UC ; 03.

2.4K 382 47
                                    

Jennie menyibak rambut bergelombang nya yang halus ke belakang begitu melewati beberapa murid sepantarannya. Ya baiklah, di kehidupan yang dulu tentu yang hanya bisa berlagak begitu hanya Choi Ro Min dan antek-anteknya. Mereka bahkan tidak segan-segan melakukan begitu pada yang lebih tua.

Jennie terkikik dalam hati, sebenarnya dia tak harus bergaya sassy begitu. Semua orang pun sudah mencuri-curi pandang sebelum dia berjalan dengan modis membelah keramaian di koridor.

Gadis itu kini menghampiri dua sahabatnya yang tengah sibuk memakan sesuatu di pinggir lapangan, mereka mengipas-ngipas wajah yang berkeringat.

"Kalian berdua makan apa?" Tanya Jennie mendudukkan dirinya di samping Lisa.

"Tteokbokki ekstra pedas" jawab Lisa acuh tak acuh, dan tak tahu karena apa Irene terbahak keras.

Jennie ikut terkekeh "Ada apa ini?, sepertinya ada yang sedang tidak beres" semprotnya yang mana membuat Lisa menggerutu.

Irene bertepuk tangan membenarkan, lalu kembali terbahak menunjuk wajah Lisa yang kelewat jengkel, gadis itu menoyor Irene dengan tidak manusiawi.

"Dia tuh diputusin Bambam, padahal minggu lalu baru merayakan mensiv lho, miris ya. heran deh sepertinya waktu pacaran sama dia pakai guna-guna ya?" Ujar Irene seperti nge-rap.

Jennie ikut tertawa sembari mengacak-acak poni Lisa dengan tidak ada adab. gadis itu menepuk-nepuk punggung temannya yang sedang patah hati dengan keras sampai-sampai Lisa tersedak dan menghujamkan gerimis kuah Tteokbokki dari mulut cantiknya.

"Ih, menjijikan"

"Duh sudah sudah, tidak usah mengharapkan lagi cowok macam Bambam, aku dari dulu juga gak suka sama dia, cari yang lain, banyak loh yang lebih tampan" ujar Irene setengah tidak niat setengah niat untuk menasehati.

Jennie manggut-manggut paham lalu melotot ke arah murid-murid perempuan yang terang-terangan memperhatikannya dengan tidak suka--tak tahu mengapa.

Jennie menyibak rambutnya masa bodoh"Nanti malam kalian berdua harus make over aku se dewasa mungkin, jangan sampai kelihatan tua ya, maksud ku ... dewasanya dewasa yang perempuan bermartabat gitu" celoteh Jennie tergesa-gesa.

Malam ini ditanggal dua puluh tiga Maret, Jennie ingin memulai misinya yang agak ekstrim, namun bagaimanapun juga itu demi kedamaian dua karakter yang paling ia dukung untuk hidup bersama selamanya. Anggaplah Jennie memiliki dendam dengan si penulis 'The Perfect Fiance for Mr. Jung' ayolah, dia bahkan tertipu dengan sinopsis nya yang menggambarkan bahwa akhir cerita itu akan bahagia.

Singkat nya, Jung Jaehyun termakan omongan Chaeyeon yang mengatakan bahwa tunangan nya a.k.a Rose Park tersebut berselingkuh dengan karyawan ia sendiri. Dan merekayasa bukti-bukti amatir, Rose pun secara bahasa tak etisnya, di ' kick ' dari kehidupan Mr. Jung oleh keluarga pria itu, dan Jung Jaehyun terpaksa berpisah lalu menikah dengan Chaeyeon.

Ah, tiba-tiba Jennie jadi sesak sendiri jika mengingat itu. Dan saat ini tekadnya pun sudah bulat.

Irene mengacungkan jempol "Kamu mau kemana sih, memangnya? Kalo kamu mau cari pacar mending aku cariin" tawar Irene.

Lisa mengangguk, ikut menyahut "Tuh, ada Kak Hanbin anak Baseball, Kak Taehyung juga anak Judo, lumayan. Tidak usah cari yang aneh-aneh."

Jennie menggaruk kepalanya lalu terkekeh sembari mengamati buku-buku jarinya yang baru di manikur dan pedikur hingga mengkilap.

Ah satu lagi yang Jennie ingat, mungkin penulis Webnovel tersebut sangat memimpikan bagaimana surga di Bumi itu. Dari saudara terkecil hingga akar-akarnya alias Mr. Jung sendiri memang kaya semua bahkan teman-teman sekeliling keponakan nya ini-Irene-kaya-termasuk Jennie sendiri.

Unknown Character [revision on progress]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang