Sunoo tidak memakan sarapan nya. Ia menjauhkan piring di atas meja, selera makan nya hilang
Ia ingin makan dengan jisung di sisi nya. Bagaimana bisa sunoo makan jika teman dekat nya belum di temukan? Ia takut terjadi sesuatu pada jisung
Bagaimana pun jisung tersesat karena mencari nya. Seandainya sunoo tidak melepas genggaman tangan jisung pada saat itu. Mungkin semua tidak akan terjadi
"Setidak nya kau harus mengisi perut. Jisung sedang di tangani oleh tim pencarian sekolah"
Sunoo menggelengkan kepala nya lesu. Ia menidurkan kepala nya di atas meja. Jake menghela nafas
"Makanlah, kau bisa sakit sunoo."
Sunoo menggeleng lemah. Ia tidak bisa menelan apapun jika belum mendengar berita baik tentang jisung. Setidak nya ia harus tau jika kondisi jisung baik- baik saja, barulah ia bisa makan dengan tenang
"Jake, apa kita tidak bisa masuk kembali ke hutan untuk mencari jisung?"
"Itu hanya akan menambah masalah. Bagaimana jika tim sudah menemukan jisung, tapi pada akhirnya malah kita yang tersesat?"
Benar juga. Sunoo menghela nafas lelah, menatap teman nya dengan wajah melas
"Aku rindu jisung."
"Dia akan di temukan. Tenanglah, Aa- buka mulutmu"
Jake menahan pipi sunoo, memaksa agar mulut itu terbuka untuk nya.
"Mpphhff"
•••
Jisung mendudukan dirinya di kursi teras, terperangah menatap betapa besar nya serigala itu di hadapan nya.
Pantas saja jisung tidak bisa bangkit saat hewan itu menahan nya. Tunggu—
"Jadi serigala yang menyerang ku itu dia?!!"
Bertepatan dengan ucapan jisung, hewan itu menatap ke arah nya dalam diam. Oh tidak, kenapa rasanya masih tetap mengerikan
'dia terus menatap kita. Boleh aku menghampiri nya?'
'Asal jangan menyakitinya'
'Oh ayolah minho. Aku tidak akan menyakiti luna ku'
Ekor serigala itu berkibas, keempat kaki serigala itu melangkah perlahan mendekat ke arah jisung yang menatap takut
Bulu hitam kelam nya berkilau indah karena sinar mentari, jisung kembali terpesona melihat nya
HRRR
Geraman nya tidak begitu keras, jisung menyimpulkan jika hewan ini tidak sedang mengancam nya
"U-uh, tapi tetap saja mengerikan" gumam jisung
Masalah nya serigala itu tidak lepas menatap nya, di tambah mulut nya terbuka membuat jisung melihat dengan jelas betapa tajam nya taring serigala itu
UNG—
jisung mengigit bibir menahan gemas, ia merasa gemas tapi juga takut. Hewan itu mengeluarkan suara aneh tapi lucu
Jisung mengulurkan tangan membuat hewan tersebut merunduk mendekati jisung
"U-uhh" jisung lagi-lagi terperangah merasakan bulu-bulu halus si serigala di jemari nya
Lembut dan hangat. Sepertinya hangat nya berasal dari matahari, karena serigala itu tadi kan bermain di bawah sinar sebelum mendekati nya
Rasanya seperti jisung sedang menyentuh seekor anjing besar. Lucu
Apalagi saat melihat ekor nya berkibas cepat saat jisung menggosok kepala juga leher
"A-astaga" jisung berjengit. Serigala itu mendorong nya dengan dua kaki depan nya
Plus wajah nya habis di jilat oleh si serigala berbulu hitam. Bagaimana ia menghentikan nya?!
Jisung mendorong hewan itu agar sedikit menjauhinya, jisung berbalik untuk menghindar namun hewan itu melolong dengan suara kecil
"A-apa? Aku tidak mengerti bahasa serigala"
Hewan itu menghentikan lolongan nya saat itu juga. Mendudukan tubuh besar nya patuh lalu menatap jisung lekat
"Jadi, h-hewan yang kemarin mengancam ku itu adalah kau?"
Kepala si serigala mengangguk kecil. Ia menyodorkan kaki bagian depan nya yang terluka karena goresan pisau yang jisung beri
"Maaf—"
'Aku tidak sedang mengancam mu saat itu. Tapi kau ketakutan padahal aku tidak akan menyakiti mu'
"Akh!!" jisung menutup telinga nya dengan kedua tangan. Ia mendengar suara itu lagi!! Suara lelaki yang selalu ia dengar di saat purnama!
'Kenapa?'
Jisung jelas melihat hewan besar itu memiringkan kepala nya bingung. Apakah suara lelaki itu berasal dari hewan di hadapan nya?
"T-tidak, bukan apa-apa. Apa luka nya masih sakit?"
Bukan nya menjawab, serigala itu menjulurkan lidah nya sambil menatap jisung. Dibanding dengan serigala, kini sosok nya terlihat seperti anjing rumahan yang lucu
"Maaf, aku melakukan nya karena refleks. Aku akan mengobati luka ini, kembali lah pada wujud mu yang pertama"
'Minho... Dia meminta mu melakukan sesuatu untuk pertama kali nya. Dia meminta mu berubah!! Bagaimana ini'
'Aku akan berubah. Kembali lah tidur Rino'
'Bagaimana aku bisa tidur jika mate ku ada di depan mata bodoh!'
Tidak lama kemudian serigala itu kembali merubah wujud nya menjadi manusia
Jisung tertegun. Sebelumnya ia menganggam kaki seekor hewan, kini tangan nya malah mengenggam bisep seorang lelaki
"A-ah!! Maaf.. Maaf"
Minho menarik ujung bibir nya saat melihat rona tipis menghias pipi jisung.
"Apa kau benar mau mengobatinya?"
Sejujurnya minho sudah mengobati luka nya pagi tadi, Tapi saat jisung menawarkan diri untuk mengobati, maka ia akan berpura-pura lukanya belom diobati
"I-iya.."
minho tersenyum lagi, lalu bangkit sambil memasukan tangan ke dalam saku joger abu-abu nya
"Tunggu sebentar. Aku akan mengambil kotak obat"
Jisung mengangguk dan membiarkan lelaki itu masuk ke dalam rumah meninggalkan jisung yang terdiam
"Astaga. Ada apa dengan jantung ku!! Kenapa debaran nya cepat sekali"
•To be Continue•
Ini cerita ringan, konflik nya ga bakal aku buat serius. Paling cuma perebutan wilayah antar Pack
sama kesulitan jisung ngimbangin pelajaran warewolf di sekolah nya yang dianggap bahaya
KAMU SEDANG MEMBACA
[PRSNT] Red Ridding hood And His Wolf || Minsung
Fanfiction-present book karena udah sampe 4k. Kali ini ga aku buat oneshoot. Tapi ini bukan fic panjang jg sih Semoga suka💖 :; sosoknya bukanlah ancaman. tapi kenapa warga mengincar bahkan memuja nya? lelaki dengan tudung merah berlari masuk ke dalam hutan...