Setiap moment adalah ujian
Kamu berjuang dengan hatimu atau dengan egomu?
Sadari dulu hal itu!
"Akak, Reyna naik ojol aja ya?" rayu Reyna sembari memakai sepatunya.
"Lo tuh aneh, mau dianterin cowok seganteng gue malah gak mau. Gak ada! Lo bareng gue! Lumayan kan timbang tu duit buat ngojol mending buat beli cilok."
Reyna mendengus, tidak akan ada habisnya berdebat dengan Lysander, ujung-ujungnya malah akan menghancurkan moodnya di pagi yang cerah ini.
"Hemhh ... iya deh iya."
"Good girl," ucap Lysander sambil mengusap puncak kepala Reyna.
"Ayok cabut, Reyna gak mau telat datang di hari pertama sekolah Reyna."
"Kuy."
Reyna dan Lysander berjalan menghampiri Sandra untuk berpamitan.
Dengan motor sport milik Lysander, keduanya menyusuri jalanan ibukota yang sudah mulai padat. Itu salah satu alasan kenapa Lysander lebih memilih mengendarai motor ketimbang mobil.
"Stop! Stop! Stop! Reyna turun di sini aja akak." Reyna meminta Lysander menghentikan motornya jarak dua puluh meter dari gerbang sekolah. Dia buru-buru turun dan menyerahkan helmnya pada Lysander.
"Why?"
"Akak matiin pasaran Reyna, tar pada ngiranya akak itu cowok Reyna." Reyna mulai mengomel.
"Bagus dong, jadi gak ada yang berani deketin lo." Lysander terkekeh memperlihatkan deretan giginya bak iklan pasta gigi.
"Awas kering tuh gigi," ucap Reyna sambil memakaikan helm full face milik kakaknya yang tadi sempat dilepas.
"Kan belum kiss adikku sayang," goda Lysander lagi.
"Iyuchhh ... big no!" Reyna berlari kecil meninggalkan Lysander yang masih mengamati kepergiannya hingga memasuki gerbang sekolah.
Setelah Reyna menghilang dari pandangannya, Lysander mencoba menghubungi seseorang dengan ponselnya.
"Awasi adik gue, tapi jangan sampai dia merasa curiga. Lo jangan sampai ambil tindakan apapun sebelum ada instruksi dari gue kalau ada apa-apa. Ngerti?" Lysander memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku.
"Risiko punya adik cantik yang kadang polos ya gini. Maafin Akak Re, tapi ini semua demi keamanan lo," gumam Lysander sambil melajukan lagi motornya.
*****
Bu Nike selaku guru matematika memasuki kelas XI.6. Sebelum pelajaran dimulai, beliau memperkenalkan seorang murid baru di kelas itu.
"Selamat pagi anak-anak, pagi ini ibu akan memperkenalkan murid baru di kelas ini. Reyna sini masuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
DARELOVA ( Sudah Terbit )
Fiksi Remaja💖 FOLLOW DULU YUK SEBELUM BACA 💖 💥💥💥 Gavriel Davin Pradipta seorang siswa kelas dua belas yang terkenal sebagai trouble maker dan begitu dingin hingga mendapatkan julukan Pangeran Antartika, seketika ketenangan hidupnya terusik dengan kemuncula...