41. Happy New Year

8.5K 1.3K 255
                                    

.
.
.
.
.

Pukul tiga sore Jeff, Oci, Jaemin, Mark, serta Nadine berangkat bersama ke Frankfurt untuk merayakan tahun baru di sana dan melihat pesta kembang api yang akan dilakukan di sungai Main. Perjalanan dari kota Heidelberg menuju Frankfurt sekitar dua sampai tiga jam perjalanan.

Selama di mobil mereka berlima banyak mengobrol. Terlebih lagi ada Jaemin yang tak bisa diam dan terus bernyanyi sepanjang perjalanan. Nadine yang sudah lama tinggal di Jermanpun sedikit menjelaskan pada Oci, Jeff, dan Mark mengenai negara ini. Sedikit banyak Oci merasa tertarik dengan negara Jerman. Dia jadi memiliki impian untuk tinggal di negara ini. Tapi tetap saja, Oci tidak akan mungkin meninggalkan Indonesia dalam waktu lama karena dia tidak bisa tinggal jauh dari kedua orang tuanya. Apalagi wanita itu anak tunggal. Bisa dipastikan Oci akan merasa berat jika harus meninggalkan kedua orang tuanya di Indonesia.

"Kenapa bengong?" Tanya Jeff yang kebetulan duduk di kursi belakang bersama Oci, dan putranya. Sedangkan Mark dan Nadine duduk di depan, "Oci?" Panggil Jeff lagi, membuat Oci tersadar dari lamunan sesaatnya.

"Enggak, cuma lagi liatin pemandangan aja," Sanggahnya, "Oh iya Din, Berlin gimana? Dia bagus nggak?"

"Beuh, jangan tanya Mbak. Cocok banget lah kota itu buat orang yang mau honeymoon," Sahut Nadine.

Jeff tersenyum jahil ke arah mantan istrinya, "Mau honeymoon di sana nanti?"

Oci memutar bola matanya malas, "Kepo."

Mark yang sedang menyetir mobil terkekeh mendengar percakapan Kakaknya dan Oci, "Kalian berdua udah kayak tom and jerry, ribut terus tapi saling melengkapi."

Saat sampai di kota Frankfurt ternyata sudah banyak sekali pengunjung yang datang kemari. Padahal ini baru pukul enam. Tapi pinggiran sungai Main sudah dipadati pengunjung. Beberapa dari mereka membawa pasangan, teman, atau keluarga untuk merayakan tahun baru di sini.

Nadine bilang, kota ini memang selalu ramai, terlebih lagi jika tahun baru tiba. Karena akan ada pesta kembang api yang meriah, penampilan para musisi dunia, street food, dan banyak lagi hal yang ada di sini.

"Ayah, Jaemin mau itu," Jaemin yang berada di gendongan Jeff menunjuk salah satu penjual hotdog.

"Ci, kesana yuk, Jaemin mau hotdog katanya," Ajak Jeff pada mantan istrinya. Oci mengangguk mengiyakan.

"Bang, gue sama Nadine mau kesana dulu ya. Nanti kita ketemuan dipinggir sungai aja," Kata Mark kemudian pergi berdua bersama tunangannya. Akhirnya mereka berpisah-pisah, Mark dengan Nadine berdua, Jeff, Oci, dengan Jaemin bertiga.

Oci memesankan satu hotdog untuk Jaemin. Karena dia dan Jeff masih merasa kenyang setelah banyak makan di perjalanan menuju Frankfurt tadi, "Cari tempat duduk yuk," Ujar Oci setelah hotdog milik Jaemin selesai dibuatkan.

Cukup sulit mencari bangku yang kosong karena saking banyaknya pengunjung yang datang. Tapi untungnya ada satu bangku panjang yang masih kosong dan berada di dekat sungai Main. Tempat pertunjukan kembang api akan berlangsung tengah malam nanti, "Bunda suapin," Pinta Jaemin, sudah tak sabar ingin memakan hotdog yang dibelikan orang tuanya.

"Iya," Oci tersenyum melihat Jaemin yang selalu nafsu jika sedang makan. Sama seperti Jeff, "Untung Jaemin nggak kayak aku. Suka males makan."

Jeff yang duduk di kiri Jaemin merangkul putranya lalu mencium kepala Jaemin dengan gemas, "Tapi manjanya mirip kamu. Makanya Ci, kasih Jaemin ad--"

"Bahas soal itu lagi aku marah ya," Ancam Oci yang sudah tahu Jeff akan membicarakan soal adik. Cukup beberapa bulan belakangan ini dia selalu di teror oleh Jaemin mengenai adik bayi. Jangan lagi.

Jeff terkekeh. Dia memindahkan Jaemin ke pangkuannya lalu duduk mendekat ke arah mantan istrinya, "Kamu tau nggak? Ada satu hal yang penting yang membuat hubungan kita semakin hari semakin membaik?"

"Jaemin," Balas Oci, "Satu hal itu cuma dia Mas."

Jeff mengangguk, "Kamu benar. Mungkin kalau Jaemin nggak ada, kamu nggak akan tahan lama-lama untuk dekat aku Ci."

Oci tersenyum tipis. Dia mengelus kepala Jaemin yang berada dipangkuan Jeff, "Dan kalau Jaemin nggak ada, mungkin aku udah berakhir di dunia ini dari tiga tahun yang lalu Mas. Saat itu aku benar-benar merasa hancur, karena kamu dan Shania. Aku merasa dunia ini nggak ada yang memihakku, semuanya jahat dan nggak ada orang yang bisa aku percaya. Tapi pada akhirnya aku menemukan alasan untuk tetap hidup. Dia Jaemin, anak kita," Kata Oci.

"Kamu tau Mas? Tiga tahun yang lalu, waktu hubungan kita baru berakhir. Aku benci satu fakta. Aku sempat benci fakta karena Jaemin punya wajah yang mirip kamu," Oci terkekeh mengingatnya, "Tapi ya aku nggak bisa berbuat apa-apa, toh dia memang anak kamu juga."

Jeff ikut tersenyum. Terkadang, saat dirinya melihat Oci, masih ada rasa bersalah karena pernah menyakiti wanita itu. Namun Jeff berusaha untuk menebus semua kesalahannya dengan cara melindungi Oci dan tak akan membiarkan satu orangpun menyakiti hati mantan istrinya lagi. Cukup satu luka yang pernah Jeff berikan, setelah itu Jeff hanya akan memberikan kebahagiaan pada Oci dan Jaemin.

Tepat tengah malam, akhirnya pesta kembang api di mulai. Jeff mengajak Oci dan Jaemin yang berada di gendongannya untuk sedikit mendekat ke tepian sungai agar bisa melihat lebih jelas langit yang dipenuhi dengan ledakan kembang api yang memantul dari sungai. Ratusan ribu pengunjung yang memadati tempat itu bersorak mengucapkan selamat tahun baru.

Jeff menarik pinggang Oci agar lebih rapat dengannya. Lalu pria itu membisikan, "Happy New Year, Rosie. Aku harap, di tahun ini kita bisa berubah menjadi orang yang lebih baik lagi. Dan yang terpenting, kita bisa bersatu kembali untuk selamanya. I love you more than anything."

Oci tersenyum mendengar ucapan Jeff yang begitu tulus. Jantungnya berdebar tak karuan hanya mendengar kata-kata itu.

"Jaemin, ayo cium Bunda," Pinta Jeff pada Jaemin yang berada di gendongannya.

Jaemin mengganguk seraya tersenyum. Tangan kecil anak itu menangkup wajah Oci lalu dia mendaratkan kecupan singkat di kening sang Ibu, "Kata Ayah, Jaemin disuruh bilang, I lop yu Bunda."

Oci terkekeh, "Love you too sayang," Balasnya seraya mencubit gemas pipi Jaemin. "Dan i love you too Mas."








Spoiler untuk selanjutnya,

(Sumber : pinterest / cr ; Heavenattacks)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sumber : pinterest / cr ; Heavenattacks)

MANTAN [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang