star[C.D]

80 8 16
                                    


✖✖✖✖✖

"Ikat tali sepatumu."

Akupun mendongakan kepalaku untuk melihat darimana asal suara itu. Saat itupun, aku melihat dia. Dia sedang berada didepanku dengan senyuman dibibirnya.

"Ah,iya. Terimakasih."balasku dengan lidah yang tiba-tiba kelu.

"Baiklah."ujarnya lalu pergi.

Aku melihatnya. dan untuk pertama kalinya aku berbicara dengannya. Berbicara dengan crushku, Cameron Alexander Dallas.

Dia tidak seperti bayanganmu. Dia lelaki biasa tidak seterkenal seperti yang kalian bayangkan. Dia juga tidak suka melanggar peraturan dan membuat onar disekolah. Dia hanya seorang siswa biasa yang selalu mengejarkan tugasnya. Selalu mematuhi guru walaupun aku tahu terkadang dia tidak sepatuh itu. hal itu yang membuatku menyukainya. Dan satu lagi. Dia adalah sahabat saudara kembarku.

Aku Kaisa Rayn. Mempunyai saudara kembar serupa bernama Raisa Rayn yang sifatnya sangat berbeda denganku. tidak, aku bukanlah seorang nerd. Dan dia bukan superstar disekolah ini. Tetapi hanya, ia seorang yang extrovert sedangkan aku introvert. Itu alasan yang sangat menjelaskan bahwa kami berbeda.

"Aku lihat kau sedang bahagia,Kai?"tanya sahabatku,Joanna.

"Sebegitu ketaranya?"balasku.

Iapun hanya mengangguk.

"Tadi Cameron berbicara padaku. Ya, walaupun ia hanya berbicara 3 kata. Tapi itu membawa efek yang sangat luar biasa."balasku riang.

"Kau serius? Wah. memangnya ia berkata apa?"

"Ia hanya menyuruhku untuk mengikat tali sepatuku."balasku.

"Dia menyuruhmu untuk mengikat tali sepatumu?"tanyanya lagi.

Akupun mengangguk.

"Semoga ini membawa pengaruh baik untuk penantianmu selama ini ya. Btw, mengapa kau tidak memberi tahu Raisa jika kau menyukai sahabatnya? Mungkin ia bisa membantu." ujar Joanna.

"Sepertinya tidak usah. Aku juga tidak ingin ia mengetahui perasaanku."

"Penantianmu sudah terlalu lama,Kai."

"Tapi aku tidak ingin merusak penantianku dengan hal ceroboh seperti itu,Jo."

"Baiklah." ujarnya dengan senyuman miris.

Sepertinya hal itu sangat sangat merubah hariku. Hariku sangatlah cerah. Tidak ada henti-hentinya aku tersenyum. Biasanya aku sangat malas untuk tersenyum. Apalagi saat disekolah.

"Kai!"teriak Raisa didepan kelasku.

"Papa sudah memberitahumu,kan?" tanya Raisa.

"Memberitahu apa?"

"Ah, kau pasti belum membuka pesan Papa. Hari ini papa tidak bisa menjemput kita karena ada rapat mendadak."

"Lalu kita pulang bagaimana?"

"Maka itu aku kesini ingin mengajakmu. Kau pulang bersamaku dan teman-temanku. Kebetulan mereka juga ingin kerumah. Gimana?"

"Tidak usah. Aku bisa naik bus."

"Ayolah,Kai."

"Aku tidak enak dengan teman-temanmu,Rai. Aku tidak mengenal mereka."

"Maka itu kau harus berkenalan dengan mereka. Temanku adalah temanmu juga."

"Baiklah."

"Aku akan menunggumu diparkiran."ujarnya lalu pergi.

Akupun langsung merapikan buku-buku dan memasukannya kedalam tas. Setelah itu aku langsung pergi menuju ke parkiran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OneShot [PENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang