Reyna menuruni tangga dengan riang, setelah sekian lama akhirnya dia diperbolehkan oleh Lysander untuk ikut ke Markas Helios.
"Uhuk... Uhuk... Uhuk..." Lysander yang sedang menenggak minumannya tersedak melihat penampilan Reyna yang dibalut pakaian serba hitam.
Njir, damage ini mah, batinnya.
"Berangkat sekarang?" Reyna mengumbar senyumnya.
"I_iya, pakai jaket lo."
"Mami, keluar dulu ya mam!" pamit keduanya kompak.
"Ya hati-hati sayang." Sayup-sayup terdengar jawaban dari dalam kamar mandi.
Lysander langsung memacu motornya memecah keriuhan jalan ibu kota.
"Ingat, jangan jauh-jauh dari akak, meski gak semua ngumpul malam ini tapi tetep aja rame."
"Emang berapa orang?"
"Seratusan kali."
"HAHHHHH?"
Reyna terdiam, pikirannya menerawang, kalau seratus orang aja baru sebagian terus kalau ngumpul semua berapa banyak? Apa harus menyewa GBK. Jadi kakak kesayangannya itu menjadi pemimpin sekian banyak orang, hebat batinnya.
Lysander memarkirkan motornya, benar saja di sana sudah ada puluhan motor terparkir rapi. Suara musik yang menghentak kencang langsung tertangkap indera pendengaran Reyna.
"Kaya di club malam ya kak," bisik Reyna.
"Jangan terima minuman apapun dari siapapun selain akak. Ngerti?"
Reyna mengangguk paham. Tidak dipungkiri nyalinya mendadak ciut, namun genggaman tangan Lysander membangkitkan lagi keberaniannya.
Baru melangkahkan kaki masuk ke dalam ruangan semua tatapan mata tertuju pada mereka. Entah apa arti tatapan mata itu Reyna tak mampu mengartikannya.
Tatapan mata Reyna menyisir setiap sudut ruangan, di sisi kiri terdapat sebuah bar, bagian tengah ada sebuah panggung dan ada seorang DJ yang perform di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARELOVA ( Sudah Terbit )
Teen Fiction💖 FOLLOW DULU YUK SEBELUM BACA 💖 💥💥💥 Gavriel Davin Pradipta seorang siswa kelas dua belas yang terkenal sebagai trouble maker dan begitu dingin hingga mendapatkan julukan Pangeran Antartika, seketika ketenangan hidupnya terusik dengan kemuncula...