Mendapatkan hatinya lebih rumit dari memecahkan soal matematika, namun itu ilmu pasti yang bakal ketemu hasil akhirnya. Entah jawaban kita benar atau salah yang penting coba saja dulu.
Bel istirahat berbunyi, setelah membeli perbekalan Reyna memilih duduk di bangku yang terletak di depan kelasnya. Di sampingnya ada Luna yang juga tak kalah sibuk mengunyah. Mendadak wajah Reyna berbinar, dia beranjak dari duduknya, tatapan matanya terfokus pada segerombolan cowok yang berjalan semakin mendekat ke arahnya.
"Re, lo mau kemana sih?" selidik Luna sambil memasukkan cilok ke dalam mulutnya.
"Menyongsong pangeran Reyna," jawab Reyna tanpa menoleh ke arah Luna.
"Hadehhh runyam ini mah." Luna meraup wajahnya sendiri saat melihat ke arah hadap Reyna.
"KAK DAVE!" teriak Reyna dengan melambaikan tangannya.
Wajah Luna semakin pias membayangkan apa yang akan terjadi pada Reyna.
"Lah, itu kan anak baru yang gue ceritakan tadi Dave. Lo kenal sama dia?" selidik Rendra.
"GAK!" jawab Davin ketus dan terus berjalan melewati Reyna.
"Kak Dave tunggu!" Reyna merentangkan kedua tangannya untuk menghadang langkah Davin dan kawan-kawannya.
"Kak Dave masih ingat Reyna kan?" tanya Reyna antusias.
"ENGGAK!"
"Yang kemarin Kak Dave nolongin anjing Reyna. Reyna boleh minta nomer HP Kak Dave?" tanya Reyna sambil menyodorkan ponselnya.
"WUAAAAA!" sorak teman-teman Davin.
"DIAM KALIAN! CABUT!" perintah Davin.
"MINGGIR LO!" Davin menepis tangan Reyna dan berjalan semakin menjauh dari Reyna.
"KAK DAVE CATAT! REYNA KELAS SEBELAS ENAM!"
"REYNA BAKAL DAPET NOMER HP KAK DAVE!"
"REYNA SUKA SAMA KAK DAVE!"
Luna yang duduk tak jauh dari tempat Reyna berdiri menutupi wajahnya dengan buku yang tadi dibawanya karena semua perhatian tertuju ke arah mereka.
"Wahai penguasa elemen tanah, please telan gue saat ini juga," gumam Luna.
Merasa misinya gagal kali ini, Reyna kembali ke tempat duduknya.
"Anjir! Reyna sarap! Gila! Crazy! Gelo! Fuck! Lo mau cari mati, hummm?" Segala macam umpatan keluar dari mulut Luna membuat Reyna terkekeh.
Reyna memang aneh karena malah bahagia mendengar semua kata mutiara yang keluar dari mulut Luna. Pertemanan seperti inilah yang dia inginkan, bukan yang penuh dengan kepura-puraan.
*****
"Gue salut sama nyali anak baru tadi Dave." Jovan membuka pembicaraan sambil mengupas kulit kacang di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARELOVA ( Sudah Terbit )
Novela Juvenil💖 FOLLOW DULU YUK SEBELUM BACA 💖 💥💥💥 Gavriel Davin Pradipta seorang siswa kelas dua belas yang terkenal sebagai trouble maker dan begitu dingin hingga mendapatkan julukan Pangeran Antartika, seketika ketenangan hidupnya terusik dengan kemuncula...