"Keluar,Abigail! Aku tidak ingin melihatmu lagi.Keluar!"Teriak Louis Tomlinson.
"Maafkan aku,Lou. Ini semua hanya salah faham. Aku mohon dengarkan penjelasanku."ujar Abigail memohon.
"Tidak ada yang harus dijelaskan lagi."ujar Louis Tomlinson.
"Keluar,Abigail.Sebelum aku menyakitimu!"Teriaknya tegas.
Akupun bergegas keluar dari kamarnya. Ya,gadis bernama Abigail itu tak lain adalah aku. Kekasih dari seorang Louis Tomlinson. Lelaki yang tadi menyuruhku untuk keluar dari kamarnya. Aku juga tidak tahu apakah ia masih menganggapku sebagai kekasihnya atau tidak?
Aku sangat menyesal membuatnya seperti ini. aku sangat tidak tega melihatnya seperti ini. bayangkan saja, ia menjadi seperti ini karenaku. Karena perbuatanku. Dan pastinya karena kebodohanku.
Louis kembali menjadi Louis Tomlinson yang dulu. Louis Tomlinson yang sangat suka akan gemerlap dunia malam. Dia kembali menjadi Louis yang suka dengan alkohol dan rokok. Aku ingat, dulu aku sangat melarangnya untuk melakukan hal hal yang berbau dengan kedua barang itu. Tapi sekarang akulah yang membuatnya terjerumus akan hal itu lagi. Dia malah bertambah buruk dari sebelum aku mengenalnya dulu. Ia terlihat berantakan. Dan aku mendengar dari beberapa temannya bahwa ia seminggu ini sangatlah suka keluar masuk bar dimalam hari. Apakah aku sudah sebegitu melukainya?
"Abigail?"panggil seseorang yang tak lain adalah adik Louis,Fizzy.
Aku hanya menengok dan tak membalas sapaanya.
"Aku mengerti perasaanmu. Louis memang begitu dia sangat emosional terkadang. Tapi aku yakin, dia seperti ini hanya untuk sementara. Dia pasti akan kembali menjadi Louis yang kau kenal."ucap Fizzy menenangkan.
"Bagaimana jika ini bukan untuk sementara? Aku telah melukainya.Aku telah membuatnya seperti ini. pasti Louis sudah sangat membenciku sekarang."ujarku menahan airmataku.
"Tidak. Dia tidak akan mungkin membencimu. Dia itu sangat menyayangimu."ujarnya mengelus pundakku.
"Kuharap perkataanmu akan menjadi nyata,Fizzy. Maaf, aku harus pergi. Ada urusan yang harus ku kerjakan sekarang."ujarku berbohong.
"Okay. Hati-hati,Abigail."balasnya.
Aku berbohong lagi tetapi dengan orang yang berbeda sekarang. Aku berbohong pada Fizzy karena aku sudah tidak kuat menahan air mataku terlalu lama lagi. Aku segera bergegas dan menuju mobil dan langsung bergegas ke sebuah taman kecil yang berada dipinggir kota Doncaster. Tak butuh lama akhirnya aku sampai disana. Akupun langsung duduk dikursi panjang putih ini. kursi ini masih terlihat sama saat aku dan dia menghabiskan waktuku dengannya,dulu.
Aku menyesal. Mengapa aku harus berbohong kepada Louis? Mengapa aku harus bersembunyi dan menutupi semua perjanjianku dengan Lucas. Iya, Lucas adalah lelaki yang membuatnya semakin rumit. Kalau saja ia tidak membuat perjanjian konyol itu aku dan Louis pasti masih dalam keadaan baik baik saja.
Ditempat ini aku menghabiskan waktu bersama Louis tapi disini juga tempat awalnya semua permasalahan yang terjadi diantara aku dan Louis. Aku mengingat satu minggu lalu saat kejadian itu terjadi.
[FlashbackOn]
"Abigail,cepat temani aku ke taman sekarang!"ujar Lucas disebrang sana.
"Tak bisa,Lucas. Hari ini aku ada janji dengan Louis."balasku.
"Aku tidak perduli. Mau tidak mau kau harus tetap menemaniku. Aku akan menjemputmu pukul 9!"ujarnya dan langsung mematikan sambungan telfonnya.
Hatiku bergerutu. Lucas sangat menyebalkan. Ia selalu memaksaku untuk melakukan hal yang ia inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OneShot [PENDING]
Fanfictionkumpulan cerita pendek. Copyright © 2014 by clockerice.