Di bawah rintik hujan, aku berjalan pulang. Menapaki jalanan yang basah, penuh air menggenang. Tetap melangkah, sampai ke ujung jalan.
Aku melihatmu berteduh di sana. Tengah menggosok tangan, kedinginan. Bibirmu biru beku, bajumu basah, dan rambutmu berantakan. Namun, ada satu hal yang aku suka darimu saat hujan kali ini, yaitu ketentraman wajahmu. Iya, wajahmu. Sungguh, aku sedang tidak menggombal.
Sejujurnya, aku ingin meminjamkan payungku padamu. Aku tahu bahwa kamu lebih membutuhkannya dariku. Tinggal beberapa langkah lagi, aku sampai pada satu pintu. Sementara tujuanmu, tidak hanya satu.Malam gelap, 2 September 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Waktu
Teen FictionSebuah ungkapan perasaan yang kutulis dan kuabadikan dalam sebuah tulisan. Kuharap tulisan ini mampu mewakili rasa hatiku dan rasa hati kalian ya🙂 Ikuti aku di instagram @tenina8 dan @pojok.diksi Mit liebe Teni