4 - HAIR

181 37 74
                                    

___HAIR___


"Jungkook! Jungkook! Jungkook!!"

Sejujurnya Jungkook enggan menggubris panggilan Yein karena pekerjaan melukisnya sedang tanggung. Tapi panggilan gadis itu tak kunjung berhenti. Mau tak mau Jungkook meninggalkan pekerjaannya sebentar untuk menemui Yein di halaman belakang.

"Ada apa, tuan putri?" tanya Jungkook dengan sengaja memberikan penekanan di akhir kalimat.

Yein hanya cengengesan dengan tampang tanpa dosa. Jelas Yein sengaja melakukannya di saat dia tahu kalau Jungkook sedang sibuk dengan pekerjaannya.

"Bantu aku sebentar!"

Jungkook mendekat, mendudukkan dirinya di sebelah Yein.

Sebelum Jungkook bertanya, Yein lebih dulu memberikan gunting dan sisir padanya seraya berkata, "Tolong potong rambutku. Mau coba sesuatu yang baru nih."

"Kenapa tiba-tiba?" tanya Jungkook sembari menerima gunting dan sisir dari tangan Yein.

"Nggak kok. Aku udah memikirkannya jauh-jauh hari. Seumur hidup belum pernah berambut pendek."

"Seumur hidup? Memangnya kau lahir dengan rambut panjang?" gurau Jungkook.

Mendengar itu, Yein mencubit lengan Jungkook gemas. "Nggak gitu maksudnya, Tuan Jeon!"

Jungkook pun terkekeh. "Yaudah kalau itu maumu. Eh, tapi aku belum pernah memotong rambut."

"Tidak apa-apa. Aku akan merapihkannya besok saat pemotretan," ucap Yein.

"Loh, kalau gitu potong besok aja."

"Gak mau. Maunya sekarang."

"Yaudah-yaudah," pasrah Jungkook. Ia pun bangkit dan berdiri di belakang Yein.

"Gak apa-apa kan rambutku pendek? Kamu gak keberatan? Tetep suka kan?" tanya Yein.

Jungkook tak bisa menahan tawanya, ia pun mengusap puncak kepala Yein. "Ya gak apa-apa, lah. Kan aku sukanya sama kamu, bukan cuma rambutmu. Kamu botak pun aku tetap suka."

Yein terkikik geli, mencoba mencubit pinggang Jungkook namun lelaki itu berhasil menghindar.

"Seneng banget sih nyubit-nyubit," protes Jungkook.

Yein berbalik, menghadap Jungkook seraya menjulurkan lidahnya, "Biarin."

"Yaudah, mau di potong kapan?" tanya Jungkook.

"Sekarang dong," Yein kembali membelakangi Jungkook.

Mula-mula, Jungkook menyisir rambut Yein. Dipotongnya rambut Yein dengan hati-hati. Sebisa mungkin memberikan hasil yang memuaskan Yein. Berkali-kali matanya menyipit, memastikan potongannya sama rata.

"Poninya juga?" tanya Jungkook.

Yein mengangguk, "Boleh. Tipis aja."

Jungkook berpindah posisi, berdiri di depan Yein. Memisahkan sedikit rambut bagian depan Yein sebelum memotongnya dengan hati-hati.

Yein memejamkan matanya agar potongan rambut tak mengenai matanya.

Setelah merasa cukup, Jungkook merapihkan rambut Yein dan bagian poninya. Untung saja hasilnya tidak begitu buruk. Semoga saja sesuai dengan yang Yein harapkan. Tatapan Jungkook pun jatuh pada mata Yein yang masih terpejam. Sifat jahilnya mulai bangkit. Di cubitnya hidung mungil Yein dengan gemas.

"Yak! Jeon Jungkook!" protes Yein seraya memukul tangan Jungkook.

Jungkook pun tergelak, "Hahaha, siapa suruh tidur?"

"Aku gak tidur, ih!" sebal Yein. Tangannya meraih kaca yang ada di sebelahnya. Melihat pantulan wajahnya di cermin, Yein merapihkan kembali rambutnya sekaligus menilai hasil karya Jungkook itu. "Hmmm, tidak buruk."

"Syukurlah," sahut Jungkook. Ia menambahkan, "Kau terlihat semakin menawan."

"Cantik kan?" tanya Yein sembari mengibaskan rambut diakhiri dengan pose genit.

"Banget-banget-banget," jawab Jungkook.

Yein terkekeh, wajahnya mulai memerah. "Dasar," gumamnya.

"Cantik banget sih. Untung punyaku," celetuk Jungkook.

"Iihhh," Yein tuh gak tahan kalau udah denger Jungkook bicara manis. Ia mengibas-kibaskan wajahnya untuk menghilangkan rona merah di wajahnya. "Oh ya, makasih. Maaf mengganggumu. Sebenarnya aku bisa potong rambut besok. Aku sengaja memintamu supaya kamu keluar sekaligus menghirup udara segar. Udah dua hari kamu terus di ruang kerja dan sibuk dengan lukisanmu."

Jungkook merasa tersentuh. Ia tak menyangka Yein memperhatikannya. Padahal Yein sendiri sejak dua hari yang lalu juga sibuk membuat video dan foto endorsan serta harus mengeditnya.

"Aduh, manisnya," ucap Jungkook seraya memeluk Yein erat. Menyenderkan kepala Yein di dadanya dan mengusap surainya dengan lembut. "Sayang banget sama kamu, In."

"Lebay deh," ejek Yein. Padahal mah dia seneng banget denger Jungkook mengucapkan itu. Sampai-sampai jantungnya berdebar cepat, senada dengan debaran Jungkook yang terdengar ditelinganya.


___HAIR___


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SWEET HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang