Sebuah Nama

21 7 1
                                    


Namamu masih bersemayam meski sudah tiga tahun lamanya menghilang dari jangkauan. Sebuah nama yang dulunya digadang-gadang akan menemani perjalanan, nyatanya telah memilih pergi meninggalkan kota ini. Mencari apa yang ingin dicari. Bergerak bebas bagai burung yang lepas.

Ketika kamu memutuskan untuk pergi, mengapa tiada secuil kata yang keluar dari mulutmu? Kukira kita saling mengenal dan sudah sewajarnya jika ada kata perpisahan yang mengiringi kepergianmu. Kata itu harusnya keluar dari mulutmu bukan dari orang lain.


Tapi tenanglah, aku tidak membencimu karena hal ini. Kamu sudah memberiku banyak warna dalam kehidupanku. Mengajariku memberi senyum termanis di saat hati teriris juga menguatkan langkahku yang semu. Aku harap suatu hari nanti kamu kembali, bersamaku melanjutkan cerita yang telah terhenti.

Perjalanan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang