Hey para bocil atau yang masih dedek dedek, jangan baca part ini oke?!
Btw kalian semangat bener ya baca work ini wkwwkk. Makin cintaa❤
.
.
.
.
."Enak?" Tanya Jeff pada Oci saat wanita itu mulai memakan masakan yang dia siapkan dengan tangannya sendiri. Jeff sengaja tak menggunakan koki atau memesan makanan dari luar untuk dinnernya dan Oci malam ini. Dia ingin semuanya sempurna untuk wanita itu.
Oci mengangguk, "Emang pernah masakan kamu ngecewain aku?" Tanya Oci balik. Dia suka sekali dengan steak yang Jeff masakan khusus untuknya. Lembut dan bersari.
Jeff tersenyum. Puas akan hal yang dia lakukan. Padahal saat memasak tadi dia sempat takut jika Oci tak menyukainya.
Mereka makan malam dengan khidmat. Tak banyak percakapan yang keluar dari mulut Oci ataupun Jeff, mereka sama-sama menikmati masakan yang Jeff buat. Hingga akhirnya makanan mereka habis, dan Jeff mulai membuka suara, "Mau nambah lagi nggak?" Tanya Jeff.
Oci menggeleng, "Nanti gendut. Besok aja masakin aku lagi," Candanya.
"Boleh. Tiap hari juga boleh. Asal ada upahnya," Balas Jeff yang membuat keduanya terkekeh, "Oh iya, tunggu sebentar," Jeff tiba-tiba berdiri, dia pergi ke belakang entah untuk apa. Tak lama pria itu kembali lagi dengan sebuket bunga mawar di tangannya,
"Buat kamu, harusnya aku kasih dari tadi. Eh malah lupa," Kata Jeff sambil memberikan buket tersebut pada Oci.
Oci mencium buket tersebut untuk menghirup baunya. Dan kedua sudut bibirnya terangkat karena suka dengan aroma bunga mawar yang Jeff berikan, "Makasih Mas. Aku suka."
Jeff tersenyum, "Sama-sama," Balasnya. Jeff sama sekali tak melepaskan pandangannya dari Oci. Dia merasa bahagia melihat senyum wanita itu. Dulu saat awal-awal mereka bercerai, jangankan senyum Oci, bahkan untuk sekedar melihat wajah mantan istrinya saja sulit untuk Jeff karena Oci selalu menghindarinya. Tapi sepertinya mulai hari ini semua akan berubah. Jeff yakin, dia akan bisa melihat senyum manis Oci lagi setiap hari.
Jeff tiba-tiba mendekat ke arah Oci, dia mengambil buket tersebut dari tangan wanita itu dan meletakkannya di meja. Jeff kemudian menyelipkan rambut Oci ke belakang telinga wanita tersebut, "Kamu cantik," Ucapnya.
Jantung Oci sendiri sudah berdegup tak karuan karena mendapat perlakuan seperti itu dari mantan suaminya. Dia berusaha memalingkan wajahnya, namun Jeff menahannya.
Jeff sedikit memiringkan wajahnya, dan detik selanjutnya Oci merasakan hal yang sudah lama tidak dia rasakan. Saat pria itu merengkuh pinggangnya, Oci mengalungkan lengannya pada leher Jeff.
Tak ada yang bisa Oci pikirkan saat ini. Bahkan ucapan Karyn sebelum pergi tadi mungkin sudah dia lupakan.
Jari-jari wanita berumur dua puluh enam tahun itu beralih meremas pelan rambut Jeff kala pria itu mendorong tubuhnya ke tembok. Setelah beberapa menit, Jeff menjauhkan diri. Dia menatap Oci dengan sayu. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari kedua orang tersebut. Mereka hanya saling menatap dalam diam.
Karena tak sabar dan tak mendapat respon apa-apa dari Oci, Jeff kembali mendekatkan wajahnya. Salah satu sudut bibir pria itu terangkat saat merasakan jari-jari yang lentik mulai membuka kancing kemeja bagian atas miliknya. Ternyata Oci memberikannya lampu hijau.
Jeff kemudian menggendong tubuh Oci dan membawanya ke kamar lama mereka. Untungnya setiap seminggu sekali Jeff selalu mengutus orang untuk membersihkan rumah ini, jadi tak ada debu sama sekali di kamar mereka meski sudah lama tak ditempati.
*****
Oci memijit pelipisnya yang sedikit terasa pusing. Dia bangun dan bersandar di kepala ranjang. Wanita itu melihat kesampingnya dan menemukan Jeff yang masih tertidur pulas. Oci meringis, mengingat apa yang baru saja dia dan Jeff lakukan semalam.
Pemilik nama asli Rosie Adelia tersebut kemudian mengedarkan pandangannya dan melihat pakaiannya dan pakaian Jeff yang terlempar kesana kemari karena ulah keduanya. Oci masih tidak menyangka jika semalam dia...
"Kamu udah bangun?" Suara serak Jeff mengagetkan Oci. Tak lama matanya terbuka, menatap Oci dengan senyuman yang sangat manis, "Aku udah bangun dari tadi sebenernya."
Jeff kemudian merubah posisinya ikut bersandar. Dia meletakkan kepalanya di pundak Oci dan memeluk tubuh wanita itu yang sampai saat ini tak terbalut apa-apa, "Kenapa? Kok diem aja?" Tanya Jeff.
Oci menggeleng, "Masih nggak nyangka aja," Ungkapnya.
Tidak, ini salah. Perbuatannya dan Jeff semalam adalah kesalahan dan dosa besar. Jika dia bisa mengulang waktu dan tahu akan berakhir begini, Oci tentu saja akan menolak ajakan mantan suaminya itu.
Jeff terkekeh. Dia mengusap punggung Oci dari balik selimut, "Aku mau tanya satu hal sama kamu," Ujar Jeff, "Gimana perasaan kamu sama aku sekarang?"
Oci menatap Jeff. Tak lama wanita itu membuang pandangannya ke arah lain. Sejujurnya dia masih tak tahu bagaimana perasaannya pada Jeff. Masih ada sedikit keraguan dalam hatinya pada pria itu.
"Masih ragu?" Tanya Jeff seolah mengerti kegundahan Oci, "Apa yang harus aku lakuin lagi Ci supaya kamu yakin?"
"Aku cuma butuh sedikit waktu lagi Mas."
"Aku bakal ngasih kamu itu. Ada lagi?"
Oci menggeleng, "Cuma itu aja."
Jeff mengangguk paham. Dia mencoba memposisikan diri sebagai Oci. Dan memberikan mantan istrinya waktu untuk memantapkan hati.
"Kamu pernah bilang sama aku," Kata Oci, "Kebahagiaan aku, kebahagiaan kamu juga. Tapi kalau kebahagiaan aku itu bukan kamu gimana?"
Jeff diam. Tak lama senyum manisnya kembali muncul, membuat tenang hati siapapun yang melihatnya, "Seenggaknya aku udah mencoba. Dan kalau kebahagiaan kamu bukan aku, tapi orang lain misalnya. Aku tetap bahagia. Meski awalnya mungkin sakit, tapi aku bakal berusaha merelakannya demi kebahagiaan kamu. Karena cinta selalu memberikan kekuatan yang luar biasa untuk tetap bertahan di setiap sakit yang aku rasakan."
Oci terpaku mendengar ucapan Jeff. Semakin dia merasakan ketulusan yang Jeff berikan, perlahan-lahan hati yang sempat tertutup itu mulai terbuka.
"Aku tunggu sampai kamu siap untuk mengulangnya lagi dengan aku Ci. Seberapa lamapun itu, aku akan menunggu," Kata Jeff, "Tapi kalau bisa jangan lama-lama. Kamu tau aku nggak sabaran, contohnya aja kayak semalam," Candanya yang membuat pipi Oci menghangat. Benar, Jeff sangat tak sabaran semalam.
"Btw, aku masih jantan kan sampai sekarang?" Tanya Jeff usil dengan alis yang bergerak turun naik.
Oci melempar wajah mantan suaminya dengan bantal, "Makan tuh jantan. Aku mau pulang, mau ketemu Jaemin."
"Pulang apasih Ci? Orang masih jam empat pagi gini. Mending lanjut dulu."
"Shit! Mas Jeff mesum. Gara-gara kamu aku jadi ngelanggar ucapan Mami semalam."
Adoooooohhhhhhhh
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN [END✔]
Fiksi Penggemar[17+] [Jaehyun Jung as Jeffrey Aditya Mahesa dan Roseanne Park as Rosie Adelia] memiliki karier yang sukses, sayangnya rumah tangga mereka sangat berbanding terbalik dengan itu.