UC ; 06

2.2K 390 55
                                    

Oke baiklah, untuk kesekian kali. Jennie baru lihat ruangan se elegan, sedingin dan se luas sekarang. Juga jangan lupakan wangi-wangi mint citrus khas Mr. Jung yang pernah penulis deskripsikan sebegitu rumitnya.

Nah, kalau gitu, Hotel Roobert Seoul pasti juga milik Mr. Jung kan? Atau tepatnya bagian industri perwisataan dari Jeff Enterprise.

Jennie meneguk ludahnya kasar saat Mr. Jung menuntunnya duduk di sofa panjang, pria itu mengambil posisi duduk di hadapannya dengan membawa segelas Whiskey juga Sampanye.

Sialan, Jennie jadi malu kalau ingat kelakuan ceroboh dan bloon nya yang berakhir menyedihkan  seperti ini. Jennie merengut kala Mr. Jungmenyodorkan nya segelas sampanye berukuran sedang.

"Waktu itu kamu minum ini kan?" Tanya Jaehyun.

Jennie tersenyum sepat "Tapi kan itu cuma...cumaa, cuma pencitraan"

Jaehyun mengangguk singkat lalu mengembalikkan gelas berisi Sampanye yang ditolak Jennie ke laci yang baru saja muncul karena telah mendeteksi adanya barang mendekat.

"Pencitraan untuk apa?"

Jennie memutar bola matanya. Percuma saja bila ia memberitahu kebenaran nya pada tokoh utama. Ujung-ujungnya ia pun dibilang menghayal.

"Ada deh." sahut Jennie.

Gadis itu sekarang sudah tidak terlalu takut mengingat ia hanya masuk ke dalam dunia Webnovel yang pasti semuanya bukan realita asli walaupun karakter merasa dirinya sungguhan hidup

Jaehyun menautkan alisnya "Kamu tau kan kamu lagi bicara sama siapa?"

Jennie mengangguk "Tentu"

"Siapa?"

Jennie mengendikkan bahu acuh tak acuh "Paman nya Irene"

Jaehyun mendengus geli, ia lalu melepas jas hitamnya yang mana terlihat memesona oleh Jennie, andaikan gadis itu cegil pasti dia akan kejang -kejang mendadak. Mr.Jung lalu menyodorkan jas nya kepada Jennie dengan senyum kecil yang tidak lepas dari beberapa menit lalu.

"Untuk?"

Mr. Jung menghela nafas berat lalu menyampirkan jas nya itu ke tubuh Jennie yang mungil untuk seukurannya.

"Dingin."

Jennie hampir meleleh sebelum ia menyadari memang pada dasarnya Mr. Jung adalah sosok perwujudan pria Webnovel. Sampai Jennie tak bosan dengan adegan-adegan 'The Perfect Fiance for Mr. Jung' mendebarkan yang ia lihat berulangkali. Sungguh beruntung nya Rose Park

Astaga, Harusnya Rose Park Bukan Jennie Kim!

"Eh, emm, sebetulnya aku diajak ke sini untuk apa?" Tanyanya berpura-pura berpikir positif.

Mr. Jung mengangkat bahu tegap nya dan merentangkan tangan di sandaran sofa membuat otot-otot Dewa Ares tercetak begitu saja.

"Parah, tampan sekali ya Tuhan"  gumam Jennie yang jelas didengar baik oleh pria di hadapannya.

"Kamu kasar, berbeda dengan waktu itu."

Jennie memijat pangkal hidung nya sangat bingung dengan situasi sekarang.

"Tahu kan usiaku berapa?" Tanya Jennie tanpa basa-basi, jujur saja dia gak mau buang-buang waktu dan ingin secepatnya mempertemukan Rose Park dengan Mr. Jung.

Biarpun ia akui Mr. Jung memang lah tampan mematikan. Namun perkapalannya tidak akan tumbang bagaimanapun juga.

Jaehyun menerawang "delapan belas?"

"Mana ada!" Sungut Jennie tidak santai.

"Usia aku itu enam belas, haduh!"

Mr. Jung terdiam sejenak sembari memandang Jennie dengan tatapan yang sangat sulit ditebak. Jennie gelisah ditempat nya lagi-lagi karena kelakuan Mr. Jung yang sangat-sangat lembut namun absurd sewaktu-waktu.

Unknown Character [revision on progress]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang