23. Curiga?

469 27 20
                                    

Happy Reading❤

Satya Aditama dan Alana Adijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satya Aditama dan Alana Adijaya
.
.
.
.

Selamat membaca❤

***

"Kau hati hati ya dijalannya." kata Alana.

Hari ini Ardi akan kembali pulang ke Jakarta karena banyak urusan pekerjaan yang harus dia selesaikan, untuk soal rasa peka, Ardi masih percaya pada Sara walau hatinya ragu ragu tetapi pikirnya asalkan Alana baik baik saja.

"Iya, kau jaga diri ya disini." Ardi mengacak ngacak rambut Alana setelah mengatakan itu, senyumannya tak pudar memandangi Alana, "Kenapa kau semakin cantik saja?" lanjutnya membuat Alana memerah.

"Apaan sih." Alana yang merasa malu memilih membuat Ardi masuk ke dalam mobilnya.

"Oh iya yang punya rumah itu siapa namanya?"

"Satya?"

"Nah iya kemana dia? Aku mau pamitan."

Alana menggelengkan kepalanya pertanda tidak perlu berpamitan dengan Satya.

"Kenapa?"

"Satya tengah berada di Jakarta, dia sedang mengantarkan tunangannya."

Ardi meng-oh ria kannya saja, "Yaudah aku pulang dulu, nanti kalau ada waktu, aku mampir lagi, dah sayang." Ardi mulai menyalakan mesin mobil nya.

"Oke sayang dah."

Setelah memastikan mobil Ardi pergi menjauh, Alana kembali masuk ke dalam rumahnya, berniat bersiap siap untuk pergi ke rumahnya bu Sofia.

Hari ini dia harus pergi ke rumah bu Sofia, untuk masak masak karena waktu itu Alana sudah mengiyakan akan membantu Sofia memasak untuk kedatangan suaminya.

"Sara kita sekarang ke rumahnya bu Sofia, kau bersiaplah," ucap Alana sambil mengambil pakaian dan menyimpannya ke lemari.

"Aku sudah siap kali, garis bawahin! Sudah siap dari tadi!" ucap Sara ngegas.

"Yaudah ayo!"

Alana segera keluar diikuti Sara dari belakang. "Woy malah ninggalin!"

Alana menghampiri Arga yang tengah terduduk di teras rumah. "Bang Arga, ayo berangkat."

Arga langsung bangkit dan mulai memakai sendalnya lalu berjalan berdampingan dengan Alana sedangkan Sara? Dia masih berada di belakang Arga dan Alana dengan raut wajah betenya.

Arga melirik sekilas Sara, lalu tangannya mulai menggenggam tangan Alana membuat Sara menatapnya tak percaya.

Alana sendiri yang merasa tangannya di pegang, mengerutkan keningnya bingung, sebab tidak biasanya Arga seperti ini.

"Eh eh apa apaan itu main pegang pegang tangan!" ucap Sara tak terima, dia langsung melepaskan genggaman tangan Arga pada Alana.

"Apa sih? Kenapa seperti orang yang  cemburu saja? Lagipula apa berhaknya kau mengatur, lagian jugakan kau kan sudah ada Satya!" ucap Alana judes.

SANA [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang