UC ; 01.

3.8K 452 50
                                    

Lim Janice, tidak tau orangtuanya sedang hobi menonton film barat saat melahirkan atau terinspirasi nama artis. Namun yang pasti namanya memang terdengar keren dan fancy.

Sayang panggilan nya 'Nini', betul-betul tidak nyambung, 'kan?. Itu panggilan dari Choi Ro Min-anak donatur sekolah- sekaligus bos bulan-bulanannya Nini, menurut gadis itu Nini tidak pantas dipanggil Janice ya pantasnya memang 'Nini.

Genap berusia enam belas tahun saat tiga bulan lalu, hadiah ter istimewa nya adalah se ember lem glue yang Ro Min khusus kan untuk 'Lim Janice', hidup Nini jika dilihat mungkin miris dan membuat orang mengelus-elus dada. Orang tua tidak punya, punya teman pun  hanya satu, sangat berkecukupan juga tidak, tapi memangnya dia peduli? Nini sih masa bodoh.

Rutinitas ia di rumah sewa akhir-akhir ini adalah membuka situs Web yang berisi karya-karya digital. Selama hidup masih bisa dinikmati kenapa tidak? Iya, kan?

' The Perfect Fiancé for Mr. Jung '

Mr. Jung yang sangat disiplin dan cuek juga masa bodoh dengan hidup orang, yang terkadang kedisiplinan nya suka disalah artikan dengan 'Sinting', terlalu sadis, workaholic namun hangat dengan para bawahannya.

Hell, penulis terlalu banyak membaca hal yang tidak mungkin. Mr. Jung benar-benar digambarkan se-perfeksionis dan se-idaman itu.

Webnovel yang baru beberapa menit ia ketahui akhir dari ceritanya. Menyumpah serapahi tokoh antagonis yang sialnya cantik itu.

"Dasar gila! aku sumpahin kalau aku ada di novelnya akan aku teror Chaeyeon habis-habisan, sinting!" Ia bete, melakukan kegiatan pun jadi malas.

Bayangkan saja, padahal ceritanya itu random sekali. Cuma seorang laki-laki jabatan penting bernama Jung Jaehyun alias pemilik Jeff Enterprise yang sedang dijodohkan dengan perempuan baik hati nan cantik bernama Rose Park. Harusnya itu menjadi akhir yang bahagia!, Tapi memang dasarnya tokoh antagonis perempuan itu menyusahkan. Jadi, ya sekali muncul akan berjuta-juta kemungkinan kapal kalian akan tumbang.

Nini mendengus pelan lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju pertigaan gang keluar sekolah. Sedetik kemudian ia mengumpat dalam hati.

'nah lihat, ada setan disana' batin Nini komat-kamit, ia berusaha tenang begitu Choi Ro Min menciptakan senyum simpul mengerikan saat melihat ia yang baru ingin pulang sekolah.

"Eh?! Ada Nini, main yuk" cibir teman Ro Min yang berambut ikal panjang. Nini tersenyum kikuk walau di dalam hatinya ia hanya bisa komat-kamit tanpa kepastian dapat di dengar.

Ia menjauh sedikit, menunjukkan keseganannya pada si anak Donatur sekolah yang harusnya menjadi contoh baik. Belum ada satu menit, Ro Min langsung menarik paksa pergelangan tangan Nini dan menggertak gadis itu hingga kehilangan keseimbangannya, Nini jatuh terhempas dengan ransel nya yang langsung terbuka. Alhasil, seluruh barang-barang di dalamnya ikut jatuh.

Nini tersentak, ia berusaha meraih ponsel nya yang dalam keadaan menyala, parahnya Webnovel itu sedang terbuka.

"Wah, jangan berani-berani nya sembarang mengambil begitu dong!" Semprot teman Ro Min tadi, ia merebut ponsel Nini dan memberikan nya kepada si Boss (bitch).

"Picisan banget sih bacanya, anak mommy!"

Nini ingin menangis rasanya, namun air mata nya seperti kandas telah habis entah karena apa. Mungkin lelah menangisi akhir dari cerita Mr.Jung yang mendapatkan wanita buruk.

"Oke deh, Nini, saya sita dulu ya ponsel nya, besok-besok dikembalikan, kalau tidak lupa." ujar Ro Min tersenyum yang mana terlihat aneh.

Nini tersenyum pasrah begitu rombongan Ro Min pergi membiarkannya terduduk di jalan beraspal dengan tas yang terbuka acak-acakan.

Merenung sepanjang jalan hingga baru tersadar saat ia berhenti di depan gerbang rumah sewa nya yang terbilang cukup kecil dan cuma pantas ditinggali seorang saja. Sebelum masuk cewek itu sempat menyapa tetangganya yang sedari dulu memang ramah.

Melepas sepatu juga tasnya asal, malas ganti baju. Nini menghempaskan tubuhnya begitu saja di kasur yang jauh dari kata empuk. Memejamkan matanya yang berat sekali dari tadi.

Mulai meracau aneh akibat mengantuk.

"Harus happy ending, harus, iya, harus"

"Harus happy ending, harus, iya, harus"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beep, beep!

Ia terbangun tepat karena alarm tidak beradab yang Nini sama sekali tidak ketahui dimana letaknya. Ia berdecak keras dan membanting benda kubus tersebut.

"Berisik!"

Nini berdehem pelan, ada yang aneh. Suaranya tidak seperti biasanya yang agak-agak serak karena kurang minum, namun saat ini seperti deheman seorang perempuan manja yang sering ia dengar di sosial media.

Gadis itu mengerjap sebentar, hidungnya bekerja mengendus-endus aroma sekitar yang sangat membuat orang betah berlama-lama di sini. Dan juga kasur empuk dilapisi seprai putih halus dengan selimut tebal yang nyaman.

Kini ia mengubah posisinya menjadi duduk tegap, menajamkan arah mata ke sekililing ruangan yang didominasi baby pink dan putih susu. Seumur-umur ia baru pernah melihat kamar seperti ini. Seperti di televisi-televisi!

Nini beranjak dari posisinya menjadi berdiri, berjalan tertatih-tatih sebab biasanya tubuh nya tidak seringan dan setinggi ini, walau tidak beda jauh dengan tinggi seperti biasanya. Namun tetap saja ia terkadang dibilang boncel oleh Choi Ro Min.

"Yah, Jen! Baru bangun kamu, hah?!" Teriak seseorang dari balik pintu dan berjalan mendekat. Nini menoleh, walau sepertinya orang itu tidak memanggil ia karena jelas namanya bukan 'Jen' atau 'Ujen' dan sebagainya.

Nini terperanjat "Kamu ngomong sama aku?" Tanya ia linglung.

"Hah? Apa? Sumpah ya kamu gak pantas ngomong aku-kamu gitu, seperti bencong lampu merah." Nini kembali mengerjap begitu gadis cantik yang berjarak beberapa langkah darinya ini berbicara seperti sudah akrab dengannya, mau tidak mau ia harus mengikuti alur saja.

Nini mengerutkan alis kemudian menoleh sana-sini hingga mendapatkan seorang perempuan berkulit putih dan tubuh langsing dengan rambut bergelombang bagian bawah. Wajahnya sedikit berbeda namun kali ini jadi cantik sekali.

Eh, tapi itu di cermin dan cerminnya tepat menghadap ia!

Nini terlonjak

"GILA, AKU SIAPA KAMU SIAPA? AKU DIMANA?!"

Gadis yang sedari tadi mengajaknya berbicara kini terbahak dan menatap Nini geli.

"Haduh orang sinting, mau kamu pura-pura amnesia atau apa lah itu aku gak peduli ya, Sudah kenyang makan prank-prank yang begitu!"

"Aku siapa?!"

Gadis tadi kini menghela nafas lalu mengedikkan bahu tidak peduli "Jennie Kim lah, sahabat yang paling bikin malu dan banyak tingkah!"

Nini merengut aneh dan cepat-cepat menggeleng "Kamu siapa?"

"Irene cantik."

Nini lagi-lagi merengut, demi apapun ia sangat familiar dengan nama itu seperti pernah melihatnya baru-baru ini, tapi dimana ?

O 1

[Unknown Character]

a/n : -

Unknown Character [revision on progress]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang