toh bapaknya alhli supranatural", Serobot Marsel seraya tau maksud tujuan Cepi.

" Lu ngaku aja, pasti lu ketempelan mahkluk halus kan? Ngaku aja!" Tebak Marsel seakan mengetahui semua.

" Jangan sotoi lu! Kalau ketempelan apa masih sekolah gue sekarang? Huuuh!."
Seraya Cepi kembali menutupi privasinya.
Namun Andre nampak tau maksudnya.

" Yaudah entar lu datang aja cep, bapak gue malam ini santai juga kok. Lu bisa datang ke gang mentari B nomor 20.
Kan gue denger kita satu komplek, jadi gak jauh-jauh amat lah".
Andre menengahi dan segera mengundang Cepi datang pada malam hari.

" Gak jauh ya kita? Beda beberapa gang doang, entar malam gue langsung kesana ya". Dengan sangat senang Cepi merespon perkataan Andre.

Setelah perbincangan itu mereka akhirnya duduk dan memesan makanan bersama.
Mereka membicarakan pengalaman selama mengunjungi rumah kosong belakang sekolah waktu kemarin.
Cepi sangat penasaran dan berharap banyak pada ayah Andre. Berharap bisa belajar dan tau banyak akan kondisinya saat ini.
Cepi menjalani pemulihan setelah mati suri, dan harus menelan rasa takut pula dengan perubahan pada kondisi tubuhnya setelah merasa atau bisa dibilang kurang normal .
Kepekaan tinggi tingkat metafisik.
Setelah bell berbunyi, Cepi lekas segera pulang kerumahnya.
Ia berencana mengatakan pada orang tuanya untuk mendapatkan  izin main kerumah teman  dalam 1 komplek.

"Aku terjebak"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang