REAKSI REDOKS

1 0 0
                                    


"Oksidasi adalah interaksi antara molekul oksigen dan semua zat yang berbeda."

Stanza mematung di depan cermin. Pagi ini yang dalam peperangan yang sangat menakutkan. Otaknya terus berpikir keras, keputusan apa yang harus ia ambil. Ia tak ingin mengecewakan papanya untuk ketiga kali. Tapi ia juga tidak ingin mengecewakan sahabat-sahabatnya yang telah berjuang latihan setiap ia pulang bimbel, ia juga tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan matanya, ini kesempatan membuktikan pada orang tuanya seandainya ia berhasil memenangkan event ini.

"Za, cepetan! Papa sudah menunggu di mobil." suara panggilan ibunya menyadarkan Stanza tentang keputusan apa yang diambil. Ia lalu memantapkan diri dan menutup pintu kamarnya. Berjalan dengan keyakinan penuh, ia meminta doa restu pada ibunya. Juga pada adiknya yang ngeselin tapi bisa jadi doa dari dia yang paling ampuh.

"Sudah siap, Za? Senyum Pak Hartono mengembang, ia sengaja telat masuk kerja supaya bisa mengantar anakanya tes SBMPTN. "Kamu jangan tegang, biasa aja. Jika kamu tegang, apa yang sduah kamu pelajari selama bimbel akang hilang." Petuah papanya pada Stanza saat pintu mobil baru ditutup Stanza.

"Iya, Pah." Stanza tersenyum.

Selama perjalanan, Pak Hartono terus bercerita tentang awal mula ia ikut tes seleksi masuk perguruan tinggi. Stanza menanggapinya dengan antusias. Sduah lama sekali ia merindukan suasana seperti ini. Berceriata dengan papanya sendiri, sama seperti ia masih SMP. Papanya selalu memebri semangat dan motivasi, tidak ada paksaan. Semuanya tentang kebahagiaan.

"Ingat baca doa yang telah papa ajarkan, doa itu dari kakekmu, supaya segala urusannya lancer dan tercapai segala keingananmu." Petuah terakhir ayahnya saat Stanza sudah sampai di tempat tes. Stanza mengangguk dan mencium punggung tangan ayahnya, meminta restu.

Baru saja ayahnya keluar dari gerbang gedung tempat tes, teman-temannya menelpon, mengabarkan bandnya tampil setengah jam lagi. Tamat sudah, kegalauannya kembali hadir. Segala petuah yang disampaikan apapanya tadi di mobil tergambar. Rasa bahagia dan bangga terpancar dari wajahnya. Tak tega rasanya Stanza harus menghapus semua tawanya.

Di sisi lain, ia juga tak mau seperti jaman SMA, terpaksa di jurusan IPA. Apa yang harus ia lakukan? Keputusan apa yang sebaiknya ia ambil?

"Za, lu di mana?"

"Di gedung dakwah, dekat alfamart"

"Ok, gue ke sana, kostum sudah ada. Kita jangan samapai telat, Bro."

"Ok, gue tunggu. Lu naik motor kan? Gimana yang lain? Udah pada stay kan?"

"Tinggal lu, Bro. tumbenan lu telat di aven music, kalo di sekolah gue gak bakal nanya. Hahah."

Telponditutup. Stanza sudah memutuskan, iaakan tampil di event music dan berharap ia akan mendapatkan hadiah sesuaidengan yang dijanjikan tim penyelenggara.

Stanza (Anak IPA Garis Kiri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang