26. Dinner

10.7K 1.5K 249
                                    

Selamat membaca muach,


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.
.
.
.

Oci : Congrats Mas, cie udah jadi CEO. Nggak perlu panas-panasan lagi deh

Jeff yang baru kembali ke ruangannya tersenyum tipis saat mendapat pesan dari Oci. Pria itu memang telah diumumkan sebagai CEO yang baru di perusahaan Kakeknya. Jika saat itu Jeff masih bersikeras dengan pekerjaannya yang lama, mungkin yang akan mendapatkan posisi ini adalah Mark. Tapi kedua Kakak beradik itu tak mempermasalahkan siapa yang dapat, jika salah satu dari mereka bahagia, maka yang lain ikut senang.

Jeff duduk di kursi kebesarannya kemudian membalas pesan Oci,

Jeff : Makasih Bundanya Jaemin. Malam nanti mau nggak aku ajak dinner?

Oci kembali membuka ponselnya saat mendapat notifikasi chat. Dia tersenyum melihat balasan yang Jeff berikan.

Oci : Boleh. Sama Jaemin kan?

Jeff : Ya enggak. Berdua aja. Jaemin titipin Mami dulu, atau enggak Ibu kamu

Oci : Yeee jahat banget jadi Bapak

Jeff : Nggak apa-apa sekali-kali. Jadi kamu mau apa enggak?

Oci : Eumm mau nggak ya?

Jeff : Ci -_-

Oci : Iya Mr. Mahesa. Aku mau

Jeff memekik girang. Dia sangat senang karena Oci menerima ajakannya. Bisa dibilang hubungan mereka makin kesini makin membaik. Jeff merasa Oci semakin dekat dengannya, tidak terlalu menjaga jarak seperti dulu. Kalau dulu, jangankan diajak dinner, diajak untuk makan di apartemen Jeff saja Oci sulitnya minta ampun. Ada saja alasan wanita itu untuk menolak ajakan Jeff.

"Ci, gambar yang saya kirim kemarin udah kamu terima kan?" Tanya Pak Tito menghampiri meja kerja Oci. Wanita itu sudah kembali bekerja di kantornya. Tapi kalau untuk bekerja di lapangan langsung, Oci masih belum bisa. Dia hanya bisa mengontrol timnya secara daring.

Oci meletakan ponselnya di meja setelah mengirim pesan balasan pada Jeff, "Iya udah Pak. Nanti saya beritahu tim kapan proses pengerjaannya."

Pak Tito mengangguk paham. Kemudian dia meninggalkan Oci setelah memastikan, "Mbak, makan siang yuk. Gue laper," Ujar Gista menghampiri Oci.

MANTAN [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang