6. Jangan-Jangan Jeff....

13.4K 1.9K 348
                                    

.
.
.
.
.

Sepulang dari rapat rutin, Jeff menyempatkan diri untuk pergi ke rumah orang tuanya. Bukan menyempatkan, lebih tepatnya memang diharuskan untuk datang. Bahkan saat Jeff sedang rapat tadi, Maminya, sebut saja Karyn, terus meneleponnya dan menyuruhnya untuk segera datang ke rumah.

Jeff sendiri memiliki perasaan yang tidak enak. Dia yakin jika Karyn sedang merencanakan sesuatu untuknya. Entah itu menjodohkannya atau masalah pekerjaan. Jeff sebetulnya keturunan orang kaya, Almarhum Papinya merupakan anak dari pemilik salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia. Dan seharusnya Jeff menggantikan posisi Papinya. Dia juga terus didesak oleh sang Kakek. Namun Jeff selalu menolaknya karena dia pikir itu bukan bidangnya. Jeff lebih memilih hidup mandiri dan menjadi seorang manajer kontruksi meski gajinya tidak terlalu besar, namun cukup untuknya membiayai kehidupannya sehari-hari dan Jaemin. Oh ya, jika Oci mau dibiayai oleh Jeff juga pria itu masih mampu. Tapi sayangnya Oci tidak mau. Kalau kata Oci, dia bukan siapa-siapa Jeff lagi.

"Mi," Jeff melihat Karyn tengah mengobrol dengan seorang wanita di ruang tamu.

Karyn yang melihat kehadiran Jeff, menyuruh putra tertuanya untuk duduk disampingnya, "Jeff, kenalin. Dia Ana. Anaknya tante Feby. Kamu tau kan?"

Jeff sedikit menundukkan kepalanya ke arah Ana, "Mami kenapa manggil Jeff? Kata Mark ada yang Mami mau omongin sama aku," Jeff kembali fokus pada Karyn.

Karyn tersenyum, "Ya Mami cuma mau ngenalin kamu sama Ana," Karyn membisikkan Jeff sesuatu, "Kalau Mami langsung bilang, pasti kamu nggak akan mau datang."

Jeff menghela napasnya. Benar kan apa tebakannya. Karyn berusaha mengenalkannya pada wanita lain lagi. Iya lagi, karena ini bukan pertama kalinya Jeff diperkenalkan pada wanita oleh Karyn, "Mi, aku pulang dulu ya. Capek, baru pulang rapat tadi," Jeff berusaha berdiri, namun tangannya ditahan Karyn. Wanita paruh baya itu menatap Jeff dengan tatapan yang menyuruhnya untuk diam dan jangan kemana-mana. Pada akhirnya Jeff pasrah. Mau tidak mau dia meladeni apa mau Karyn.

"Aku pulang dulu ya Jeff," Setelah berjam-jam mengobrol dengan Jeff, Ana pamit untuk pulang. Jeff mengantarkannya sampai depan pintu, "Kapan-kapan aku boleh kan main kesini lagi?" Tanya Ana sebelum pulang.

Jeff mengangguk, "Boleh. Ini rumah Mami, bukan rumah aku. Kamu bisa kesini sepuasnya dan ketemu sama Mami. Kalau aku nggak punya rumah, punyanya apartemen. Dan nggak bisa sembarang orang datang kesana," Senyum Jeff. Namun dibalik senyum dan perkataannya ada maksud tertentu. Itu artinya dia menolak Ana secara halus, dan Ana paham akan itu. Ana hanya bisa tersenyum kecut sebelum masuk ke dalam mobil dan akhirnya benar-benar pergi.

Jeff kembali masuk ke dalam rumah dan mencari Karyn, "Mi, kan aku udah pernah bilang. Jangan kenalin aku sama perempuan lain lagi," Keluh Jeff pada Karyn yang kini sedang melihat-lihat majalah.

"Terus kamu mau Mami kenalin sama siapa? Cowok?" Sahut Karyn santai dengan mata yang masih fokus pada majalah di tangannya.

"Bukan gitu Mi," Jeff mengacak rambutnya frustasi.

Karyn menghela napasnya, dia meletakkan majalahnya ke atas meja, "Kamu itu udah tiga tahun duda Jeff. Mumpung umur kamu masih muda, kenapa nggak cari istri baru aja? Biar ada yang ngurusin kamu."

"Mi..." Lirih Jeff.

"Apa? Oh atau jangan-jangan semenjak cerai dari Oci kamu udah nggak suka perempuan lagi?" Karyn mulai berspekulasi yang tidak-tidak mengenai putranya, "Astaga Jeff, jangan bikin kepala Mami makin pening ya. Udah kamu nggak mau nerusin perusahaan, terus sekarang jadi gay. Kamu nih yang bener aja dong."

MANTAN [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang