ARUNA
Lokasi akad sekaligus resepsi terletak di salah satu resort daerah Sambirejo. Butuh waktu sekitar 30 menit melalui rute Jalan Raya Solo-Jogja untuk sampai ke lokasi tersebut.
Perjalanan yang cukup jauh, pikir Aruna. Niat betul ia ke sana..
Sebelumnya, Damar telah mengatakan lokasi yang akan mereka tuju. Hanya saja, Aruna tidak terlalu memerhatikan setiap perkataan Damar kepadanya sejak berangkat dari hotel, hingga kini ketika mereka tengah berada dalam perjalanan menuju lokasi pesta.
Kemudian ia mengingat nama Heritage resort something.
Sumberwatu Heritage Resort, tepatnya.
Wedding venue outdoor yang Aruna saksikan saat ini terlihat cukup menarik di matanya. Lumayan menjadi hiburan di tengah suasana hatinya yang sedang tidak bersahabat.
Saat mereka tiba, undangan sudah lumayan ramai. Mereka menempati salah satu meja yang disediakan untuk keluarga dan relasi. Dekorasi tempat sebenarnya cukup sederhana. Yang paling menyita perhatiannya tentu saja pemandangan di sekitarnya. Dengan background Gunung Merapi dan Candi Prambanan, warna hijau berselimut kabut, menghadirkan nuansa alami sekaligus magis. Salah satu venue outdoor terbaik yang pernah dilihatnya langsung selain venue di Bali yang menjadi langganan pesta pernikahan selebritis tanah air hingga luar negeri.
Meja yang mereka duduki berbagi dengan dua orang lain yang dikenalkan Damar sebagai sepupu dan paman dari pihak ibu. Sepupu perempuannya bernama Widi dan sang paman ia panggil dengan sebutan Pakde Agus. Aruna berusaha mengingat apakah mereka pernah bertemu atau tidak, tetapi gagal. Damar pun menjelaskan jika Aruna dan kedua kerabatnya memang baru bertemu untuk pertamakali di acara ini.
Pernikahan mereka yang sangat privasi dan sederhana beberapa bulan lalu tidak memungkinkan mereka mengundang banyak orang. Meskipun Damar pernah mengungkapkan jika ia ingin mengundang lebih banyak lagi keluarganya yang seketika ditolak Aruna dengan halus. Semakin banyak orang yang mengetahui pernikahan mereka, akan semakin besar risiko yang mereka dapatkan, katakanlah jika mereka resmi berpisah.
Aruna menghela napas. Sementara ia masih memikirkan soal itu, Eryk kini telah memilih jalan hidupnya sendiri yang tidak melibatkan dirinya di dalamnya lagi.
Rasanya jika mengingat tindakan Eryk, ia tidak bisa menahan gejolak kemarahan yang masih terasa hingga kini.
Eryk akan menyesal. Ia cukup yakin.
Aruna harus mengakui jika ia lebih menikmati suasana hari itu ketimbang acara siraman kemarin yang membuatnya mengantuk. Rasa haru menyelusup tanpa bisa dicegah. Aruna menyalahkan pertahanan dirinya yang sempat kendur hingga menangis semalaman. Ia menumpahkan seluruh kesedihan seorang diri.
Hingga nanti, ia akan selalu sendiri.
Tanpa bisa ditahan, setetes airmata mengalir di pipi kanannya. Ia bergegas mengambil tisu dari dalam clutch dan mengusap tetesan airmatanya.
Namun, tetesan airmata berikut kembali turun, kali ini bersamaan di kedua belah pipinya.
Ada apa ini? Mengapa ia jadi begini?
Suasana sakral yang menyelimuti saat ijab kabul semakin terasa pekat. Aruna menggeleng pelan.
Ah, sialan. Airmatanya semakin mengalir dengan deras. Haruskah ia membiarkan dirinya terlihat seperti ini di depan orang lain? Mungkin tidak ada yang peduli, karena masing-masing undangan begitu larut dalam keharuan. Mereka akan lebih sibuk dengan perasaan lebay mereka masing-masing, ketimbang memerhatikan keaadaan orang-orang di sekitarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/211646070-288-k106598.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
For the Sake of Love
General Fiction"Tidak masalah saya cinta atau tidak sama kamu. Satu hal yang saya inginkan sekarang dari kamu. Jangan mempermainkan pernikahan ini. Jangan permainkan perasaan saya dan keluarga saya." Aruna mencintai Eryk, namun Eryk malah menikah dengan Denise. Me...