Coba kamu perhatikan titik-titik abstrak dengan warna berbeda-beda yang ada di hitam gelap. Seperti amoeba, yang kamu dapatkan saat sedang memejamkan mata dan memijat pangkal hidung.
Jennie berdehem di alam bawah sadarnya yang lama-kelamaan terbangun. Memegang kepalanya yang sangat pening dan berputar-putar. Cahaya dengan kurang ajar menyilaukan mata yang mana membuat ia terpaksa harus membuka mata.
Gadis itu berdecak, dan sedikit merasa aneh dengan sekeliling. Kamar besar yang, astaga apakah penulis memang sangat obsesi dengan hal-hal borjuis dan foya-foya?. Kali ini kamar nya bahkan tiga kali lipat lebih besar juga atap nya yang polos berwarna abu-abu nan elegan, kasur nya pun jauh lebih empuk dan lembut, saat itu juga tekstur selimut berbulu langsung menerpa kulitnya.
Jennie tersentak, pantas saja ia merasa dingin dan sejuk. Dia melihat ke arah tubuhnya di bawah selimut tersebut.
"Gila, apa ini?!" Jennie terpekik dengan tidak etis saat melihat dirinya hanya mengenakan Bra hitam dan hotpants.
Ia melihat-lihat kembali sekitar dengan terburu-buru dan mendapatkan Mr. Jung yang tengah bersandar pada kepala tumpuan tempat tidurnya dengan laptop berlayar tipis yang sedang digenggamnya.
"What are you saying?" Jaehyun menoleh ke arah Jennie dengan tatapan aneh, sulit dideskripsikan.
Jennie menelan ludahnya sepat "G-g-gila." jawab ia malah mengulangi perkataanya.
Jaehyun menghela nafas dan menyisir rambut nya ke belakang, ia menaruh laptop tipis tadi di samping kasur yang muncul nakas kecil secara tiba-tiba karena mendeteksi adanya barang yang mendekat.
Jaehyun mencondongkan tubuhnya ke arah Jennie dan mengecup lama rahang gadis itu yang masih berbekas 'sesuatu'.
Jennie menelan ludahnya kasar 'besok mati saja aku' ia berdehem lalu tersenyum kikuk.
"Saya ada kunjungan ke Geotech, kamu say-"
"Iya! tentu, aku pulang sendiri saja, terimakasih banyak" Jennie tergesa bangkit dari ranjang dan memungut kembali pakaiannya lalu mengenakannya lagi.
Demi apapun ia bahkan gemetar karena Mr. Jung tersebut sedari tadi memperhatikan gerak-gerik nya. Apakah sangat aneh hingga sebegitu diperhatikan nya? Jennie sadar tak sadar ia sedikit terisak merasa bingung, takut juga serba salah.
Jaehyun tersentak ia mengelus rambut Jennie dengan hati-hati.
"Hey, tolong tenang, saya belum sejauh itu, We just had a make out last night." jelas Jaehyun memberi pengertian bahwa ia dan Jennie hanya melakukan 'itu' tanpa merusak mahkota satu sama lain.
Namun lain bagi Jennie. Pasalnya, ia masih sekolah!Usia mereka berselisih cukup jauh! Dan juga yang harusnya seperti ini adalah Rose Park, bukan ia!. Duh, Jennie ingin kembali saja ke kehidupan lalu nya daripada menghadapi situasi yang sangat ceroboh seperti ini.
Harusnya Jennie tidak perlu memberi tantangan tolol seperti itu yang malah menyeretnya ke hal serumit sekarang.
Atau seharusnya Jennie tak perlu masuk ke dalam cerita ini.
"Kamu biar saya antar, dimana rumah-"
"Tidak perlu!, Hari ini aku seko- hari ini mau ada acara keluarga jadi biar aku sendiri saja, sekali lagi termakasih banyak!!" Jennie mengumpat dalam hati karena hampir saja membuka informasi pribadinya.
Cewek itu berlari ke arah pintu dan mengucap terimakasih sebanyak tiga kali sebelum dahinya mengenai pintu besi. Astaga ia ingin menangis begitu kepalanya terasa nyeri, namun Jennie bertahan, ia hanya mengaduh walau sebenarnya ingin mengeluarkan seluruh jurus umpatan hewan di kebun binatang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unknown Character [revision on progress]
Romance[some scenes may a mature content] Baca novel romantis dan sad ending emang sedih banget, terlebih lagi, alurnya terngiang-ngiang di kepala sampai-sampai ngelakuin hal sesuatu aja mood jadi down banget, iya kan?. And hell!, Nini bangun di kehidupan...