Part 6: Shock

348 74 21
                                    

Sepanjang hari, Seulgi terus menemani Taehyung mengecek persiapan pernikahannya. Mengabaikan rasa kantuk yang menyerang karena baru saja menjalani shift malam, ditambah rasa lapar karena ia tidak sempat sarapan.
 
Sepertinya Taehyung cukup peka dengan keadaan Seulgi sekarang, pria itu berubah menjadi aneh menurut Seulgi. Tentu saja aneh, karena tiba-tiba Taehyung menjadi lebih diam daripada biasanya, namja itu tidak lagi mengomentari atau bersikap sinis padanya. Dan bahkan lebih anehnya lagi, Taehyung tiba-tiba mengajaknya makan siang.
 


“Kau mau makan apa?” tanya Taehyung yang masih asyik melihat-lihat buku menu di restaurant hotel tempat mereka berada sekarang.
 
“Cream pasta dan es americano”
 
Tentu ia butuh minum kopi sekarang untuk menghilangkan rasa kantuk yang menyerangnya.
 
Taehyung hanya tersenyum kecil, jarang sekali ada wanita yang suka minum americano karena rasanya yang sangat pahit.
 
“Selera yang unik,” gumam Taehyung tidak keras namun masih bisa didengar oleh Seulgi.
 
Setelah pelayan restaurant pergi untuk mempersiapkan pesanan mereka, Seulgi memilih menyibukkan diri dengan phonselnya. Matanya sesekali melirik Taehyung yang kini tengah terdiam dan malamun seperti sedang memikirkan sesuatu. Membuat Seulgi tak tahan untuk menegur calon kakak iparnya itu.
 
“Sunbae, kau baik-baik saja? Sikapmu sepertinya sedikit berbeda”
 
Taehyung terkesiap, ia menatap Seulgi yang sedang memandangnya aneh. Sial, mengapa bisa-bisanya dirinya tertangkap basah sedang melamun seperti ini?.
 
“Aku tidak apa-apa, hanya saja kepalaku sedikit sakit” alibi Taehyung berusaha membuat alasan, namun Seulgi masih cukup cerdas untuk mengetahui jika Taehyung tidak berkata jujur. Seulgi memilih mengabaikan rasa penasarannya dan mengalihkan dengan topik pembicaraan lain.
 
“Mengurus persiapan pernikahan ternyata begitu menguras energi, kau bahkan sampai lemas begitu, apalagi tinggal enam hari lagi sebelum acara pernikahan kalian” ucap Seulgi setengah menyidir, ia sebetulnya sedang menyindir Taehyung yang mudah lelah hanya karena persiapan pernikahannya, berbeda sekali dengan sifat asli pria itu yang sangat menyebalkan dan bermulut tajam.
 
Taehyung berdecih, ternyata Seulgi tetaplah gadis aneh yang senang mencari gara-gara dengannya.
 
“Kau akan segera merasakannya juga, setelah kami menikah, aku yakin orantuamu akan segera mencarikan calon suami untukmu” balas Taehyung dengan senyum palsunya.
 
Seulgi mengeram marah, apa perlu mengatakan soal perjodohan tepat didepan matanya? Ia masih cukup waras untuk tidak terlibat dengan pernikahan karena perjodohan.
 
“Aku akan mencari calon suamiku sendiri, aku tidak mau dijodohkan dan menjalani pernikahan tanpa cinta”
 
“Orang sepertimu tidak terlihat seperti orang yang mudah tertarik pada pria, aku bahkan ragu apa kau pernah menyukai seorang pria” ledek Taehyung yang sukses membuat Seulgi tersinggung setengah mati
 
“Kau jangan sembarangan kalau bicara, walaupun aku masih single tapi mantan pacarku ada...”
 
Seulgi terdiam kaku, terlalu banyak bicara membuatnya tak sadar kalau dirinya belum pernah pacaran. Ia menatap Taehyung horor ketika pria itu menatapnya dengan ekspresi mengejek.
 
“Ada berapa mantan pacarmu? Kenapa tidak kau lanjutkan?” tegur Taehyung dengan ekspresi usilnya.
 
“Ya pokoknya ada banyak, aku ini gadis popular” ucap Seulgi tak tahu harus menjawab apa, sehingga ia menjawab dengan gegabah dan membuat Taehyung tertawa geli.
 
“Setahuku mahasiswa fakultas kedokteran sangat padat jadwal kuliahnya dan tidak punya banyak waktu untuk berkencan. Bahkan mereka terkadang sulit menjalani satu hubungan dengan lawan jenis, tidak masuk akal jika kau punya banyak mantan pacar. Terlebih setelah menjadi dokter kau sangat sibuk dan bahkan kekurangan waktu untuk dirimu sendiri, apa iya kau masih memikirkan soal kencan?”
 
Ucapan Taehyung membuat Seulgi memerah karena malu dan marah, harga dirinya jatuh karena ucapan menghina dari namja itu. Sekarang ia merasa seperti gadis udik yang tidak laku-laku terlebih di usianya sekarang yang sudah waktunya untuk menikah.
 
Namun emosinya harus ia tahan karena pesanan mereka sudah tiba, Seulgi langsung menghabiskan es americanonya sekali teguk untuk mendinginkan kepalanya yang panas, membuat Taehyung hanya melongo karena terkejut melihat Seulgi langsung menghabiskan kopi pahit itu tanpa basa-basi. Gadis ini benar-benar aneh, batin Taehyung dengan ekspresi ngeri.
 
*
“Yak Kang Seulgi sudah sampai”
 
Hening, ia ingat gadis ini beberapa menit yang lalu masih berbicara panjang lebar karena tak terima terus diledek oleh Taehyung dan membuat Seulgi tak mau duduk disamping Taehyung saat pulang ke rumah. Kemana perginya Seulgi yang cerewet? Kenapa gadis itu tiba-tiba diam?.
 
Taehyung menengok ke kursi belakang dan tertegun melihat Seulgi yang tertidur nyenyak dengan pose aneh dan mulut terbuka. Kepala gadis itu berada di dudukan kursi sedangkan kaki kanannya berada di lantai mobil dan kaki kirinya berada di atas senderan mobil.
 
“Ternyata di dunia ini masih ada gadis yang tidur dengan pose aneh seperti itu. Jika bukan Kang Seulgi maka siapa lagi” gumam Taehyung dengan senyum kecilnya.
 
Baginya pose tidur Seulgi sangatlah lucu dan wajah Seulgi saat tidur benar-benar berbeda dengan saat ia sedang terjaga. Otaknya melancarkan ide untuk mengerjai gadis itu, dan senyum jahil tersemat ketika ide itu muncul.
 
“Kang Seulgi, cepat bangun ada kebakaran!!” Teriak taehyung dengan suara yang sangat keras.
 
Seulgi yang terkejut tiba-tiba langsung berdiri dengan wajah panik, ia tak sadar jika sedang berada di dalam mobil, dan otomatis kepalanya terbentur dengan atap mobil Taehyung menyebabkan benturan keras yang membuat kepalanya linu seketika.
 
Perlu beberapa detik untuk mencerna apa yang terjadi terlebih ia baru saja bangun dari tidurnya, namun melihat ekspresi Taehyung yang kini sedang tertawa puas membuat Seulgi mengerti segalanya.
 
“Yak Sunbae! Kurang ajar kau!, beraninya menipuku” Seulgi yang kalap langsung memukul langan Taehyung kasar, namun namja itu tidak terlihat kesakitan malah tertawa lebih keras lagi.
 
“Maaf, aku hanya bercanda”
 
“Haish menyebalkan sekali, kurang ajar..” Seulgi menengok sekitar dari jendela mobil Taehyung dan menyadari kalau mereka sudah sampai di apartemennya. “sudah sampai, aku turun dulu, terimakasih tumpangannya” lanjut Seulgi masih mempertahankan ekspresi masamnya.
 
Mata Taehyung terus mengikuti pergerakan Seulgi hingga gadis itu menghilang dari pandangannya. Sudah lama sekali ia tidak tertawa lepas seperti tadi, bahkan hanya karena melihat ekspresi Seulgi yang lucu mampu membuatnya tertawa.
 
Pikirannya akan Seulgi teralihkan ketika phonselnya berbunyi, ia mengernyit melihat nomor asing menelponnya terlebih nomor itu tidak terlihat seperti nomor phonsel orang korea.
 
“Yeobosseo”
 
“Kim Taehyung-ssi..”
 
Taehyung terus mendengarkan apa yang dikatakan oleh sang penelpon, raut wajahnya tiba-tiba menjadi kaku, dan matanya melotot karena terkejut.
Ia lemas seketika mendengar kenyataan yang ada, dan langsung memukul stir kemudi untuk melampiaskan rasa kesalnya.
 
“Tak akan kubiarkan dia lepas setelah mempermainkan seorang Kim Taehyung”
 
*
Di kediaman Keluarga Kim, Kim Joongwoon terlihat tergesa-gesa memasuki rumahnya. Ia terus berjalan mencari keberadaan putranya dan ketika menemukan sosok itu yang kini sedang duduk diam di ruang keluarga, ia langsung mencercanya dengan berbagai pertanyaan.
 
“Taehyung-ah”
 
Taehyung menoleh pada ayahnya dan seketika tertegun melihat ekspresi beliau yang terlihat marah. Taehyung menghela nafasnya, dan ia mengerti kalau Joongwoon sudah tahu semuanya.
 
“Appa, mengapa buru-buru?” Taehyung langsung bangkit dan menyambut ayahnya yang terlihat murka.
 
“Tidak usah basa-basi, kau sudah tahu apa yang terjadi bukan? Mengapa tidak langsung memberitahuku?” hardik Joongwoon dengan wajah memerah karena marah.
 
Taehyung hanya menunduk karena bingung dengan situasi ini.
 
“Ne Appa, aku perlu waktu untuk memikirkan semuanya, maka dari itu aku tidak langsung memberitahumu” Taehyung mencoba menjelaskan, namun sepertinya Joongwoon sudah tidak mau tahu lagi dengan penjelasannya.
 
“Bagaimana bisa dia melakukan semua itu pada kita? Dia tidak terlihat seperti gadis berpendidikan, bisa-bisanya melemparkan kotoran di wajah keluarga ini”
 
Taehyung memegang lengan ayahnya berusaha menenangkan, dirinya juga marah dan kecewa namun mereka harus menghadapi semuanya dengan kepala dingin.
 
“Aku akan memikirkan rencana untuk membalas mereka, jadi Appa jangan khawatir” ucap Taehyung mencoba meyakinkan ayahnya.
 
Joongwoon mendecih dengan sinis, dalam sejarah keluarga kim, siapapun yang mencoba mempermalukan mereka maka pembalasan yang akan didapat beribu kali lebih sadis, itu adalah prinsip yang dijaga agar tidak ada yang berani menanggu keluarga kim.
 
“Bahkan meskipun kau sudah membalas mereka, tetap saja bagaimana kau bisa menyelamatkan keluarga ini dari rasa malu? Terlebih bagaimana jika kakekmu tahu soal ini? Dia akan semakin murka.”
 
“Aku mengerti Appa, ngomong-ngomong dimana eomma sekarang?” tanya Taehyung yang menyadari kalau ia tidak melihat ibunya sejak tadi.
 
“Ibumu berada di rumah orang itu” jawab Joongwoon dengan dingin.
 
“Mwo? Mengapa eomma ada disana?”
 
“Tentu saja untuk meminta pertanggungjawaban mereka, kau ini mengapa masih bertanya?”
 
Taehyung memegang kepalanya yang tiba-tiba nyeri, keputusan gegabah macam apa ini? Apa ibunya akan menyebabkan keributan dan membuat media tahu?. itu pasti akan sangat memalukan.
 
“Aish eomma, baiklah aku akan menyusulnya sekarang, kita tidak bisa membuat keributan dan memancing media”
 
“Kita pergi bersama”
 
Taehyung mengangguk dan mereka berdua bergesas untuk menghentikan kejadian yang tidak diinginkan.
 
*
Taehyung dan Joongwoon berjalan bersama dengan ekspresi dingin, beberapa pelayan yang melihat berdua langsung kabur karena ngeri dengan aura mengerikan yang dipancarkan oleh ayah dan anak itu.
 
Ketika pintu utama dibuka, tanpa basa-basi mereka berdua langsung memasuki rumah itu, semua orang yang kini sedang berkumpul di ruang tamu terlihat kaget dengan kedatangan kedua orang itu. Terlebih sosok gadis yang sedang mendampingi ibunya yang pingsan.
 
“Sunbaenim, Kim Joongwoon Ahjussi, kalian datang?”
 
Gadis itu adalah Seulgi, ia kini berdiri kaku didepan Taehyung dan Joongwoon dan matanya masih mengawasi kondisi ibunya yang kini sedang tak sadarkan diri di sofa.
 
“Dimana ayahmu?” tanya Joongwoon tanpa basa-basi, ia merasa tak memiliki urusan dengan Seulgi terlebih fokus utamanya adalah Kang Minhyuk dan putri sulungnya yaitu Kang Jiyeon.
 
“Abeoji sedang berbicara dengan Sooyeon Ahjumma di ruang keluarga,”
 
Tanpa menjawab, Joongwoon langsung masuk lebih dalam ke rumah ini disusul oleh Taehyung yang sempat melirik Seulgi sebentar.
 
“Bibi Yoo tolong jaga eomma, aku akan menyusul mereka” pinta Seulgi pada salah satu pelayan,
 
Seulgi langsung berlari untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Ia mengerti kalau semua kejadian ini adalah salah kakaknya. Ia sendiri ketika baru sampai di apartemennya, tiba-tiba ditelpon oleh salah satu pelayan kalau telah terjadi keributan di rumah, dan ketika ia sampai ibunya tengah terbaring pingsan, sedangkan ayahnya sedang duduk dengan kaku dan terlihat jelas kalau beliau sedang stress berat.
 
Seulgi berdiri di ambang pintu menyaksikan percecokan antara ayahnya dengan ayah Taehyung. Ia ingin masuk namun sadar kalau bukan kapasitasnya untuk menyela mereka. Jika ia berada diposisi keluarga Taehyung maka tentu ia akan melakukan hal sama.
 
Jiyeon benar-benar sudah membuat malu keluarga kang. Seulgi tidak mengerti kenapa anak penurut seperti kakaknya bisa melakukan hal seperti ini. Ternyata kepergian Jiyeon ke new york bukanlah perkara pekerjaan, gadis itu pergi ke new york untuk menikah dengan kekasihnya. Bayangkan Jiyeon menikah dengan kekasihnya tepat enam hari sebelum pernikahannya dengan Taehyung.
 
Ini adalah bom waktu yang benar-benar telah meledak, selama ini kakaknya itu telah menyimpan rencana sedemikian rupa. Ternyata Jiyeon juga tidak suka dengan cara Kang Minyuk_sang ayah yang selalu memaksakan kehendak pada anak-anaknya, jadi dia menyiapkan rencana ini untuk menjatuhkan Kang Minhyuk.
 
“Jadi bagaimana Minhyuk-ah? Putrimu itu sudah sangat keterlaluan, bisa-bisanya dia melakukan hal ini pada kami, bagaimana caramu bertanggungjawab untuk semua masalah ini?” Joongwoon mencerca Minhyuk dengan berbagai hal. Membuat Minhyuk terus menunduk karena merasa bersalah.
 
Seulgi tertegun, ia merasa kasihan pada ayahnya. Kang Minhyuk yang ia kenal adalah pria yang tidak pernah menunduk pada siapapun. Ayahnya adalah pebisnis hebat yang disegani banyak orang. Walau hubungan mereka tidak baik, namun Seulgi tetap sedih melihat ayahnya menunduk pada ayah Taehyung.
 
“Aku juga tidak mengerti dengan jalan pikiran putriku, dia biasanya selalu menurut dan tidak pernah mengecewakanku. Hal ini diluar kemampuanku Joongwoon-ah” Kang Minhyuk mencoba mendapat pengertian dari temannya ini namun Joongwoon sama sekali tidak bergeming.
 
“Sudahlah itu tandanya kau gagal mendidik putrimu, aku tidak peduli meskipun kita sudah berteman sejak lama, aku tetap tidak bisa melepaskanmu begitu saja”
 
Ditengah tensi yang semakin tinggi, Sooyeon tiba-tiba tertawa sinis, membuat semua orang tertuju padanya.
 
“Lucu sekali” ucap Sooyeon dengan wajah dinginnya yang membuat Taehyung merinding.
 
“Eomma..” Taehyung berbisik mencoba menenangkan ibunya.
 
Namun Sooyeon mengabaikan semuanya, ia menatap Minhyuk dengan tajam dan sinis.
 
“Minhyuk-ssi, bukanlah ini sangat lucu, putri kebanggaanmu ternyata dia adalah penyebab kejatuhanmu. Aku sudah tahu sejak lama, kalau kau ini bukanlah ayah yang bijak, kau terlalu memandang tinggi salah satu putrimu hingga mengabaikan putrimu yang lain”
 
Minhyuk terpancing amarah, bisa-bisanya Sooyeon menyindirnya dengan terang-terangan seperti itu. Seulgi yang mencuri dengar semuanya pun sama terkejutnya, selama ini tidak ada yang berani mengkritik cara ayahnya dalam mendidik anak-anaknya, namun ibu Taehyung berani melakukannya.
 
“Apa maksudmu Sooyeon-ssi?.”
 
“Apa pernah kau berkata bangga pada pencapaian yang diraih oleh putri bungsumu? Dia adalah dokter bedah terbaik di rumah sakit elite korea, pernahkah kau bersikap layaknya seorang ayah padanya?”
 
Semua orang terdiam kaku, suasana semakin tidak enak karena Minhyuk jelas sangat tersinggung dengan ucapan Sooyeon barusan.
 
“Kenapa kau membawa-bawa putri bungsuku pada masalah ini, dia tidak ada hubungannya.” ucap Minhyuk dengan kesal.
 
Sooyeon tiba-tiba tertawa, “Tentu saja ada hubungannya karena aku sedang menyadarkanmu bahwa putri bungsumu yang akan menyelamatkan nama baikmu sekarang”
 
Taehyung merasakan firasatnya tidak enak, ia memandang ibunya setengah merinding karena takut dengan apa yang akan ia dengar selanjutnya.
 
“Eomma apa maksudmu, bagaimana Seulgi bisa?”
 
Sooyeon menatap Taehyung menyuruhnya diam, ia kembali menatap Minhyuk tajam.
 
“Media mengabarkan kalau Taehyung akan menikah dengan Putri Keluarga Kang tanpa menyebutkan nama mempelai wanitanya, sedangkan kalian punya dua orang putri”
 
Perasaan Taehyung semakin tidak nyaman, ia takut sekali dengan rencana apa yang disusun oleh ibunya ini.
 
Minhyuk yang mulai mengerti arah pembicaraan Sooyeon juga menjadi pucat, ia menatap Sooyeon ngeri “Maksudmu.. jangan-jangan...”
 
Sooyeon tersenyum lebar berusaha mencairkan suasana yang mencekam ini.
“Kau benar, Jiyeon tidak bisa menikah dengan Taehyung tapi masih ada Seulgi, bukankah itu sama saja?”
 
Horror keputusan ini benar-benar mengerikan terlebih bagi Seulgi yang kini terdiam kaku mendengar keputusan dari Sooyeon. Ia terduduk lemas seolah tulang-tulangnya sudah tak berfungsi lagi. Ini gila, benar-benar gila.
 
***

Tomorrow Better than YesterdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang