Berantem

514 55 46
                                    

"Wohoooo, rombongan loser dapet hukuman lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wohoooo, rombongan loser dapet hukuman lagi. Loser tetaplah loser," ucap Bima ke arah Davin yang sedang menjalani hukuman di lapangan upacara. Di sebelah Bima ada Jessica yang bergelayut di lengan cowok itu.

"Hahahaha." Tawa dari anak buah Bima membahana.

"See Dave, gue bisa ambil semua yang lo punya." Bima melepaskan tangan Jessica.

"Sebentar ya sayang." Bima menjentikkan jarinya di hidung Jessica kemudian melangkah mendekat ke arah Davin.

"Termasuk REYNA," bisik Bima di samping kepala Davin penuh penekanan.

"BANGSAT!" Davin mencengkeram kerah seragam Bima.

"Cewek polos seperti Reyna bikin gue tertantang Dave. Mungkin habis gue cicipin bakal gue buang. Habis itu lo boleh pungut lagi."

Boughhhhhhhhh

Sebuah pukulan mendarat di pipi Bima.

"Berani lo sentuh Reyna, gue patahin tangan lo!"

Bima menyentuh sudut bibirnya yang sobek. Anak buahnya mulai meringsek ke lapangan namun Jovan, Ivan, Gibran, dan Rendra pasang badan.

Boughhhhhhhhh

Bima membalas pukulan Davin. Sudut bibir Davin pun mulai mengeluarkan darah.

"Sudah gue duga Reyna berhasil mengusik hati lo Dave. Dan itu bikin gue makin bersemangat buat dapetin dia," tantang Bima.

Di kelas Reyna.

"Re, Reyna," panggil Rico yang baru kembali dari toilet dengan suara berbisik.

Reyna menoleh, diikuti oleh Luna dan Arisa.

"Apa?"

"Kak Dave sama teman-temannya berantem sama Kak Bima dan anak buahnya di lapangan. Sekarang mereka kena hukum lari keliling lapangan sama Pak Sukiboy."

"Hah?" kaget Reyna, Luna, dan Arisa.

"Maaf Bu Reyna ijin ke toilet." Reyna menangkat tangannya.

"Luna juga Bu."

"Arisa juga."

Bu Tri guru bahasa Indonesia menurunkan kaca matanya.

"Lhoo ke toilet kok barengan."

Bu Tri memang gaya bicaranya lembut bak putri Solo dan cenderung slow motion, hingga sering membuat muridnya geregetan.

"Haduh Bu Reyna gak nahan, penjelasannya nanti aja ya bu, takut keburu ngompol." Reyna bangkit berdiri dan berlari keluar kelas diikuti oleh Luna dan Arisa.

Semua murid menahan tawanya. Benar saja kalau sudah kebelet terus harus meladeni omongan Bu Tri bisa ngompol di tempat.

"Kak Dave," gumam Reyna.
Raut cemas jelas tergambar di wajah cantiknya saat melihat memar di wajah Davin.

DARELOVA ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang