Do You Still Love Me?

68 3 0
                                    

Mention suicide, blood and other words that would makes uncomfortable

Wooseok belum sadar tetapi dirinya gelisah entah apa yang terjadi dalam alam bawah sadarnya. Jinhyuk menggenggam erat tangan Wooseok, mengusap kepalanya, "Seok, kamu kenapa? Aku di sini."

Wooseok sadar dengan terlonjak kaget dan langsung terduduk , "Jinhyuk!" panggilnya. Melihat Jinhyuk yang ada di samping ranjangnya membuat Wooseok menangis pijar, Jinhyuk merengkuhnya erat. Wooseok tak mengucapkan apapun hanya suara tangisnya yang terus terdengar dalam ruangan.

Seungwoo, Byungchan, Seungyoun, Hangyul menyaksikan dengan hening terhanyut dalam suasana yang terasa begitu pilu meski hanya Hangyul yang dapat melihat Wooseok menangis dalam pelukan Jinhyuk.

"Maafin aku udah bikin kamu begini, maafin aku Jinhyuk, maafin aku," ujar Wooseok tersedu-sedu.

Jinhyuk mengusap kepala Wooseok, "Seok, kamu gak salah. Jangan nyalahin diri kamu sendiri, kamu gak salah apapun."

Wooseok menggeleng, suaranya bergetar, "Dari awal harusnya aku gak berusaha untuk kenal kamu, dari awal harusnya aku gak ngedeketin kamu, dari awal-"

"Ssstt, Seok, aku gak pernah menyesal kenal kamu, aku gak pernah sedikit pun menyesal kamu hadir di hidup aku Seok, justru aku sangat berterima kasih sama Tuhan kamu dateng di hidup aku. Kamu gak salah Seok, enggak salah. Aku yang salah gak nemuin kamu lebih cepet dan bebasin kamu dari keadaan kamu yang sulit," Jinhyuk menangkup kedua pipi Wooseok, mengusap air matanya, menatap Wooseok penuh kasih dan teduh.

"Gak ada yang tau hal itu akan terjadi Seok, keadaan aku yang sekarang begini bukan karena kesalahan kamu. Pada akhirnya aku tetep akan seperti ini Seok. Aku malah berterima kasih kalau bukan karena kamu, aku yakin aku gak akan punya kesempatan kaya gini, coba kalau yang lain yang nembak aku, langsung mati di tempat aku. Dan yang harusnya minta maaf karena udah bikin kamu begini, nanggung semua beban ini adalah aku bukan kamu. Aku minta maaf udah membuat memori buruk, membuat seolah-olah kamu yang salah padahal aku yang salah," sambung Jinhyuk.

Wooseok menunduk, air matanya tetap jatuh meski tak sederas tadi. Jinhyuk kembali meraih Wooseok dalam pelukannya.

"Seok, aku gak tau setelah ini aku akan bangun atau enggak tapi apapun itu aku mohon kamu harus tetap hidup dengan bahagia, dan inget satu hal apapun yang terjadi sama aku itu bukan kesalahan kamu," ujar Jinhyuk.

"Jangan pergi, harus hidup," ucap Wooseok dengan suara lirihnya.

Itu juga harapku. Jinhyuk mengecup kening Wooseok.

***

Jinhyuk mengetuk-ngetuk meja kerja dengan jemarinya. Setelah enam tahun berlalu, dirinya ditinggal tanpa sepatah kata pun oleh Wooseok, tiba-tiba sebuah pesan singkat masuk ke gawainya semalam, mengaku dirinya Kim Wooseok dan ingin bertemu dengannya. Pikiran Jinhyuk kacau, bertanya-tanya benarkah pesan itu dari Wooseok? Atau bukan? Jika benar kenapa ia baru muncul setelah enam tahun? Ada apa?

Jaehwan mengetuk pintu ruangan Jinhyuk sebelum masuk.

"Gue gak ngizinin lo pergi!" larang Jaehwan.

Jinhyuk menatap Jaehwan penuh tanya. Jaehwan memberikan dokumen kepada Jinhyuk.

Mata Jinhyuk meneliti setiap kata dan gambar yang ada dalam dokumen tersebut.

"Selama ini gue nyari tau Wooseok di mana setelah ngeliat lo frustasi kehilangan dia, maafin gue baru ngasih tau lo sekarang karena menurut gue itu yang terbaik daripada lo tau kebenarannya dan bikin hati lo makin sakit," tukas Jaehwan.

Hai! GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang