Part 8: Swet Story
Semua yang terjadi terasa begitu cepat, entah mengapa Seulgi akhirnya benar-benar mengikuti arus dari perjodohan ini. Sudah menjadi tradisi bagi Keluarga Kim, sebelum melangsungkan pernikahan, calon menantu keluarga kim harus diperkenalkan secara resmi pada anggota keluarga yang paling tua dengan mengunjungi rumahnya. Karena itulah saat ini, Seulgi mengikuti Taehyung menuju Incheon untuk bertemu dengan kakek Taehyung.
Tanda tanya besar bersarang pada otak Seulgi, seperti yang dikatakan banyak orang, kakek Taehyung adalah sosok yang menyeramkan dan senang sekali menguji orang. Ia khawatir kalau kakek Taehyung akan mengujinya dengan hal sulit.
"Turunlah, sudah sampai"
Ucapan Taehyung menyadarkan Seulgi, yeoja itu menelan ludahnya gugup mengamati kediaman kakek Taehyung yang sangat besar dan mewah.
"Iya, tunggu sebentar" Seulgi melepaskan sabuk pengamannya dan langsung turun dari mobil Taehyung. Namun ia tetap diam disisi mobil seperti enggan untuk masuk kedalam rumah.
"Kau gugup?" tanya Taehyung yang mulai menyadari ekspresi pucat Seulgi.
"Tidak! Siapa yang gugup? Aku tidak gugup" sangkal Seulgi dengan wajah meringis tanda ia berbohong.
Taehyung menghela nafas, gadis ini benar-benar merepotkan. Mengapa harus bersikap seperti ini padahal mereka hanya akan mengunjungi kakeknya sebentar?.
"Ekspresi wajahmu menjelaskan segalanya. Kakekku memang sulit diatasi, namun beliau bukan orang yang jahat. Jadi kau tenang saja"
Seulgi mengangguk paham, namun ia tiba-tiba teringat sesuatu yang penting, "Apa kakakku pernah datang kesini?"
"Iya, aku pernah membawanya kesini, tapi sayangnya dia tidak berhasil melewati ujian kakek. Kuakui kakek cukup kecewa saat itu, namun beliau tidak mengatakan apa-apa" jawab Taehyung santai.
Dulu ia juga mengajak Jiyeon untuk menemui kakeknya, namun entah mengapa saat mereka berpamitan untuk pulang, eskpresi kakeknya terlihat muram dan tidak senang. Saat itu ia sadar kalau Jiyeon tidak berhasil membuat kakeknya terkesan dan gagal dalam ujian yang tidak ia ketahui ujian seperti apa itu.
"Jiyeon eonni yang sangat pintar dan bijaksana saja tidak bisa melewati ujian kakekmu, apalagi orang sepertiku?" Seulgi insecure, ia merasa wajahnya menjadi lebih pucat dari sebelumnya. Ia paling tidak sanggup menghadapi orang tua yang punya karakter kuat seperti kakek Taehyung.
"Tidak masalah jika kau tidak lulus ujian kakek, kita tetap bisa menikah walau kau tidak berhasil melewatinya" Taehyung mencoba menenangkan, namun kata-kata itu sama sekali tidak membantu karena Seulgi kini menatapnya dengan kesal.
"Bukan masalah itu sunbae, jika aku tidak berhasil melewatinya, maka kakekmu akan melihatku sebagai wanita tidak kompeten yang tidak cocok menjadi istri cucunya"
Alis Taehyung terangkat naik, gadis ini begitu bersemangat dan menggebu-nggebu seolah sedang memperjuangkan suatu hal yang penting.
"Kenapa kau jadi berapi-api begitu? Bukankah sejak awal kita juga tidak serius dengan pernikahan ini? Tidak masalah bukan jika kakek memandangmu tidak kompeten?"
"Aku memang tidak peduli dengan pernikahan ini, tapi aku peduli dengan pendapat kakekmu. Beliau sudah tua, dan pasti ingin cucunya memiliki istri yang luar biasa."
"Jalan pikiranmu benar-benar sulit dimengerti" ucap Taehyung dengan retoris, namun Seulgi merasa kata-kata itu bukanlah sebuah ejekan namun bermakna lain.
"Jika kau mencoba mengerti aku, maka itu tidak akan terasa sulit sama sekali"
Mendengar hal itu, Taehyung terdiam kaku. Mencoba mengerti Seulgi? hal gila semacam itu tidak akan pernah ia lakukan. Ia kahirnya mencoba mengalihkan pembicaraan dengan mengajak Seulgi untuk masuk ke dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomorrow Better than Yesterday
FanficKang Seulgi tidak menyangka bahwa pertemuannya dengan Kim Taehyung setelah delapan tahun akan membawa status baru bagi mereka, sebagai calon kakak dan adik ipar. Seulgi tahu Taehyung masih menyimpan dendam padanya, dan ia takut pria itu akan berbuat...