Sejauh ini kukira hanya akulah yang mampu membuatmu bahagia. Namun, nyatanya dia yang bersamamu kini jauh lebih pandai membuatmu bahagia sempurna. Aku kalah, aku sadar itu. Aku tak apa melihatmu bersama dia asalkan kau bahagia. Tapi bahagiamu ternyata menyisakan luka dalam batinku. Aku tidak tahu apakah aku mampu merelakan rasa sakit ini demi melihatmu bahagia meski tak bersamaku.
Kini kau tak akan lagi memberikan bahumu sebagai tempatku bersandar, juga tak dapat lagi kurasakan setiap sentuhan jemarimu yang membelai mesra kepalaku. Semua akan lenyap seiring kepergianmu bersama dia yang baru. Di sini, aku hanyalah seorang penonton yang kerap kali iri dengan kisah cinta kalian berdua.
Kupikir kita berpisah karena aku yang terlalu mengabaikanmu hingga kau bosan dan cari yang baru. Semua ini salahku. Kalau saja aku bisa memperbaiki hubungan kita akan kulakukan sekuat tenaga. Tapi sayangnya kau lebih dulu temukan dia dalam hidupmu sebelum aku berhasil mengembalikan hatimu padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Waktu
Roman pour AdolescentsSebuah ungkapan perasaan yang kutulis dan kuabadikan dalam sebuah tulisan. Kuharap tulisan ini mampu mewakili rasa hatiku dan rasa hati kalian ya🙂 Ikuti aku di instagram @tenina8 dan @pojok.diksi Mit liebe Teni
