42. Empat Belas Februari

9K 1.3K 268
                                    

.
.
.
.
.

Jeff yang sedang menunggu Oci keluar dari kantornya, senyum-senyum tidak jelas di dalam mobilnya. Pria itu juga bulak-balik melihat jam tangannya karena tak sabar menunggu Oci selesai bekerja. Semalam, Oci berjanji pada Jeff akan mengusahakan pulang cepat karena pria itu akan mengajaknya pergi ke pantai sore ini.

Melihat Oci keluar dari kantornya, Jeff segera keluar dari mobilnya lalu menyapa mantan istrinya seperti yang biasa dia lakukan, "Sore Bunda Jaemin," Sapa Jeff dengan senyum yang lebar, membuat Oci mau tak mau ikut tersenyum meski sedikit heran dengan sikap pria itu. Jeff memang biasa menyapanya ketika pulang kerja, tapi hari ini entah mengapa Oci merasa sikap Jeff sedikit berlebihan.

"Apasih? Kok senyum-senyum nggak jelas?" Tanya Oci seraya membuka pintu mobil Jeff lalu masuk ke dalam. Jeff berjalan memutar kemudian ikut masuk ke dalam mobil.

"Biasanya aku juga senyum ah," Sahut Jeff lalu menyalakan mesin mobilnya, "Berangkat sekarang ya?"

"Nggak mau ganti baju dulu? Kamu masih pakai kemeja, aku juga," Kata Oci yang melihat Jeff masih memakai kemeja kerjanya pagi tadi.

Jeff menggeleng, "Nggak usah. Kelamaan kalau pulang buat ganti baju, nanti sunsetnya keburu tenggelam," Setelah itu Jeff menjalankan mobilnya menuju pantai yang masih berada di daerah Jakarta. Dia tak mungkin pergi jauh, apalagi ini sudah sore dan ada Jaemin yang menunggu kepulangannya dan Oci.

Selama di perjalanan, banyak hal yang Jeff dan Oci bicarakan. Tapi tak satupun dari mereka yang membahas soal ulang tahun Jeff. Sampai sore ini Oci bahkan belum mengucapkan selamat pada pria itu meski dia ingat Jeff sedang berulang tahun sekarang. Wanita itu hanya menunggu waktu yang tepat.

Sekitar satu jam perjalanan yang seharusnya bisa lebih cepat dari itu, tapi karena jalanan Jakarta yang luar biasa macet, akhirnya Oci dan Jeff baru sampai. Begitu turun dari mobil, Jeff menggandeng tangan Oci dan mengajaknya untuk duduk di atas batu-batu karang yang berada di dekat pantai. Wanita itu bahkan harus melepas high heelsnya karena kesulitan untuk menaiki batu-batu karang yang tinggi, "Kenapa coba nggak nyewa gazebo aja buat duduk? Kenapa harus naik-naik batu gini? Sakit tau," Keluh Oci.

"Supaya liat sunsetnya lebih berasa. Sini deketan. Jauh banget kayak musuhan," Jeff menyuruh Oci untuk menggeser duduknya agar lebih dekat dengannya.

Pria itu menarik napasnya dalam-dalam, lalu mengeluarkannya dengan teriakan. Membuat Oci menggeleng melihat tingkah mantan suaminya.

"Coba teriak kayak aku. Pasti perasaan kamu jadi lega banget," Ujar Jeff agar Oci melakukan seperti yang dia lakukan.

"Enggak ah," Tolak wanita itu.

Jeff mendengus, "Coba dooongg. Biar kamu nggak stress. Apalagi akhir-akhir ini pekerjaan kamu lagi numpuk kan? Nih liat aku ya, AAAAAAAAAAAAAA!!!" Setelah berteriak untuk kedua kalinya, Jeff tertawa. Dia menyuruh Oci lagi untuk mencobanya.

Pada akhirnya Oci mau mencoba. Dia mengambil napasnya dalam-dalam kemudian, "AAAAAAAAAAAAAA!!!" Teriaknya seraya melebarkan kedua lengannya.

"Lega kan?" Tanya Jeff saat mantan istrinya sudah berhenti berteriak.

Oci menoleh ke arah Jeff lalu tersenyum. Pria itu benar, Oci yang awalnya merasa stress dan pusing akibat pekerjaannya yang beberapa hari belakangan ini selalu menumpuk, sedikit lega setelah berteriak.

MANTAN [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang