Pernah mendengar peribahasa sekali masuk maka tidak bisa keluar?
Dia Jeon Jungkook, psikeater, dua puluh delapan tahun. Lupakan fakta bahwa ia sudah menyandang gelar master di usia demikian. Tampan, mapan, mendominasi lingkungan. Well, di umurnya sekarang, apa yang ia tidak punya?
Keinginannya, kemauannya, dan segalanya, hanya perlu mengucap lantas bimsalabim! terwujud.
Tapi tidak semenjak ia menjumpai seorang gadis. Gadis dewasa dengan tampilan aneh—kira-kira—berumur dua puluh satu tahun yang mampu mematahkan seluruh argumen Jungkook tentang arogansi, kepuasan, dan dominasi.
Baginya, tidak ada yang lebih “menantang” ketimbang bersitatap dengan Si Gadis. Diamnya Si Gadis, sudah mampu membuat Jungkook kelojotan. Caranya berbicara, suaranya, gaya duduknya, dan—entahlah sampai ia kehabisan cara untuk bernapas. Merecoki atau mencoba masuk ke sebagian hidup Si Gadis adalah tujuan Jungkook saat ini. Bertemu di lain kesempatan atau dengan sengaja merupakan hal yang ia pikirkan seharian ini. Tidak ada yang lebih memabukkan ketimbang membayangkan dirinya dan Si Gadis berada di dalam—tidak perlu kusebutkan.
Namanya Jeon Jungkook, psikeater, dua puluh delapan tahun. Kini sudah berhasil menemukan Morvin untuk mengobati rasa sakaw-nya.
***
Thank you, next?
Still working on my masterpiece.
With luv,
~~adhellinakook~~
KAMU SEDANG MEMBACA
TINKERBELL || Lizkook
Fiksi Penggemar[M] You know that place between sleep and awake? The place where you can still remember dreaming? That's where i will always love you. That's where i'll be waiting. -Peter Pan