Wooseok tak bohong saat mengatakan pada Hangyul bahwa Wei rupawan. Lihatlah, mulut Hangyul masih menganga tiap kali melihat senyuman Wei. Hangyul bahkan lupa pada kekasihnya Seungyoun. Sejak kecil terbiasa dengan melihat makhluk tak kasat mata, tapi Hangyul sungguh baru pertama kali melihat yang serupawan ini. Tingginya, bentuk mata, alis, rahang, dan tentu saja senyumannya yang membuat Hangyul tak berkedip saat menjabat tangan Wei.
"Aku bilang apa sama kamu, beneran 'kan?" ucap Wooseok.
Hangyul mengangguk, matanya tak lepas dari Wei yang duduk di hadapannya dengan senyuman mematikannya.
"Kalian ngomongin apasih?" tanya Wei ingin tahu.
"Lo cakep," jawaban Hangyul membuat Wei tertawa.
"Percuma juga mau cakep gue tetep hantu."
"Sayangnya gitu, kalau lo masih hidup gue gak bakal pacaran sama Seungyoun mending sama lo," ungkap Hangyul.
"Enak aja, kalau dia masih hidup aku duluan yang bakal ngegebet dia, lagian aku yang ketemu duluan Gyul," sanggah Wooseok.
Hangyul tak terima, "Kita bersaing adil kalau gitu terus terserah Wei mau milih siapa Kak," tandas Hangyul.
"Kalian kenapa jadi ngomongin gue sih, hei inget gue hantu udah mati," Wei memberhentikan pertengkaran aneh—menurutnya.
Mereka bertiga ada di kamar yang ditempati Wooseok. Lebih baik begini daripada manusia yang tidak bisa melihat Wei ikut serta, mereka tidak akan terbiasa melihat orang bicara tapi lawan bicaranya tak terlihat, jadi biarkan mereka mendengar ceritanya saja nanti.
Hangyul mencoba metode menghipnotis Wei untuk mengembalikan ingatannya. Sama seperti yang digunakan kepada manusia, menciba menggali alam bawah sadar. Hangyul menyuruhnya untuk tidur di atas kasur Wooseok kemudian dirinya menyalakan lilin aroma terapi agar Wei bisa nyaman berharap perlahan ingatannya kembali. Wooseok hanya memperhatikan. Saat Wei terlihat sudah nyaman, Hangyul mulai bertanya-tanya tapi jawaban Wei tetap hanya jawaban seadanya tanpa petunjuk apapun.
Hangyul menghembuskan napas panjang, menggeleng, kemudian menyerah.
Wei tak bicara apapun, Wooseok juga. Kamar itu hening sesaat. Hangyul lebih dulu meninggalkan kamar Wooseok dengan wajah lesu, dirinya ikut frustasi metode ini tak berhasil dan otaknya terus mencari cara apalagi agar bisa mengembalikan ingatan Wei.