Pulang Bareng

352 39 6
                                    

Davin menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Davin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia masih gamang, untuk mengajak Reyna pulang bersamanya kali ini.

"Gasss brader, nunggu apa lagi sih lo?" Jovan menoyor pundak Davin.

"Anjir, harus banget ya gue ajakin si gesrek pulang bareng?"

"Itu sih terserah lo, udah tau dia rumahnya sebelahan sama lo, kalau gue ya trabas lah, keburu keduluan sama..."

"Iya iya, gue cabut dulu guys." Davin setengah berlari menuju tempat Reyna berdiri.

"Ahayyyy cinta mulai bersemi guys, gue lihat Dave sudah bernyawa sekarang," Gibran tersenyum penuh arti.

"Lo benar Bran," tambah Jovan.

Di sisi lain Reyna tersambung dengan seseorang di telpon.

"Akak gimana sih, katanya udah deket sekolah Reyna? Jadi gak bisa jemput nih?"

"Sorry Re, mendadak akak harus balik ke kampus ... Akak harus puter balik nih, bye," ucap Lysander yang melihat Davin mendekati Reyna dari kejauhan.

"Heh gesrek!"

Sebuah suara yang begitu merdu tertangkap oleh indera pendengaran Reyna membuatnya reflek menoleh.

"K-kak Dave?"

"Lo mau bareng gue lagi gak? Gue ... gue cuma mau pastiin cowok yang tadi pagi gak gangguin lo lagi. Lagian kan rumah kita sebelahan."

Reyna masih terbengong mendengar ajakan dari Davin.

"Elahhh kelamaan," Davin langsung menggandeng tangan Reyna menuju ke tempat tadi pagi dia parkir.

"FUCK!" kesal Davin saat melihat ban belakang motornya kempes.

"Kenapa kak?"

"Lo gak lihat ban gue kempes? Bangsat! Pasti ada yang ngerjain gue ini."

"Jangan berfikir buruk dulu kak, ya udah yuk cari tukang tambal ban." ajak Reyna penuh semangat membuat Davin kembali termangu.

"Lo cari ojol aja. Jauh soalnya."

"Berhubung Kak Dave tadi udah ngajakin Reyna ya udah susah senang dilewati bersama, egois dong Reyna kalau cuma mau numpang doang gak mau ikut dorong,"

Degggggg

Seumur-umur baru kali ini gue nemu cewek yang kaya si gesrek ini, batin Davin.

"Ishhh malah bengong, ayo kak keburu sore. Atau Reyna nih yang harus bawa motornya?" Reyna berusaha mendorong motor Davin namun terlalu berat baginya.

"Hiks berat ... "

"Hahaha lagian lo aneh, ininya dipakai dong." Davin menjentik sisi jidatnya sendiri dengan jari telunjuk kemudian menghidupkan mesin motornya.

"Bawain helm gue," Davin mengulurkan helmnya pada Reyna.

DARELOVA ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang