Sinar mentari kini mulai menyeruak pada sela tirai berwarna putih itu, membuat seseorang yang tengah terlelap dalam tidurnya sedikit merengut kala sinar mentari menyentuh kelopak matanya, membuat si gadis manis bernama Park Jihyo itu kembali menarik selimut, menutupi wajah yang mulai menghangat karena sinar sang surya.
''Bangunlah ini sudah siang'' ucap suara baritone, Jihyo sedikit terheran kala suara itu terdengar rungu meski samar, perlahan diapun menyibak selimut yang menutupi wajah dan membuka kelopak indahnya perlahan.
''YAA!''
Jihyo menendang keras tubuh seorang pemuda yang terbaring di sampingnya bermaksud mengusir agar segera menjauh, namun tentu saja tak mempan, karena objek yang gadis Park tendang bukanlah makhluk kasat mata.
Minhyun, pemuda itu hanya menyunggingkan senyum manis dengan satu tangan menahan kepalanya, dan berbaring tepat di samping sang gadis yang kini telah turun dari kasur empuk itu, sedikit bersyukur karena tendangan Jihyo tak mempengaruhi tubuhnya, bayangkan jika iya, mungkin junior kesayangannya harus di larikan kerumah sakit akibat sentuhan kasar Jihyo.
''Kenapa kau tidur disini?!'' ledak Jihyo pada Minhyun dengan nafas yang menderu, tentu saja dirinya kaget, gadis sepolos Jihyo tak pernah terbangun satu ranjang dengan seorang pria.
Tapi tunggu dulu memangnya hantu bisa tidur?
Ah sudahlah yang pasti itu tidak terpikirkan gadis Park saat ini.Senyuman lebar semakin terlukis di bibir ranum Minhyun bukannya takut, gelagat Jihyo seolah menghibur hatinya yang selalu kalut.
''Unnie ada apa?'' Tzuyu berjalan dari kamar mandi dengan tubuh yang hanya terbalut handuk putih, Mengundang tatapan seorang hantu tak kasat mata yang kini mulai melirik pada tubuh indah Tzuyu tanpa si maknae sadari.
''Bukan apa-apa. Sekarang cepatlah kembali kedalam!'' Seru Jihyo sembari mendorong tubuh Tzuyu kembali ke kamar mandi, bermaksud melindungi sang maknae dari hantu mesum di atas ranjangnya itu.
''Unnie aku sudah sele---'' sanggah Tzuyu terheran karena Jihyo malah mendorongnya kembali masuk kamar mandi dan menutup pintu rapat.
''Aku akan ambilkan bajumu, pakailah di dalam sana!'' tegas Jihyo sembari mengambil baju dari almari Tzuyu, dan memberikannya pada gadis jangkung itu, tak mendengarkan penolakan Tzuyu yang tak terbiasa berganti di kamar mandi, oh ayolah baju barunya akan basah jika dia berganti disini. Ada apa dengan Jihyo unnie? Begigitu monolog Tzuyu dalam hati, namun akhirnya dia hanya menurut toh tak aka nada yang bisa menang jika harus berdebat dengan sang leader Twice itu.
Jihyo membuang nafas kasar, oh ayolah sepagi ini dirinya harus direpotkan oleh arwah gentayangan macam Minhyun, yang benar saja!
''Kau tenang saja, aku tak tertarik dengannya'' cuap rendah suara baritone tepat di telinga Jihyo membuat sang gadis sedikit begidik karena hawa dingin yang tetiba menyapa epidermis. Jihyo menatap pemuda yang tengah menyeringai itu dengan tajam, sepertinya dia harus ekstra dalam melindungi member lain dari hantu genit yang satu ini begitu fikirnya.
∞∞∞∞∞
Jungkook terbangun kala suara bising Jimin terdengar rungu, diapun segera mendudukkan diri dipinggir kasur, tubuhnya menggeliat mencoba meredakan rasa kaku akibat posisi tidur yang mungkin kurang tepat.
''Aw!'' Jungkook meringis, memegang sebelah tangannya yang tetiba sakit saat direntangkan tadi, dirinya terheran, karena merasa tak ingat hal apa yang membuat tangannya itu sedikit nyeri. Jungkook akhirnya memilih tak memperdulikan dan berjalan keluar, menuju dapur guna mengambil sebotol air untuk mengguyur tenggorokan yang terasa kering.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roter Faden : Benang Merah
FanfictionPark Jihyo gadis yang mengabdikan hidupnya selama 10 tahun demi menjadi seorang idol akhirnya mencapai cita yang selalu di impikannya, namun bukannya tenang, perjuangan Jihyo malah kian besar setelah dirinya di dapuk menjadi seorang leader dari grup...