___PHOTO___
"Lahhh miring," sebal Yein begitu melihat hasil potretnya menggunakan ponsel dan tripod. Padahal posenya sudah sempurna, tapi hasilnya miring. Moodnya sudah benar-benar anjlok karena kesulitan memotret dirinya sendiri dengan barang endorsan. Padahal harus ia upload hari ini di Instagramnya.
"Ahhh gak tau dah. Nyebelin!" Rengek Yein kesal sendiri. Rasa sebaiknya sudah melewati batas wajar.
"Ada apa?"
Suara Jungkook mengagetkan Yein yang segera menoleh dan melihat kekasihnya itu tengah memperhatikannya.
"Ini, aku harus foto bareng barang endorsan. Tapi susah banget. Miring terus hasilnya," adu Yein.
"Aku bantu ya," ucap Jungkook menawarkan diri. Tanpa menunggu jawaban Yein, Jungkook melangkah menuju kamarnya.
Yein mengerjapkan matanya, merasa tak enak menerima bantuan Jungkook. Melihat Jungkook keluar dari kamar dengan membawa kamera, Yein pun bertanya, "Lukisanmu udah selesai? Aku gak mau kamu terganggu," ucap Yein karena ragu menerima bantuan Jungkook.
"Santai aja. Aku bisa melanjutkannya setelah ini," ucap Jungkook begitu tiba di sebelah tripod Yein. Ia menggeser benda itu agar bisa berdiri sejajar dengan Yein.
Yein hanya mangut-mangut. Padahal ia sengaja tak meminta bantuan lelaki itu karena tahu Jungkook sedang sibuk dengan lukisannya. Melihat kekasihnya itu membantu di tengah kesibukannya membuat Yein jadi makin cinta.
"Kenapa senyum-senyum?" tanya Jungkook agak aneh karena melihat Yein tiba-tiba senyum-senyum sendiri.
"O-oh nggak kok," bantah Yein cepat seraya menyurutkan senyumannya.
"Kalau begitu bersiaplah. Aku akan memotret dan kau bisa bergaya sesukamu," ucap Jungkook.
Yein pun menurut dan mulai berpose bersama barang endorsannya.
Begitu selesai, Yein pun memilah hasil jepretan Jungkook. Kali ini ia dibuat bingung. Bukan karena semua fotonya jelek, melainkan semua hasilnya sangat bagus dan ia jadi sulit memilih.
"Hebat banget sungguh," puji Yein.
"Benarkah?"
"Iyaaaa... Duh, Jung. Aku kesulitan memilih."
Jungkook membantu Yein memilihkan foto terbaik. Pilihan Jungkook langsung Yein terima karena memang semua hasilnya sangat bagus.
"Aku iri deh. Kamu bisa segalanya," ucap Yein tiba-tiba. Ia pun duduk di sofa sembari memeluk bantal.
"Gak juga," bantah Jungkook.
Yein mendongak, menatap Jungkook yang berdiri di hadapannya. Asyik dengan kameranya. "Bener deh. Jago masak, lukis, foto, dan aku yakin kamu juga bisa nyanyi dan dance."
Jungkook melirik Yein sekilas sebelum kembali menatap kameranya. "Kamu juga bisa segalanya."
"Masa? Lukis gak bisa. Foto juga gak bisa. Masak pun biasa-biasa aja. Suara pas-pasan. Dance juga nggak jago. Dibanding kamu, kayaknya aku gak ada apa-apanya," ucap Yein sembari meletakkan sikutnya di atas lutut dan menopang wajahnya dengan tangan kanan. Tak lupa memasang wajah cemberut setelah menyadari dirinya masih banyak kekurangan.
"Kamu punya kehalian yang semua orang gak bisa lakukan," ucap Jungkook.
Kening Yein berkerut, mencoba menebak apa yang dimaksud Jungkook. "Makan?"
Jungkook pun tergelitik. Tertawa terbahak-bahak karena tak menduga Yein akan menebak itu.
"Benar ya?" tanya Yein memastikan.
"Bukan-bukan," bantah Jungkook cepat seraya mengusap perutnya. Ia pun duduk di sebelah Yein seraya menunjukkan sebuah foto hasil jepretannya.
"Loh, kapan kamu foto ini?" heran Yein melihat foto dirinya tengah cemberut.
"Barusan. Cantik banget sih," ucap Jungkook.
Pipi Yein merona, ia segera memukul paha Jungkook karena lelaki itu membuatny malu. "Cantik apanya. Aneh begitu."
"Itu dia keahlian kamu. Walau kamu merasa aneh atau jelek, dimataku kamu selalu cantik."
"Ihhh apa sih, Jungkook!" protes Yein. Walau begitu dirinya tak bisa menahan senyuman dibibirnya.
"Satu lagi. Kehalian kamu yang semua orang gak bisa lakukan adalah-" Jungkook sengaja menggantung kalimatnya.
Yein yang mendengar itu pun semakin penasaran, menunggu kalimat selanjutnya keluar dari bibir Jungkook.
Melihat Yein yang antusias, Jungkook tak tahan untuk tidak menggodanya. Lelaki itu menaik-turunkan alisnya, sengaja mengulur waktu dan membuat Yein semakin penasaran.
"Ihh... apaaaa?" desak Yein.
Jungkook mendekatkan bibirnya ke daun telinga Yein agar gadis itu bisa mendengarnya dengan jelas, "-kamu bikin aku jatuh cinta."
Wajah Yein memanas, jantungnya seakan ingin meledak saat Jungkook mengecup pipi Yein.
"Jungkook!" protes Yein. Ia langsung menangkup wajahnya dengan kedua tangannya, berusaha menyembunyikan rona merah di pipinya.
Jungkook terkikik geli seraya menepuk puncak kepala Yein. "Oh ya, bersiaplah. Eomma dan Appa akan berkunjung besok."
Raut wajah Yein berubah tegang. Sejujurnya Yein belum siap. Apalagi sejauh ini ia belum mendapat lampu hijau dari orangtua Jungkook, khususnya dari ibu Jungkook. Lantas, apa yang harus ia lakukan sekarang?
___PHOTO___
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET HOME
FanficAyo buat kenangan manis yang tak terlupakan selama di rumah -------------------------------------------------- Zara Zera 2020