Mulut Jungkook aktif mengunyah cemilan sembari menonton televisi di ruang tengah. Sesekali ia mengurai poni panjangnya ke belakang dengan tangan kiri yang tak kotor. Tawanya lepas begitu adegan lucu muncul di film tersebut.
"Puas sekali. Apa yang lucu?" Tanya Yein tiba-tiba muncul dari belakang sofa.
Jungkook menoleh, menatap Yein dengan senyum mengembang. "Ayo temani aku nonton. Seru banget filmnya," ajaknya.
Yein menopang wajahnya dengan tangan kanan di atas punggung sofa. Menatap layar televisi sebentar untuk memutuskan apa ia ikut nonton dengan Jungkook atau tidak.
"Eh, kamu bisa nonton?"
Pertanyaan ambigu yang Yein lontarkan membuat Jungkook menaikkan sebelah alisnya. Ditengoknya si gadis yang menatapnya bingung itu. "Bisa lah. Aku gak buta, Yein!"
Menyadari Jungkook salah paham, Yein pun tergelak sembari mengibas-kibaskan kedua tangannya. "Bukan-bukan. Maksudku kamu bisa nonton dengan poni mu itu?"
Jungkook hanya ber-oh ria sebelum kembali menyugar rambutnya ke belakang. Sebenarnya memang agak mengganggu, apalagi ujung poninya suka tiba-tiba mencolok mata.
Yein melepas ikat rambut dari rambutnya. Diulurkan tangannya untuk merapihkan rambut Jungkook. Mengumpulkan poni dan rambut bagian atas Jungkook yang panjang sebelum mengikatnya. Ia terkekeh melihat betapa menggemaskannya rambut Jungkook yang seperti air mancur.
Jungkook menoel-noel rambutnya, memastikannya oke, sebelum kembali menatap layar televisi.
"Kemarilah," ucap Jungkook tanpa menoleh dengan menepuk-nepuk sisi kosong di sebelahnya.
Yein pun menurut dan mendudukkan diri di sebelah Jungkook. Berhubung filmnya tidak begitu menarik untuk Yein, ia memutuskan merebahkan tubuhnya dengan kepala di pangkuan Jungkook. Lalu merampas bungkusan cemilan Jungkook dan memakannya.
"Jungkook!"
"Hmm?"
Mendengar dehaman Jungkook, Yein mengubah posisi rebahannya menjadi telentang, agar bisa memandang wajah Jungkook. "Jungkook!"
"Ya?"
Merasa belum cukup karena Jungkook hanya menyahut namun perhatiannya masih tertuju pada film, Yein tersenyum jahil dan kembali mengganggu Jungkook.
"Jungkook!"
"Apa, sayang?" Sahut Jungkook akhirnya memusatkan perhatiannya pada Yein.
"Cium aku!" Pinta Yein.
"Hah?" Jungkook mengerutkan keningnya, curiga dengan permintaan Yein yang tiba-tiba.
"Gak ada pengulangan," gerutu Yein.
"Ulang dong. Tadi gak denger," pinta Jungkook dengan sedikit bumbu kebohongan. Padahal ia mendengarnya dengan sangat jelas.
"Tau ah. Malu," gumam Yein. Ia mengubah posisinya menghadap televisi.
Jungkook pun iseng merendahkan wajahnya, membisikkan kata-kata untuk memperjelas ucapan Yein sebelumnya. "Minta dicium ya?"
"Gak! Gak! Gak jadi."
"Minta yang jelas dong," goda Jungkook. Tangannya mulai jahil mengelitiki pinggang Yein.
"Jungkook! Jangan curang!" protes Yein. Ia mau membebaskan diri namun Jungkook malah mengunci tubuhnya dengan tangan yang menganggur.
"Bilang dulu!"
Yein yang tak tahan dengan gelitikan Jungkook pun menyerah. "Cium aku!"
Dengan penuh kemenangan, Jungkook menyeringai sebelum menghapus jarak diantara dirinya dan Yein. Dikecupnya bibir Yein singkat dan diakhiri dengan gigitan di bibir bawah gadis itu.
"Awww, sakit Jung!" Protes Yein. Buru-buru diusap bibir bawahnya yang terasa sakit.
Jungkook hanya tergelak. Puas dengan aksi balas dendamnya.
Yein yang sebal mulai mengeluarkan jurus kepiting, mencubit pinggang Jungkook. Rasa sebalnya pun hilang melihat air mancur di atas kepala Jungkook yang bergoyang-goyang.
Tahu kalau Yein menertawakan rambutnya yang dikuncir, Jungkook sengaja merendahkan kepalanya agar rambutnya mengenai wajah Yein. Gelak tawa pun pecah diantara mereka berdua.
Pada akhirnya film yang ditonton pun terabaikan.
___BUN___
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.